Wednesday, April 30, 2008

Oleh Oleh JPI Workshop

Hari Sabtu dan Minggu lalu, tanggal 26 – 27 April 2008 merupakan hari yang istimewa. Saya rela terbang dari Lampung dengan pesawat yang tiketnya makin hari makin mahal saja demi sebuah workshop yang saya tunggu tunggu, yaitu JPI workshop.

JPI workshop ini merupakan workshop yang ketiga kalinya diselenggarakan. Dihadiri oleh kurang lebih 30 orang dari berbagai daerah; Banjarmasin ( halo mas Rahmat, gimana angkutan batu baranya ?), Surabaya ( Pak Andi yang baru keluar opname ), Bandung dan daerah lainnya. Bahkan dari Singapura pun ada, hanya saja saya lupa namanya.

Pesertanya pun datang dari berbagai ragam profesi, mulai dokter, dokter gigi, pemilik toko garmen (Halo Bu Doris, gimana dagangannya ?), karyawan, pengangguran dan penjahit seperti saya juga tertarik ikutan workshop ini.

Mengikuti workshop ini, setidak tidaknya mengubah pandangan / mindset tradisional saya dalam membeli property, diantaranya :

1. Membeli property membutuhkan uang down payment yang cukup besar antara 20 – 30% dan kita harus menabung. Dan setiap tabungan kita mulai bertambah, harga property sudah naik melebihi pertumbuhan tabungan. Ternyata setelah mendengar teknik dan pengalaman pribadi yang diceritakan di workshop ini, hal itu tidak harus. Kita bisa beli property dengan modal minim, tanpa uang atau bahkan memperoleh cash back dari bank. Ilmu yang sangat menarik bukan ?

2. Membeli property tidak likuid, kenaikan harganya tidak bisa kita nikmati kecuali harus menjualnya yang kemungkinan memakan waktu lama. Ternyata hal ini bisa diatas dengan cara refinancing atau top up.

3. Hutang bank sebaiknya jangan terlalu panjang, hutang jangka pendek saja agar bunganya rendah. Ternyata hutang jangka pendek memang membuat bunga yang kita tanggung rendah namun memberatkan cicilan kita sehingga cash flow kita bisa berantakan. Hutang jangka panjang lebih disarankan karena cicilan yang ringan bisa kita cover dengan pendapatan sewa property yang kita beli, syukur syukur masih ada surplus.

4. Membeli property ribet, melibatkan notaries, appraisal dan bank. Ya, memang ribet karena kita belum tahu caranya. Padahal asal tahu caranya semua itu bisa dilakukan dengan mudah, semakin banyak kita berpengalaman membeli property, bisa bisa kita malah kecanduan nikmatnya beli property..he..he.

Sekian saja sharing saya, semoga bermanfaat.

Berikut foto foto hasil workshop kemarin :






Pak James yang sosoknya tinggi besar, hitam pula. Terlihat menyolok di tengah tengah siswa nya.





Tiga jagoan neon berpose di depan hotel yang sedang ditaksir untuk dibeli. "Bangunannya masih cukup bagus, letaknya strategis pula. Sayang harganya cuman Rp. 50 miliar, terlalu kecil untuk kita. Kita mencari deal property senilai minimal Rp. 500 miliar". Begitu kata salah satu jagoan neon dengan penuh percaya diri.

Friday, April 25, 2008

Mental Blocking

Gajah adalah seekor binatang yang sangat kuat, mampu berjalan ribuan kilometer dan selalu bisa menemukan jalan pulang. Konon gajah merupakan binatang yang tak pernah lupa, semua yang dialami sepanjang hidupnya di memori dengan baik dalam otak nya.

Pernahkan Anda melihat seekor gajah sirkus ? tentu Anda bertanya tanya, kenapa gajah yang sangat perkasa se olah olah tidak bisa melepaskan diri dari rantai kecil yang membelenggu kaki nya. Padahal di alam liar, pohon besar pun bisa ia tumbangkan dengan tenaganya.

Beberapa riset menyebutkan bahwa gajah tidak pernah akan bisa memutuskan rantai kecil di kakinya karena kaki itu sudah terantai sejak ia kecil. Tentunya pada masa kecil gajah tersebut mencoba berkali kali untuk memutuskan rantai yang membelenggunya. Namun semakin keras dia mencoba, hanya rasa sakit yang didapatnya, rantai itu tetap tidak bisa terlepas karena tenaga nya masih kecil.

Semakin gajah itu besar, ia sudah tidak pernah mencoba lagi. Sudah ter patri dalam benaknya bahwa mencoba memutuskan rantai itu hanyalah perbuatan sia sia, sudah ratusan kali ia coba di masa kecilnya. Padahal dengan kekuatannya sekarang, ia dengan mudah bisa memutuskan rantai itu, seandainya ia berani mencoba.

Hal ini tidak hanya di alami oleh gajah, manusia pun mengalami hal serupa dalam perjalanan hidupnya.

Kondisi seperti ini pulalah yang sering kita sebut Mental Blocking, pengalaman masa kecil, kejadian traumatis ataupun keyakinan yang sedikit demi sedikit terpatri dalam benak kita, menghalangi kita untuk mencoba hal hal baru, melepaskan diri dari comfort zone kita.

Beberapa minggu lalu saya mengalaminya, sebuah contoh kecil yang biasa kita temukan dalam keseharian kita.

Saya dan dua orang temen sedang makan di sebuah rumah makan kecil. Seperti biasa, lalat bertebaran dimana mana, untuk mengusir lalat di nyalakan lah lilin. Kamipun makan dengan lahapnya karena memang sudah lapar.

Merokok adalah acara wajib sehabis makan, seorang temen saya mengeluarkan rokok nya dan mencari cari korek api di kantongnya. Ah lupa bawa !, katanya. Dengan sigap diapun memanggil pelayan rumah makan dan minta korek api. Padahal yang dibutuhkan dia bukanlah korek api, tetapi api untuk menyalakan rokok dan itu sudah tersedia di hadapannya dalam nyala lilin.

Kebiasan menyalakan rokok dengan korek api, membuat reaksi mental pertamanya adalah mencari korek api. Padalah korek api hanyalah tool/alat, substansi nya adalah api yang sudah tersedia dihadapannya.

Dalam manajemen perusahaan pun bisa kita temukan kondisi metal blocking yang menghinggapi kita, baik pada skala kecil, maupun besar. Salah satu contoh yang kami hadapi di Lampung adalah mengenai ketersediaan singkong.

Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa walaupun singkong bisa dipanen sepanjang tahun, namun ada bulan bulan tertentu dimana ketersediaan singkong sedikit (april, mei, september dan oktober) dan ada bulan bulan dimana panen singkong melimpah (juni, juli, november, december, january, february). Dalam kondisi panen singkong sedikit (off season) kita selalu sudah pesimis dan membuat prediksi tidak bisa full mencapai target produksi, dengan alasan supply singkong sedikit dan susah di dapat.

Padahal kalau kita amati lebih jeli, kita akan mendapatkan fakta bahwa di masa off season pun 5 – 6 pabrik di sekitar kita dalam radius 60 KM semua masih bisa beroperasi dengan kapasitas 50 % - 60%, artinya apa ? ada cukup singkong untuk satu pabrik bisa ber operasi dengan full. Apabila kita mampu melepaskan diri dari mental blocking tersebut, otak kita otomatis akan selalu mencari jalan keluar dari kondisi ini.

Lantas bagaimana caranya ?

Dari peta demand and supply dari masing masing pabrik pabrik diatas, kami menyimpulkan bahwa permasalahan sebenarnya bukanlah sedikitnya supply singkong untuk satu pabrik, tetapi berkurangnya supply singkong secara keseluruhan sehingga harga singkong naik. Jadi permasalahannya ada di harga yang tinggi !

Sekarang kami mengubah statement berikut,

“Dimasa off season supply singkong berkurang sehingga pabrik kita tidak bisa ber operasi dengan full “

Menjadi statement,

“Dimasa off season supply singkong berkurang namun pabrik tetap bisa beroperasi dengan full asal kita bisa menghitung pada harga tertinggi berapa kita masih bisa membeli dan melakukan perencanaan dari awal mengidentifikasi agen agen dan petani petani mana yang panen pada sebulan kedepan”.

Terdengar lebih positif bukan ? Nah setelah melepaskan diri dari mental blocking tidak ada singkong, sekarang tinggal melakukan perhitungan harga dan identifikasi agen dan petaninya. Dengan statement positif diatas pekerjaan selanjutnya tentu akan lebih mudah dilakukan karena kita sudah optimis bahwa itu bisa dilakukan.

Tentunya itu bukan berarti serta merta mendapatkan singkong di pabrik, ini adalah sebuah proses berkelanjutan yang hasilnya kita evaluasi hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Kami yakin ini adalah sebuah proses pembelajaran.

CANEI : Continuous Action Never Ending Improvement istilahnya, orang Jepang menyebutnya Kaizen. Sesuai dengan huruf I terakhir dengan corporate value kita ( Improvement Through Continuous Learning ).

Bagaimana dengan Anda ? saya yakin, setiap orang, setiap unit dan department di perusahaan ini juga memiliki mental blocking masing masing, baik skala kecil maupun besar, yang membuat kita enggan bergeser dari comfort zone kita.

Mari kita coba identifikasi mental blocking pada diri kita masing masing, unit unit kita, department kita dan kita pecahkan bersama.

Saya yakin apabila ini Anda lakukan, Anda akan menjadi orang yang cepat sukses, unit Anda menjadi unit yang sukses, department anda menjadi department yang sukses dan perusahaan pun akan menjadi sebuah perusahaan yang makin sukses !

Wednesday, April 16, 2008

Mempertemukan Dua Raja

Senin, 7 April 2008, saya kedatangan seorang tamu yang sangat hebat. Beliau adalah Mathias Abo, seorang raja dan pemimpin dari enam kelompok suku di Sun Down City, sebuah propinsi di Negara tetangga kita, Papua Nugini.

Beliau berkunjung ke Indonesia dan kemudian ke Lampung menemui saya untuk sebuah urusan yang sangat mulia. Belajar bagaimana agro industri dikembangkan di Indonesia, khususnya di Lampung dan bagaimana caranya memberi inspirasi kepada warganya untuk bisa mengembangkan perkebunan mereka.

Papua Nugini is a big country, six times Java, one and a half times Papua. But we only have small development, many parts of our country is jungle. Not much create value for our people. If we can learn something about agro industry here, it will be very useful for my people.

Begitu katanya penuh semangat dengan bahasa inggris yang cukup fasih. Mendengar tujuan tersebut, saya tergugah dan ikut bersemangat. Segala sesuatu yang sifatnya memberi nilai tambah selalu membuat saya bersemangat. Karena hal inilah peradaban modern di topang.

Saya ajak beliau keliling Lampung, saya perlihatkan ratusan hektar hamparan tanaman singkong, padi dan jagung di sepanjang jalan yang kami lewati.

Sambil saya terangkan bagaimana cara bertanam singkong, pupuk apa saja yang diperlukan, berapa hasilnya per hektar dan bagaimana cara panennya. Saya perlihatkan pula beberapa industri tepung tapioca dan calon pabrik bio fuel yang sedang dibangun.

Infrastructure in Indonesia is very good, many development everywhere, the road is wide and almost no traffic jam here. Begitu pujinya

Coba kalo Sandiaga Uno mendengar hal ini, bisa pingsan sambil tertawa dia (Sandiaga Uno adalah orang yang vocal menyoroti buruknya infrastruktur di Indonesia dan efeknya terhadap lambatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Saya salah satu pengagum dan pembaca setia kolomnya di majalah Globe)

Sengaja memang, beliau hanya saya bawa melewati jalan lintas timur Lampung ke Palembang yang memang luas, lengang, bagus dan pemandangan di kiri kananya adalah hamparan ratusan hektar singkong, padi dan jagung. Beberapa pabrik besar bisa kita temui disepanjang jalan ini.

Daripada saya ajak ke pedalaman, ke desa desa terpencil dimana petani kecil bertanam singkong, bisa bisa bukan pelajaran yang beliau dapatkan, malah ngedumel karena jalanan rusak, truk terperosok dimana mana dan portal portal warga menarik iuran.

Setelah puas berkeliling keliling, tiba tiba saya teringat salah satu guru saya dibidang agro industri, yaitu Bapak Fauzi Toha. Beliau adalah orang nomor satu di Sugar Group, sebuah perkebunan tebu dengan luas lahan 100,000 Ha, tiga pabrik gula di dalamnya, satu pabrik bio fuel dan menghidupi ratusan ribu karyawan, kontraktor dan keluarganya. Pantas lah kalau beliau juga disebut seorang Raja. Raja Perkebunan Tebu & Gula.

Sayapun ber inisiatif mempertemukan kedua Raja ini, Alhamdulillah Bapak Fauzi ada dan bersedia menerima kami.

Kamipun belajar banyak dari beliau; bagaimana membuka lahan untuk perkebunan tebu, bagaimana mengelola puluhan ribu hektar tebu, mengelola karyawan, membuat pabrik gula, membuat pabrik bio ethanol, bagaimana kondisi pasar gula Indonesia dan International, bagaimana prospek pasar bio fuel dunia.

Mr. Mathias Abo juga bercerita tentang Papua Nugini, sebuah negeri yang kaya raya dengan hutan hutan yang masih perawan dan tanah luas hampir hampir tak terbatas. Apapun yang bisa kita temukan di Papua, bisa kita temukan di Papua Nugini; bijih besi, tembaga, emas, minyak, gas dan konon uranium pun ada.

Sungguh beruntung saya bisa mendengar banyak hal dari beliau. Terimakasih Pak Fauzi Toha atas pencerahannya. Semoga amal baik ini dibalas Allah dengan setimpal. Kami do’a kan semoga Bapak & Keluarga selalu dalam kesehatan dan limpahan rahmat.

Dalam perjalanan pulang pikiran liar saya selalu menggelora, sinergi, sinergi, sinergi, nilai tambah, nilai tambah, nilai tambah…..

Coba kita bayangkan kalau kedua raja ini bersinergi ? nilai tambah dahsyat seperti apa yang bisa tercipta.

Malamnya saya susah tidur, otak belakang saya mencerna, menyerap, meresapi dan menyimpannya.

Dalam mimpi saya melihat hamparan perkebunan tebu yang sangat luas, perkebunan singkong yang sangat permai, titik titik petani dari Indonesia sedang mengajarkan cara bertani kepada saudara saudaranya di Papua, beberapa pabrik bio fuel yang asap nya pun ramah lingkungan, di Papua Nugini, Negeri Sang Raja.

Saya melihatnya nun jauh dari ketinggian, dalam perjalanan pulang ke Jakarta, dalam jet pribadi saya.

Oh, Alangkah nikmatnya.

Tuesday, April 15, 2008

Karya Maestro Cilik Kami

Sudah sangat lama sebenarnya saya ingin menuliskan karya besar anak pertama kami; Iqbal Hakim Ardiansyah, karya inipun sudah dia tulis sejak lama.

Sebuah karangan 16 halaman mengenai pengalaman mudik lebaran ke Pekalongan tahun lalu.

Sudah menjadi rutinitas kami, setiap lebaran kami selalu ke Pekalongan bersilaturahmi dengan orang tua di Pekalongan dan saudara-saudara yang lain, kami biasanya berangkat satu hari setelah lebaran untuk menghindari kemacetan. Namun lebaran tahun lalu, kemacetan juga masih terasa walaupun satu hari setelah lebaran.

Sebagian halaman adalah ilustrasi gambar kemacetan, tempat pemberhentian, warung makan, pom bensin, masjid tempat kami beristirahat sholat yang digambar dengan sangat lucu, sayang tidak bisa saya tampilkan diblog ini.

Cover buku berwarna kuning dengan susunan sebagai berikut :
……………………………………………

Saat Berwisata Ke Pekalongan

Penulis : IQBAL

Penerbit : PT. Iqbal Story’s Pustaka

Dibawahnya ada gambar dua mobil, satu mobil yang didepan adalah sebuah sedan dengan lambang depan Mercy (…he..he..he, anak saya ternyata pecinta Mercy…! ), mobil dibelakangnya adalah sebuah jeep…tidak ada lambangnya.
………………………………………..

Iqbal Saat Berwisata Ke Pekalongan : Iqbal Story’s

Di pagi hari aku Iqbal, anak laki laki yang berumur 8.5 tahun, bangun tidur, aku mandi, makan dan packing, untuk ke pekalongan. Aku membawa banyak makanan, aku membawa chiki, 2 mizone, 2 aqua merek lain, biscuit, susu, dll.

Kurang lebih aku berangkat jam 9:08 pagi, lalu aku jalan, dijalan aku menunggu sangat lama, akhirnya aku makan di restoran KFC yang ada di POM bensin pertamina. Restoran itu begitu enak makanannya.

( dia menggambar ilustrasi orang pada makan di KFC ).

Tapi karena saking banyaknya orang yang ngantri, jadi AC-nya hampir tidak terasa dinginnya.

Disana nunggunya 30 menit !!! ngantri akhirnya aku mengorder; 2 Sunday, sembilan ayam dan 5 coca cola dan tentu saja 4-5 nasi. Coca cola nya di beri es yang banyak.

(disini ada ilustrasi orang sedang ngantri, dan kita sedang makan di meja..setiap gambar kita, dia memberi nama seperti : papa, mama, iqbal, hafiz -adiknya iqbal- dan sekar –bayi kami- ).

Karena udaranya panas banget, waktu aku mau cuci tangan aku melihat orang orang ngantri sampai keringetan. Jadi suasananya sumpek sekali, gerah dan bau karena orang orang keringetan. Aku makan disitu selama 1 jam, wah lama, tadinya aku mau sholat disana tapi karena tempat wudhu dan mushola nya ngantri, bau (kamar mandi) dan juga sumpek, aku berangkat saja dan tidak jadi sholat disitu. Jadi sholatnya di jama’ deh.

Setelah berjalan cukup lama aku menemukan masjid, aku buru buru sholat ashar di jama’ zuhur.

(disini ada ilustrasi gambar masjid, lengkap dengan tulisan Allahu Akbar, Ashadu ala Ilaha illallah di diatas menara masjid, dan gerobak-gerobak penjual bakso di halaman masjid)

Aku makan, kebetulan ada tukang bakso aku nambah 2 porsi karena enak !! + pop ice. Suasana di masjid cukup ramai, enak yang bertempat di gang kecil dipinggir jalan raya, bedugnya sangat besar tak terasa sudah maghrib aku sholat maghrib di jama’ dengan isa.

(disini ada ilustasi hafiz lagi main-main bedug dan tulisan duk..duk..duk..duk, iqbal berdiri tidak jauh dari situ sambil berseru “wow keren bentuknya” papa berdiri agak jauh sambil berseru “ lagi ngapain itu Iqbal’)

Lalu aku jalan lagi aku sampai Pekalongan kota yang ramai, penuh lampu lampu tapi agak bau, aku menginap di hotel nirwana, tiga hari aku menginap.

(disini ada ilustrasi hotel dan mobil kami parkir dihalaman hotel)

Selama 3 hari aku ke rumah nenek, rumah nenek sangat besar luas, tapi kamar mandinya berlumut sedangkan nenekku sudah tua kurus, tapi kalau diajak ngomong masih kadang2 nyambung. Soalnya pekalongan itu daerah perkampungan aku ke rumah nenek 2 kali lalu aku ke lingo asri, tempat wisata alam yang luas cukup nyaman tapi kotor. Aku main main lalu aku makan di restoran, restoran itu tidak terkenal tapi enak bebek nya.

(disini dia menggambar lagi ilustrasi restoran tempat kami makan dan menggambar kami di meja makan, semua gambar kami dinamai )

Lalu aku pulang, aku ngeliat poop gajah besar sekali dan kencingnya banyak. Lalu sampai di rumah nenek, aku ketemu saudara-saudara : Kak Audi ( 2 SMA) yang suka main game; Kak Katon ( 2 SMP ) yang suka game Hand Phone; Kak Shatila ( 2 SMP ) yang suka nonton TV, Kak Rifqi ( 5 SD ) yang selalu berkomentar. Lalu aku pulang, aku pulang ke rumahku, dalam perjalanan aku main di dalam mobil, makan biscuit di tol nya macet.

(disini ada ilustrasi kemacetan dan pintu tol dengan tulisan : jalan tol tarif 2,000 )

Tapi akhirnya aku sampai dirumah, perjalanan pulang : 11 jam, pergi : 10 jam. Wow lama juga ya, soalnya pas pulang aku makan di Alam Sari restoran. Tak ber AC, lega, asri dan nyaman. Aku makan = 3 jam. Soalnya tidur dulu baru berjalan lagi, yah cukup asyik sih tapi sangat melelahkan soalnya jauh.

(halaman terakhir dibagi dua bagian, dibagian pertama dia membuat ilustrasi kemacetan dan tulisan : Berangkat macet 10% - 11%; dibagian kedua dia membuat ilustrasi : macet 25% - 15 %).
……………………………

Saya dan istri takjub membaca karangan ini, ternyata perjalanan mudik kami masuk memori anak kami dengan sangat jelas, detail dan berurutan.

Dan yang lebih hebat, Iqbal mampu menuliskannya….dengan gaya bercerita yang ringan disertai ilustrasi yang lucu-lucu…bakat menulis dan menggambarnya sungguh hebat..!

Sebagai orang tua, kewajiban kami lah untuk selalu memelihara, memupuk dan mendayagunakan bakat hebat ini bagi perjalan hidup Iqbal selanjut-nya.

Mulai saat itu pula, setiap perjalanan wisata keluarga, kami meng encourage anak-anak kami untuk menuliskan pengalamannya, kami beri hadiah untuk setiap tulisan mereka.

Bagaimana dengan anak anak Anda….? Bisa jadi mereka juga punya bakat bakat terpendam hebat yang jauh lebih hebat dari Anda, coba Anda gali, temukan dan pupuk terus bakat itu….

Niscaya mereka akan menjadi anak-anak yang hebat penerus peradaban..!



Inilah Iqbal, dengan mobil grand livina yang kami pakai untuk mudik.

Ulang Tahun Istriku


Minggu, 13 April 2008

Wanita special yang sekarang menjadi Ibu dari anak anakku merayakan ulang tahun. Genap 35 tahun usianya, semakin matang, dan herannya makin berumur semakin cantik saja !

Aku sudah lama mempersiapkan hadiah khusus buatnya. Hadiah mestilah sesuatu yang sangat berharga sebagai tanda apresiasi dan rasa syukur atas perkawinan kami yag telah menginjak usia ke 11 dengan penuh bahagia dan seakan akan semua sempurna.

Kalau keindahan dan kedamaian suasana taman surga turun ke dunia, pastilah itu tercermin dalam rumah tangga kami. Riuh rendah anak anak kami bermain, di selingi tertawa tertawa kegirangan dan pertengkaran pertengkaran kecil yang kadang menyulut tangisan pula.

Kamipun kadang kadang bertengkar, dari masalah yang kecil, kadang kadang juga masalah besar. Namun semua hanyalah menjadi bunga kehidupan rumah tangga kami, makin dihirup makin wangi, makin di pandang makin menawan. Ah, damainya kehidupan kami..!

Hadiah pertama yang kuberikan adalah tiga buah hati kami. Si sulung, Iqbal Hakim, yang sangat cerdas dan penulis hebat. Hafiz, anak kedua kami, yang selalu riang dan penggambar ulung dan Sekar yang sangat lucu dan peniru nomor satu di usianya yang menginjak 19 bulan. Ketiganya kuberikan dengan sepenuh hati untuk dibesarkan, dirawat dan di cintai.

Hadiah kedua adalah diriku sendiri, walau mulai beranjak tua namun masih tetap semangat bergelora. Aku tentu tidak menulis banyak banyak tentang diriku, biarlah istriku yang menilainya seberapa berharga diriku baginya.

Hadiah ketiga adalah sesuatu yang pernah kuberikan tiga belas tahun lalu, masa masa awal perkenalan dan pacaran kami, sesuatu yang sangat berharga dan makin lama makin bermakna, yaitu; sebuah puisi…..! puisi yang entah aku sadur dari mana, yang jelas itulah ekspresi hasrat ku padanya.

Hari ini, di hari ulang tahun nya yang ke 35, atas se ijinnya pula aku tulis ulang puisi itu sebagai rasa syukur atas pertemuan kami.

mawarku !
mawar,
ajari aku mengolah tanah hitam dan air limbah
menjadi rona merah membara
yang membuat mentari tersenyum manis di wajahmu

mawar,
ajari aku memeras batang, duri, daun dan ranting
menjadi aroma segar meruang
yang membuat bumi berkenan istirahat di kelopakmu

mawar,
ajari aku memadukan embun, angin dan sinar pagi
menjadi pesona penuh misteri
yang membuat kupu kupu segan aura mu

mawar,
ingin kudekap erat merah nyalamu
ingin kureguk aroma madumu
ingin ku selami misteri pesonamu

mawar,
ingin kukembarakan hati
dibelantara kasihmu !

Friday, April 11, 2008

Mengurai Rahasia Faktor Kali ( Ultraman )

Artikel ini masih merupakan oleh-oleh dari mengikuti seminar Pak Tung tanggal 5 – 6 April lalu. Sesi itu kalau saya tidak salah dinamakan permainan uang (saya tidak begitu jelas namanya, maklum duduk dibelakang), kami diminta untuk membagi kertas menjadi enam bagian dan menulisi-nya dengan angka 10, 20, 30, 40, 100 dan 200 untuk setiap kertas. Kalau diumpamakan kertas itu uang, maka modal awal kita adalah Rp. 400 ( 10 + 20 + 30 + 40 + 100 + 200 )

Kemudian kita diminta untuk saling tukar menukar, jual beli atau apapun namanya dengan temen-temen di sekitar tempat duduk kita dalam waktu yang terbatas 1 – 5 menit ya..? saya agak lupa. Pada akhir permainan kita harus menghitung kembali jumlah uang kita dengan aturan : Kalau mendapatkan kertas yang sama angka nya maka di kalikan dan kalau kertas yang berbeda angka maka cukup di jumlahkan.

Ketika mulai, semua peserta seminar hiruk pikuk, sibuk menukarkan uangnya kesana kemari, ada yang asal nukar biar cepat selesai ada pula yang bingung tertawa tertawa sendiri. Saat pertukaran pertama saya, peserta yang duduk disebelah saya memberikan kertas bertuliskan 200 dan saya kasih kertas saya nilai 40……..

Aha…! Saat itu pula saya sadar akan esensi dari permainan ini……mencari factor kali, apalagi kalo factor kali berasal dari sesuatu yang besar…! Hasilnya pasti akan lebih menakjubkan..! sayapun segera action dan memberi penawaran.

“Siapa yang punya angka 200, mohon bisa ditukarkan ke saya…! Ajaib, ada empat orang yang datang ke saya dan menyerahkan kertas bertuliskan angka 200, saya ganti dengan kertas lain yang saya miliki selain angka 200. Koleksi kertas saya jadi 200 lima buah dan 100 satu buah, beberapa detik menjelang permainan berakhir, saya masih nego dengan peserta lain untuk menukarkan 200 yang dia miliki dengan satu-satunya angka 100 yang masih tersisa di saya, namun sampai permainan berakhir peserta ini tidak mau bertukar.

Permainan berakhir…! Pak Tung minta kita menghitung berapa banyak yang kita peroleh…..! Hasil hitungan saya adalah : 200 x 200 x 200 x 200 x 200 + 100 = Rp. 320,000,000,100. Sungguh luar biasa : Tiga Ratus Dua Puluh Miliar Seratus Rupiah..!
Memang Dahsyat efek dari factor kali……apalagi kalo factor kali dari sesuatu yang besar, efeknya lebih multiple lagi…! Hanya dengan modal Rp. 400 bisa mendapatkan uang sebesar itu dalam waktu yang singkat.

Semua kertas kertas itu sampai saat ini masih saya simpan, sambil saya impikan suatu saat akan berubah menjadi ‘kertas yang lain’ dengan nilai yang sama.

Setidaknya ada tiga hal yang saya pelajari dari permainan ini :

1. Fokus mencari factor kali
2. Faktor kali dari sesuatu yang besar efeknya bertambah dahsyat
3. Mengkomunikasikannya dengan orang yang tepat yang memiliki factor kali yang kita cari dan menegosiasikannya.

Nah coba kita ber andai-andai……..!

Anda adalah pedagang garmen, lets say pedagang selimut seperti salah satu member TDA, kalau harga selimut Rp. 100,000 /buah dan anda melayani seratus ribu orang maka factor kali Anda adalah 100,000 X, hasilnya luar biasa..! omset mencapai 100,000 x 100,000 = Rp. 10 Miliar….! Mas Hadi, semoga omset ini segera anda capai bulan depan..!

Dengan factor kali yang sama, mari kita naikan dengan product/barang/jasa atau apapun yang lebih besar nilainya…kita ambil contoh rumah atau apartemen… tidak usah yang mewah-mewah…! Rumah yang standar saja seharga Rp. 150 juta / rumah, dengan factor kali yang sama omset Anda menjadi Rp. 150 juta x 100,000 = Rp. 15 Triliun. Angka yang dahsyat bukan………? Anda bisa sekaya Ciputra, Mochtar Riyadi ataupun keluarga Trihatma Haliman pemilik Agung Podomoro.

Untuk lebih merangsang otak belakang kita……dengan factor kali yang tetep sama, mari kita naikkan dengan produk/barang/jasa ataupun sesuatu yang lebih besar lagi….! Bisa berupa pertambangan, perkebunan atau perusahaan….!! Kita ambil contoh perusahaan..! Apakah kita harus mengelola 100,000 perusahaan..? tentu Tidak….akan cukup merepotkan kalau itu yang Anda lakukan, walaupun tetap bisa dijalankan.

Lantas bagaimana caranya…..?

Anda pernah dengar Warren Buffet………? Nah coba tanyakan ke Om saya itu..! atau minimal pelajari buku-buku tentang dia, lebih mudah lagi search saja nama dia di Google. Om Buffet sudah melakukannya…! Mengurai rahasia factor kali dengan sesuatu yang besar…Hasilnya…? Si Om dinobatkan jadi orang terkaya nomor satu di dunia, melengserkan raja software Bill Gates di urutan tiga dan Carlos Sim Helu, juragan baru dari Meksiko, di nomor dua…!

Bagaimana dengan Anda……….? Sudahkah Anda pelajari dan praktekkan rahasia factor kali……!!

Thursday, April 10, 2008

Indahnya Berbagi

Peristiwa ini saya alami beberapa bulan lalu, namun hikmah nya masih terasa sampai sekarang, kalau saya memikirkannya, kadang saya merinding sendiri dan mau meneteskan air mata.

Seperti biasanya, hampir setiap Jum’at sore saya dari Lampung kembali ke Jakarta dengan pesawat terakhir Sriwijaya Air jam 18.20, hari itu, seperti juga hari-hari yang lain pesawat terlambat sekitar satu jam. Saya sampai di bandara Sukarno Hatta sudah lebih dari jam delapan malam, perut sudah keroncongan dan terlihat banyak penumpang antri di pool taksi.

Sayapun mampir ke KFC untuk sekedar mendapatkan ayam dan kentang hangat pengisi perut, daripada terjebak macet kelaparan lebih baik jalanan lancar dan dalam kondisi kenyang.

Tiga anak tanggung umur 10 – 13 tahunan sambil menenteng sikat dan semir sepatu mendekati saya,

“Semir sepatunya Pak ?, begitu katanya.

Sambil masih mengunyah ayam dan kentang, sayapun mengiyakan. Tak berapa lama kemudian ganti saya yang memberi penawaran ke mereka,

“Adik-adik ini sudah pada makan malam belum..?

Serempak mereka menjawab; “Belum Pak !

“Mau nggak saya belikan paket KFC ?

“Wah mau banget Pak !, jawab mereka

Saya keluarkan uang seratusan ribu dan kasih ke mereka untuk segera order

Sambil menerima uang saya, mereka berkata :
“Pak boleh nggak kalau tidak makan disini, kami bungkus aja !

Saya tercenung sejenak dan bertanya; “Kenapa mesti dibungkus ? “

“Soalnya di rumah ada adik perempuan dan ibu kami, dan kami tahu mereka juga pasti belum makan malam”

“Kalau saya bawa pulang makanan ini, mereka pasti akan sangat bahagia malam ini”.

Saya terhenyak dan takjub !!

Lihatlah betapa hebatnya mereka ! Anak-anak kecil yang mungkin seumur hidupnya belum pernah makan KFC, disaat mendapat kesempatan makan enak dan sekejap bisa kenyang, mereka masih memikirkan orang-orang yang mereka cintai !

Sungguh luar biasa semangat berbagi mereka !

Saat itu pula saya mendapat pelajaran yang sangat berharga yang tidak bisa saya dapatkan di sekolah manapun, dipelatihan manapun, hanya bisa kita dapatkan dalam sekolah kehidupan.

Ayat-ayat Allah bertebaran di mana-mana, tinggal kita saja yang kadang menumpulkan hati dan susah mencerna semua pelajaran tersebut.

Sungguh, apabila kita bekerja dan berjuang untuk orang-orang yang kita cintai, tulus berbagi apa saja dengan mereka, penuh rasa syukur dan ikhlas. Pasti nikmat Allah SWT akan selalu tercurah dari langit untuk kita, seberapapun banyaknya yang kita minta, karena Allah Maha Kaya dan Maha Pemurah. Amin

Wassalam

Welcome to the Success League

dari kiri ke kanan : saya, mas andree, pak gunawan, mayor budi

Nama Gunawan tentu sangat familiar buat Anda. Ada ratusan bahkan ribuan nama Gunawan di Indonesia. Guru SMA sayapun bernama Gunawan, beliau mengajar PMP, pelajaran yang membosankan buat saya, sambil kadang terkantuk-kantuk. Temen-temen kami suka memplesetkan namanya menjadi Gundul Tapi Menawan, padahal rambutnya tidak gundul sama sekali.

Pak Gunawan yang ingin saya ceritakan disini tentu bukan gunawan kebanyakan yang biasa Anda temui dimana-mana, tapi seorang pengusaha yang hebat..! pemilik group besar dan salah satu konglomerat negeri ini. Majalah Globe volume 1 number 7 – Agustus 2007 menobatkan beliau sebagai orang terkaya Indonesia urutan ke 34 dengan estimasi kekayaan sebesar $ 295,000,000, atau kalau kita rupiahkan dengan kurs Rp. 9,200/ USD kekayaan beliau mencapai Rp. 2,724,000,000,000 ( DUA KOMA TUJUH TRILIUN )…..sebuah angka yang sangat dahsyat..! Ya, beliau adalah Gunawan Jusuf pemilik Makindo Group & Sugar Group, umurnya pun masih muda, 53 tahun.

Awal tahun lalu, saya berkesempatan bertemu dengan beliau, berkenalan, berjabat tangan dan berfoto bersama. Tidaklah masalah apabila kemudian beliau lupa dengan saya, yang terpenting saya pernah berkenalan dan berjabat tangan dengan orang yang sangat sukses…….sebagai calon orang sukses, saya tentu harus banyak-banyak dan sering bertemu dengan orang sukses yang lain, mengagumi mereka, menyerap spirit kesuksesan dan siapa tahu diajari caranya mengumpulkan kekayaan sebanyak itu……wuih bisa kaya raya saya…..

Seperti juga kata Jim Rohn ( ini gurunya Anthony Robbins lo..! )

“Anda adalah rata-rata dari lima orang yang paling sering bergaul denganmu”

Nah kalau saya sering-sering bergaul, bertemu, belajar, berguru, menyerap spirit dan berbagi energi positif dengan orang-orang sekaliber Pak Gunawan, tentu hukum diatas juga berlaku buat saya.............. hi..hi..hi merinding saya kalo bisa sekaya itu.

Mike Murdock, penulis buku The Leadership Secrets of Jesus, menganjurkan “ Bayarlah berapapun untuk tetap berada dekat dengan orang-orang luar biasa “.

Saya juga jadi teringat ucapan Mr. Ding Salvado, CEO Lamoiyan – sebuah perusahaan consumer goods yang sangat sukses di Philipina, saat diundang dalam konferensi Management Growth perusahaan kami.

Dia berucap “ Saya sangat senang hadir disini dan merasa terhormat menjadi pembicara acara ini, apalagi hadir di depan Pak Gik & Pak Har. Seandainya saya tahu akan bertemu, berjabat tangan dengan beliau berdua, tidak dibayarpun dan bayar tiket sendiri, saya masih bersedia terbang dari Philipina untuk acara ini”.

Sungguh sebuah ucapan hebat dari orang yang sukses, ya, tentu saja, karena Bos sayapun orang yang sukses dan masuk daftar urut nomor 88 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe.

Padahal bertemu Pak Gunawan saya tidak membayar sepeserpun, malah dapat makan siang gratis, enak pula, sungguh sangat beruntung saya hari itu. Terimakasih buat temen-temen protokol istana atas undangannya…!

Disamping bertemu Pak Gunawan saya juga bertemu, berjabat tangan (sayang tidak sempat foto bersama) dengan orang yang lebih sukses dari Pak Gunawan……..!! Lho…? Memang ada orang yang lebih sukses lagi…? Ya, tentu ada, walaupun takarannya bukan pada jumlah uang yang dimiliki. Beliau adalah Pak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia..! Presiden sebuah negeri yang sangat indah dengan kekayaan alam yang berlimpah, penduduk yang ramah dan hebat-hebat……..saya yakin kita segera bangkit bila selalu berbagi energi positif dengan penuh syukur dan ikhlas…!

Peristiwa luar biasa diatas terjadi saat kunjungan SBY ke Sugar Group - Lampung, sebuah perkebunan tebu dengan luas 100,000 Ha dan tiga pabrik gula di dalamnya, dalam rangka peresmian produksi Bio Fuel dari tetes tebu…..ya sebuah usaha mulia untuk mengurangi ketergantungan kita dari minyak bumi yang harga nya naik terus kayak roller coaster.

Kalau Anda belum bisa membayangkan seberapa luas sih 100,000 Ha itu….? saya kasih sedikit gambaran, perkebunan lebar-nya 20 KM dan panjangnya 150 KM, kalau berkendara dengan mobil, 3 hari penuh pun belum tentu bisa menjelajahi semua area tebu-nya……keindahan kebun seluas itu baru terasa bila dinikmati melalui helikopter…!!

Oh, sungguh indah negeri ini…….! Selamat Datang di Liga Orang-Orang Sukses..!

Tuesday, April 08, 2008

Blog Anda Sungguh Bermanfaat

Judul email ini seharusnya “ Blog Anda Sungguh Bermanfaat dan Memberi Inspirasi Ribuan Pembacanya “, namun karena dirasa terlalu panjang, saya hanya menyingkatnya seperti diatas.

Tulisan ini merupakan permohonan ijin. Kulonuwun dari saya untuk ngelink blog rekan-rekan TDA ke blog pribadi saya di http://visimandiri.blogspot.com/, sebuah blog perjalanan dan proses transformasi diri, karir dan usaha . Saya merasa blog rekan-rekan sungguh sangat bermanfaat buat saya dan pembaca blog saya sehingga ingin sekali ilmu, perjalanan bisnis dan pengalaman rekan-rekan bisa mempercepat proses pembelajaran kami.

Pak Roni, Mas Hadi Kuntoro, Pak Iim, Pak Rosihan, Pak Fauzi Rachmanto (Pak Fauzi ini kayaknya satu alumni dengan saya di Wisma Danamon), Mas Faif, Pak Harmanto, Bu Aning Harmanto, Pak Yusef Hilmy, Ibu Yulia, Cak Bukhin, Pak Wuryanano, Pak Shopa, Pak Bambang, Guk Seta dan semua member TDA yang namanya tidak saya sebutkan satu per satu, baik yang blognya sudah saya link, maupun yang belum, baik yang sudah pernah saya temui atau belum, saya mohon ijin untuk ngelink blog Anda atau suatu saat ngelink blog Anda ke Blog saya…!

http://visimandiri.blogspot.com/ sebenarnya sudah saya buat sejak akhir tahun 2005, cukup lama bukan…? Namun karena kesibukan, sempet dua tahun terlupakan, tidak banyak saya update. Perkenalan saya dengan dunia blog berawal ketika saya iseng-iseng searching tentang entrepreneurship pertengahan tahun 2005, saat itu saya ketemu dua blog dari Indonesia yang sangat menarik, blognya Pak Roni dan blognya Cak Bukhin….Jadi Pak Roni & Cak Bukhin, secara diam-diam saya sudah menjadi salah satu pembaca setia blog anda sejak tahun 2005. Dan sayapun membuat blog, kalau anda amati judul-nya visimandiri, itu cerminan keinginan kuat saya untuk mandiri, punya usaha sendiri dari status karyawan saya.

Herannya keinginan kuat saja tidak cukup, ditelan kesibukan, dua tahun lebih pun berlalu dan blog itu tidak banyak terupdate…Mulai hari ini, saya bertekad pada diri sendiri untuk sering-sering update blog dan sharing semua positif story saya ke member TDA, siapa tahu ada member TDA yang terinpirasi nantinya….nantinya lho ya…!

Melalui blog Pak Roni pula saya kenal dengan milis TDA ( ya…baru sebatas milisnya ) dan sayapun daftar ke milis hebat ini pertengahan tahun 2006 (bulannya saya lupa, mungkin moderator bisa tolong cek kapan saya gabung dengan milis ini ). Herannya lagi, saya enggan sekali untuk ikutan kegiatan-kegiatan darat TDA, lebih-lebih setelah saya pindah ke Lampung awal tahun 2007, makin jauh saja dengan kegiatan TDA, saya hanya bisa jadi penonton dan memonitor perkembangan luar biasa temen-temen dari milis.

Kegiatan TDA yang saya ikuti hanya dua kali yaitu: Milad TDA I dan Milad TDA II, untuk Milad II, saya khusus terbang dari Lampung untuk kegiatan luar biasa ini…saya sempet sapa Pak Roni, tapi beliau kelihatannya tidak kenal saya (ya pasti ndak kenal…wong ketemu cuman sekali di Milad I, itupun sekilas saja), saya juga sapa Pak Faif yang sudah jadi orang hebat…(Alhamdulillah Pak Faif masih ingat saya, kita kenalan di Milad 1, di Milad II Pak Faif sudah menjadi orang dahsyat) dan saya curi-curi waktu untuk bincang-bincang dengan sang kompor, Mas Hadi Kuntoro, setidaknya beliau masih ingat saya…karena saya juga sering kirim sms ke mas Hadi.

Ingin sekali saya bisa aktif di kegiatan TDA, bertemu dengan temen-temen hebat, berbagi dan menyerap energi positif. Berguru dari rekan-rekan senior, bertemu dan berbincang dengan Bu Aning, Pak Harmanto (kalau ada kesempatan berbincang-bincang dengan Pak Harmanto, mungkin saya tidak tertarik membicarakan bisnis, peluang bisnis atau bahkan produk herbal sekalipun….namun ingin sekali saya berdiskusi tentang Lu Xiao Feng si empat alis, Coh Liu Hiang si maling romantis atau belajar jurus tanpa jurus dan ilmu pedang tanpa pedang-nya – Tok Ko Kiu Kiam - Leng Hou Tiong si hina kelana…! Juga bertanya rahasia apa yang membuat Gu Long bisa mencipta karakter-karakter hebat macam Lu Xiao Feng dan Coh Liu Hiang dengan temen-temen sejati yang juga sangat hebat. Semoga beliau pakar juga tentang ini )

Wah sudah terlalu banyak saya menulis…makin ngelantur pula…! Terimakasih ya temen-teman atas ijinnya….!

Wassalam
Ardiansyah Abdullah ( Didi )
http://visimandiri.blogspot.com/

Seminar Financial ‘Dahsyat’ Revolution ala TDW

Perkenalan saya dengan pemikiran Pak Tung adalah akhir tahun 2006, tepatnya tanggal 9 Des 2006 saat saya secara iseng ( ya sekali lagi secara iseng..!) membeli buku Financial Revolution karya beliau cetakan ke empat dan tanpa CD. Saya menyelesaikan membacanya tanggal 10 Des 2006 dalam perjalan menuju China untuk suatu perjalanan dinas meninjau pelabuhan batu bara di propinsi Guang Xi, China Selatan. Di bandara Hongkong sambil menunggu pesawat saya membaca ulang, kata demi kata, meresapi dan setelah tamat saya bersyukur bisa membaca buku ini sekaligus menyesal kenapa nggak beli yang ada CD nya sekalian…? Buku ini sungguh Dahsyat Luar Biasa……..!!

Tanggal 5 – 6 April kemarin merupakan hari dahsyat dalam hidup saya. Saya berkesempatan mengikuti seminarnya. Itupun dengan gratis, saya memdapat dua tiket gratis dari pembelian buku Marketing Revoution melalui TDA Management. Seminar sebenarnya berlangsung sejak tanggal 4 hari Jum’at, namun karena kesibukan di Lampung, saya baru bisa ke Jakarta Jum’at malam dan menghadiri seminar Sabtu paginya.

Pertama masuk ruangan seminar saya sungguh kaget dibuatnya..! peserta mencapai 8,000 orang lebih dan sedang melakukan goncang bumi, sungguh menciptakan sebuah aura dan energi positif yang luar biasa….kalau dalam dunia persilatan, ini hanya bisa tercipta dari kumpulan para pendekar dug-dheng dengan sinkang yang sangat tinggi dalam pemilihan bulim bengcu…!! Saya pun larut dibuatnya, tiket gratis dengan VIP kelas tidak membuat seminar ini kehilangan makna. Anda jangan salah, tiket VIP adalah kelas terendah dalam seminar ini, alias gratisan, sedang kelas lain adalah VVIP, naik ke Gold dan naik lagi ke Platinum, sungguh pandai Pak Tung mengemas pemasaran seminar ini…ya namanya juga pakar pemasaran.

Isi seminar tidak jauh dari isi buku-nya yang pernah saya baca setahun lalu, namun karena disampaikan langsung oleh Pak Tung dan dilingkupi energi positif ribuan peserta, efeknya pasti lain dari membaca bukunya thok..!! Apalagi dibumbui dan dipercantik dengan testimony murid-murid beliau yang sudah sukses menerapkan ajaran dahsyat Pak Tung….dari mulai tukang bubur, pengangguran, tukang sapu yang bisa beli jaguar dan juragan helm yang penjualannya naik ratusan kali lipat………. Asem tenan..!! saya mulai terbakar…! Padahal saya bukan orang yang mudah terprovokasi….!

Yang juga sangat menarik perhatian saya adalah testimony dari dua orang yang namanya sudah sering saya dengar di milis TDA, yaitu testimony dari Pak James dan Pak Roni yang disampaikan melalui telpon……………

Pak James bercerita bagaimana dia bisa beli property senilai Rp. 1.7 miliar dan masih dapat cash dari Bank 800 juta……asyiknya lagi dapat pasif income Rp. 40 juta sebulan, belakangan naik Rp. 60 juta sebulan setelah diberi nilai tambah……….. dan property itu sudah ditawar orang diatas Rp. 4 miliar……..sudah terjual ya Pak James…? Yang lebih mengagetkan saya, Pak James ini masih sangat muda dan ternyata adik kelas saya di Depok, saya sudah lulus sebelum Pak James masuk……waduuh, ketinggalan kereta jauh saya..! Namun sebagai seorang pembelajar…..saya juga harus belajar dari Pak James, saya sudah daftar dan bayar workshop Anda Pak..! semoga tanggal 26 – 27 April nanti bisa berkenalan lebih dekat dengan Anda…!

Testimoni Pak Roni disampaikan melalui telepon, rada kresek kresek sih dan diselingi jeda yang kadang mengganggu, namun respon peserta juga sungguh luar biasa…!! Banyak peserta yang member TDA kali ya…? Pak Roni bercerita awal-awal berdirinya manetvision.com, online trading garment exclusive beliau yang dulu nya di tanah abang dan sudah merugi beberapa kali. Walau awalnya tidak percaya akan masukan TDW, akhirnya saran-saran itu dijalani juga…dan efeknya dahsyat, manet menjadi seperti sekarang…dan Pak Roni juga masuk dalam jajaran penerima penghargaan Enterpreneur of Year versi majalah SWA. Dalam kesempatan ini Pak Tung juga memperkenalkan komunitas TDA yang pendiriannya digagas Pak Roni dan kawan-kawan.

Saya sudah berkesempatan bertemu dua kali dengan Pak Roni, pertama saat milad I TDA awal 2007 di gedung Indocement dan kedua saat milad II TDA February lalu dan sempet berbincang-bincang dengan beliau…..bahkan saya sempet kirim email tentang niat TDA saya ke beliau awal tahun lalu, tapi belum direspon mungkin karena kesibukan beliau dan saya juga yakin, tiap hari pasti ratusan email yang masuk ke mailbox-nya.
Mungkin Pak Roni lupa dengan saya….tapi saya selalu ingat beliau dan menjadi pengunjung setia blog-nya untuk belajar. Sebenarnya saya adalah member senior TDA, tapi senior sebagai peserta milis saja…he..he..he dan jarang posting, jarang ikut aktifitas darat TDA, kecuali hanya milad I & II padahal saya gabung TDA tahun 2006 lho..?. Karena TDA bukanlah komunitas milis, tapi komunitas Action, maka saya sudah senang menjadi member junior saja…newbie istilahnya…..!! Banyak pelajaran yang bisa saya gali disini…..tapi tidak cukup..! saya harus mulai sering posting, ikut aktifitas darat dan menjalin silaturahmi dengan temen-temen hebat ini….semoga bisa segera terlaksana seiring kepindahan saya dari Lampung ke Jakarta yang Insya Allah awal mei ini…!

Kembali ke seminar Pak Tung, saya juga secara tak terduga ketemu kakak perempuan saya, duduk di platinum lagi….! Sungguh luar biasa semangat belajarnya…! Kakak saya ini suaminya seorang pengamat politik terkenal di negeri ini, namanya sering muncul di halaman depan Kompas dan media lainnya…..!! Sungguh luar biasa……saya do’a kan semoga kakak saya ini sukses, suaminya yang sudah sukses bertambah sukses dan keluarganya juga menjadi keluarga sukses dan tambah sukses. Saya juga ber do’a untuk saya sendiri dan keluarga untuk bertambah sukses, makin dahsyat dan mencapai GOAL kehidupan saya………dengan penuh rasa SYUKUR dan IKHLAS saya resapi semuanya…! Amin……..

Salam Dahsyat…!! Sungguh Dahsyat……! Makin Dahsyat…!! Mbah-nya Dahsyat…!!

Thursday, April 03, 2008

Lapak..........!!



Kalau mendengar kata lapak, saya yakin yang terbayang dibenak anda adalah kumpulan pedagang yang menggelar dagangannya di pinggir jalan, trotoar atau bahkan di halaman masjid kalau hari Jum’at. Di Jakarta anda bisa temui di hampir setiap jalan besar dimana orang ramai lalu-lalang distu, dari Tanah Abang, Bendungan Hilir, Jatinegara, Pasarminggu sampai jalan raya Bogor pun ada. Disamping memberi rejeki pada ribuan pedagang, juga turut menyumbang kesemrawutan dan kemacetan Jakarta.

Bahkan membuka lapak juga dijadikan salah satu indicator uji nyali temen-temen TDA dalam berdagang…!

Namun yang saya bicarakan disini bukanlah lapak diatas, tapi lapak singkong..!! ya, kembali ke singkong karena memang temen-temen bisnis yang saya kenal dan akrabi di Lampung ini adalah petani, pedagang dan agen singkong…!!

Lapak singkong merupakan tempat agen menerima singkong dari petani atau agen lain yang lebih kecil. Singkong dikirim dari ladang memakai truk, colt atau bahkan gerobak sapi ke lapak, ditimbang dengan jembatan timbang dan di bongkar, petani terima pembayaran cash setelah dipotong utang kalau ada. Karena singkong segar hanya tahan 4 – 5 hari sebelum membusuk, maka agen biasanya hanya menimbun singkong selama 1 – 2 hari untuk kemudian diangkut kembali pakai truk dan dikirim ke pabrik-pabrik tepung disekitar lapak atau pabrik tertentu yang sudah kontrak dengan lapak tersebut.

Lapak merupakan salah satu mata rantai penting dalam proses distribusi singkong dari petani ke pabrikan. Satu lapak besar bisa menampung 200 – 500 Ton singkong per hari, lapak menengah bisa 25 – 100 Ton per hari, sedang lapak kecil biasanya tidak menggunakan jembatan timbang, tapi timbangan kodok atau timbangan tongkat (apa ya istilahnya…?) yang hanya menerima singkong dalam gerobak atau karung.

Di Lampung jumlah lapak besar dan kecil bisa mencapai ratusan. Bedasarkan pengamatan saya, lapak bisa tetap exist dalam mata rantai distribusi singkong bila memiliki karakteristik sebagai berikut;

1. Jaraknya dekat dengan sentra tanaman singkong sementara disekitar lokasi tersebut tidak ada pabrik.

2. Infrastruktur jalan disekitar sentra tanaman singkong tidak memadai sehingga petani mengangkut hasil panen dengan mobil-mobil kecil atau sapi yang tidak ekonomis apabila dikirim ke pabrik

3. Pemilik lapak sudah lama menjalin hubungan atau kemitraan dengan petani setempat baik dengan memberi pinjaman pupuk atau biaya hidup bila suatu saat diperlukan

4. Agen pemilik lapak menjalin kontrak volume dengan pabrik sehingga bisa menjamin pembelian singkong dari petani setiap hari

5. Timbangan akurat dan tidak ada kecurangan yang merugikan petani

6. Mempunyai cash flow yang baik sehingga bisa membayar singkong petani dengan cash


Analisa Usaha Lapak Singkong

Salah satu indikator paling penting dari sukses membuka lapak adalah lokasi, seperti juga investasi property; lokasi, lokasi dan lokasi…!! Lokasi yang tepat menurut saya adalah bila bisa berada ditengah-tengah antara sentra tanaman singkong dan pabrik, biasanya lapak menerima singkong dari radius 0 – 50 KM dari tanaman disekitar lokasi dan mengirim ke pabrik sampai sejauh 80 KM dari lapak.

Nah, bagaimana kita berhitung untung rugi membuka sebuah lapak, ilustrasi berikut akan coba saya tuliskan sebagai referensi membuka lapak dengan kapasitas 100 Ton/hari :

1. Lokasi
Kita butuh lahan seluas kira-kira ¼ Ha atau 2,500 M2 di tempat yang strategis. Untuk membeli cukup mahal maka kita sewa saja selama 5 tahun Rp. 10 juta ( Rp. 2 juta/tahun). Kita tambahkan Rp. 2 juta lagi untuk pengerasan tanah.

2. Jembatan Timbang & Komputer
Untuk menimbang truk dan mobil pengangkut singkong kita butuh jembatan timbang otomatis yang terhubung ke computer. Jembatan Timbang beserta instalasi-nya bisa kita dapatkan dengan harga Rp. 80 juta, sedangkan computer + software-nya kita anggarkan Rp. 10 juta.

3. Kantor
Kita buat kantor sederhana untuk operator timbang dengan anggaran Rp. 10 juta.

4. Modal Kerja
Untuk membeli singkong 100 Ton/hari dengan rata-rata harga Rp. 400/kg kita butuh modal kerja Rp. 40 juta…….agar cash flow tidak kembang kempis, kita mesti anggarkan perputaran modal kerja 2 hari, maka modal yang dibutuhkan adalah Rp. 80 juta (dengan catatan pabrik juga membeli dari lapak dengan cash dan biasanya ini yang sering dilakukan, bahkan beberapa pabrik berani memberi DP, ini akan makin meringankan modal kita).

5. Fee/Margin
Berdasar bincang-bincang dengan beberapa pemilik lapak, rata-rata mereka memperoleh fee Rp. 10 – 15/kg singkong (kita asumsikan fee bersih yang diterima adalah Rp. 10/kg sedangkan yang Rp. 5 untuk biaya operasional : buruh angkut, satpam, operator timbangan dan mandor). Jangan dilihat fee-nya yang sedikit…!! Tapi factor kali-nya yang dahsyat 100 Ton = 100,000 kg, jadi 100,000X per hari..!!

Jadi total modal yang harus kita siapkan adalah :

Sewa Lahan dan Pengerasan : 12 juta
Jembatan Timbang dan Komputer : 90 juta
Modal Kerja : 80 juta
Total Modal : 182 juta

Hasil penjualan perhari adalah : 410 x 100,000 = 41 juta
Fee/Net Margin per hari adalah : 10 x 100,000 = 1 juta

Dengan asumsi setahun 200 hari kerja (bulan puasa dan idul fitri bisanya lapak sepi, jarang ada petani yang panen, hari-hari dengan kemarau panjang atau hujan lebat juga nggak bisa panen, susah nyabut kalau kemarau panjang, jalan ke ladang tidak bisa dilalui kalo musim hujan lebat) maka setahun fee yang kita dapatkan adalah Rp. 200 juta. Dengan investasi Rp. 90 + 12 juta = Rp 102 juta, maka pay back period nya hanyalah 6 bulan lebih sedikit…!!

Sebuah bisnis yang sangat menguntungkan..!! Anda mau mencoba………..??

Lembah Permen Lolipop

Artikel ini saya dapatkan dari milis TDA yang di posting oleh sang kompor mas Hadi Kuntoro, yang menurut beliau-nya juga mendapatkan dari postingan Pak Harmanto si raja herbal..nah karena artikel sangat menarik dan sarat nasehat yang mendalam...saya minta ijin ke beliau-beliau nya untuk di posting di blog saya...........mari kita simak bersama dan renungkan...!!

*************************************


Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Dijalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.

Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni- warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka iapun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen- permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat."

Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop."Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali.. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob."Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali! "

Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yangada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu." Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen- permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia."

Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah. .. nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya.... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya.. . nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar...

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat 'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia.

Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa'nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat......target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti social tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah....

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.

Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukurseperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.

Wednesday, April 02, 2008

Pak Anton Sering-Sering Ke Lampung

Sepanjang tahun 2007 yang lalu, saya amati sekurang-kurangnya 5 – 6 kali, Menteri Pertanian kita, Bapak Anton Apriyantono berkunjung ke Lampung, sebuah propinsi dengan hasil bumi yang berlimpah dan cukup dekat dengan Jakarta sebagai pusat segala konsumsi.

Pertama yang saya ingat persis adalah akhir February 2007 saat beliau menyertai kunjungan Presiden RI ke Sugar Group untuk meninjau dan meresmikan proyek ethanol berbahan tetes tebu. Sugar Group adalah perkebunan kebu terbesar di wilayah Lampung, dan juga di Indonesia dengan lebih dari 70,000 Ha lahan perkebunan tebu. Wilayahnya melintasi dua kabupaten di Lampung, yaitu; Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Group ini juga merupakan produsen gula terbesar di Indonesia, dengan tiga pabrik-nya di pusat area perkebunan. Kalau anda doyan yang manis-manis, pasti gula produksi perusahaan ini dengan gampang anda temui di supermarket di seluruh wilayah Indonesia. Herannya..? dengan perkebunan yang begitu luas dan pabrik-pabrik gula yang bertebaran di seluruh pelosok Indonesia…negara kita ini masih tetap jadi pengimpor gula setiap tahunnya…? Solusi-nya kira kira apa ya Pak Anton agar ketergantungan kita terhadap impor gula bisa diatasi……..?

Kunjungan kedua adalah saat sosialisasi benih padi unggulan dan panen padi bersama oleh PT SAS, sebuah sayap agroindustri milik Artha Graha Group. Benih padi ini masih diimpor oleh PT SAS dari China dan di klaim mampu memberikan hasil produksi yang lebih baik, tahan hama dan waktu panen yang lebih cepat sehingga bisa menaikkan produktivitas pertanian kita dan meningkatkan pendapatan petani. Pertanyaannya, kenapa benih padi saja kita masih impor ? bukankah sejak nenek moyang kita hampir semua penduduk Indonesia makan nasi…? Gimana peran peneliti-peneliti pertanian kita dari Universitas, Dept. Pertanian & Lainya dalam riset benih padi unggulan….? Apa mereka semua sudah alih profesi……..? Tapi saya positif thinking sajalah…masih lebih baik impor benih padi daripada impor beras…ya, karena sekali lagi, Negara kita juga sudah hampir sepuluh tahun jadi pengimpor beras…..! begitu impor beras dilakukan, harga beras langsung jatuh…petani kita pada rugi semua..!! siapa yang untung..? tentu pedagang dan rantai birokrasi yang menggerogoti setiap lini proses impor beras. Dari mulai lampu hijau dari parlemen, proses tender di Bulog, makelar-makelar dengan trader luar negeri, proses shipping dan bongkar di pelabuhan, sampai distribusi ke level paling bawah, konsumen langsung seperti saya ini.

Tidak heran kalau proses impor beras ini selalu jadi lahan rebutan, sudah banyak pejabat Bulog yang ditahan gara-gara proses ini, masih hangat kan nasib hampir semua Kepala Bulog kita………? Padahal dulu kita selalu swasembada beras…! Ayo Pak Anton, saya semangati agar kita bisa surplus beras lagi, kita perbaiki infrastruktur irigasi di desa-desa, kembalikan lahan-lahan pertanian yang berubah fungsi, perbaiki distribusi pupuk dan tangkap semua tikus-tikus yang terlibat didalamnya….menjadi seorang pemimpin, baik saja tidak cukup, tapi juga harus berani…!!

Kunjungan ketiga dan seterusnya saya tidak ingat persis, hanya baca di koran-koran daerah. Salah satunya adalah saat festival hari pangan sedunia yang kebetulan di selenggarakan oleh Provinsi Lampung.

Sangat lah penting seorang pejabat sering-sering turun ke bawah..untuk melihat langsung apa yang terjadi di lapangan, juga penting menyusun action plan untuk mengatasi masalah tersebut setelah kunjungan, namun yang lebih penting lagi adalah eksekusi dan monitoring atas semua rencana tersebut. Saat ini harga komoditi pertanian lagi tinggi-tingginya dan trend akan terus membaik. Pak Anton ..! kita tunggu gebrakannya..! tahun depan sudah pemilu lagi……….jangan sampai bapak dikenang sebagai menteri yang biasa-biasa saja…. Saya yakin Bapak bisa…….!!

Tuesday, April 01, 2008

ICMI dan Singkong..!!






Anda tentu bertanya-tanya mengenai judul diatas..?? apa hubungannya antara ICMI dan singkong..? yang satu adalah kumpulan cendekiawan yang hebat-hebat dan biasanya tempatnya adalah di atas awan, sedang satu-nya lagi adalah makanan orang miskin bila harga beras sudah mahal…! Singkong dijadikan gaplek, tiwul atau cukup di goreng dan direbus saja…. Nah lantas hubungannya ada dimana……??

Tentu saya tidak sedang bercerita tentang para pengurus ICMI yang sedang makan singkong rame-rame, di samping tidak lucu, juga belum tentu pengurus-pengurus ICMI tersebut doyan makan singkong….! Wah jadi bertele-tele nih..!! baiklah saya mulai saja tentang cerita kepedulian ICMI terhadap nasib singkong, tentu-nya yang mereka perdulikan adalah orang-nya, yaitu para petani singkong yang jumlah-nya ratusan ribu di Indonesia dan paling banyak mungkin terkonsentrasi di Lampung.

Sebenarnya kejadiannnya sudah agak lama, namun saya baru punya waktu untuk menuliskannya diblog saya sekarang, yah better late than never….lah!!

Pada tanggal 15 Agustus 2007 pabrik kami kedatangan rombongan tamu sangat istimewa yaitu pengurus ICMI pusat yang dipimpin oleh Ketua Presidium ICMI, ibu Dr. Marwah Daud, didampingi oleh pengurus ICMI wilayah Lampung, didampingi lagi pengurus ICMI cabang Lampung Timur, didampingi lagi pejabat-pejabat Dinas terkait di Lampung Timur…biasalah khas Indonesia, kalau ada pejabat pusat datang, entah itu dari pemerintahan, partai atau organisasi social pasti pendampingnya banyak…….lebih seringnya pendamping yang lebih sibuk dari yang punya hajat…he..he..sindrom ‘orang pusat’ masih berurat-berakar dalam budaya kita.

Yang ingin kami jelaskan disini adalah kenapa singkong menarik pengurus ICMI datang ke pabrik kami..? bukankan singkong adalah barang sangat biasa yang bisa kita temui disekitar rumah dan hanya berfungsi untuk mengganjal perut yang gak mampu beli beras..? apa ada manfaat singkong lainnya yang belum tergali…….? Nah di kesempatan itu kami menjelaskan manfaat singkong yang bisa diolah menjadi bermacam-macam produk turunan yang sangat bermanfaat bagi keseharian kita, bahkan suka tidak suka, disadari ataupun tidak, kita setiap hari selalu ber interaksi dengan zat-zat atau produk-produk yang mengandung turunan singkong. Beberapa produk pabrik kami yang merupakan olahan dari saripati singkong adalah :

Sorbitol
Apakah anda pernah mendengar kata sorbitol…….? Kalau belum coba amati kemasan pasta gigi anda, cari kata ini di dalam ingredient-nya….hampir semua pasta gigi mengandung sorbitol sebagai salah satu bahan pembuatnya. Dalam pasta gigi sorbitol berfungsi menjaga kelembaban, kekenyalan dan media bagi zat-zat lainnya. Coba anda juga amati cairan penyegar mulut anda…banyak produk cairan penyegar mulut menggunakan sorbitol sebagai salah satu bahan aktif, karena disamping rasanya yang menyegarkan sorbitol cair juga sangat baik untuk mencegah tumbuhnya plag gigi. Sorbitol juga banyak dipakai sebagai pemanis dalam permen, syrup dan lainnya karena walaupun manis kada gulanya termasuk rendah sehingga cocok untuk penderita diabetes atau menghindari kegemukan. Secara kimia, rangkaian sorbitol adalah C6 H14 O6.

Maltodextrin
Maltodextrin adalah salah satu produk turunan dari tepung singkong yang berfungsi untuk juga sebagai bahan untuk zat-zat lain dalam sebuah produk. Produk ini banyak ditemui dalam susu bayi, ice cream, bumbu penyedap dan campuran untuk bermacam-macam produk roti.

Disamping sorbitol dan maltodextrin, tepung singkong juga digunakan sebagai bahan dasar untuk produk turunan lain seperti; Dextrose Monohydrate, Maltitol dan Glucose Syrup. Juga tanpa diolah, tepung sigkong banyak dimanfaatkan untuk industri kertas sebagai pemutih dan pengisi serat-serat kertas sehingga kertas menjadi halus. Perkembangan terbaru seiring naiknya harga minyak dunia, singkong juga bisa dijadikan alternatif untuk bahan bakar atau bio fuel dan merupakan alternatif paling ekonomis kedua setelah tetes tebu.

Dengan berbagai macam kegunaan dan sebaran yang merata diseluruh Indonesia, bahkan bisa tumbuh dilahan kritis, sudah saat-nya budidaya tanaman singkong di galakkan oleh pemerintah, terutama dilahan-lahan kritis yang saat ini jumlah nya jutaan hektar dan ditelantarkan tanpa memberi nilai tambah.

Saat itu kami menaruh harapan besar ke pengurus ICMI untuk turut mendorong pemerintah segera memanfaatkan lahan-lahan terlantar, terutama di wilayah lampung, untuk budidaya singkong dan memberi pekerjaan ke ratusan ribu petani sehingga bisa mengangkat kualitas kehidupan mereka..!! Harapan besar itu saya sampaikan ke Ibu Marwah Daud, salah satu intelektual kita yang peduli pada petani, semoga bisa diteruskan dan direalisasikan….atau siapa tahu Ibu jadi menteri lagi dan bisa mengubah arah kebijakan pertanian dan perkebunan kita kearah yang lebih baik.


Satu jam setelah rombongan pamitan, saya menerima sms dari Bu Marwah, bunyinya begini :

“ Assalamu’alaikum wr wb. Atas nama pengurus ICMI Pusat dan Orwil Lampung, serta Lampung Timur kami ucapkan terimakasih atas penerimaannya yang hangat. Kami bangga dan bersyukur putra-putri Indonesia bisa mengolah hasil pertanian Singkong dengan pabrik modern dan menghasilkan produk yang diterima di 60 Negara. ICMI dan PT Sorini Tbk. Bisa berjuang bareng agar lahan tidur bisa dimanfaatkan untuk industri guna tingkatkan taraf hidup ratusan ribu petani singkong di Lampung. Kita cari waktu untuk bicarakan detailnya. Salam

Sampai saat ini saya belum lagi contact beliau….!! He..he..sepertinya saya harus pro aktif, orang sesibuk beliau pasti nggak sempet….OK, Bu Marwah, tunggu saya ke Jakarta, saya akan mampir ke kantor ICMI untuk membicarakan pemberdayaan petani singkong ini…..!!