Monday, July 14, 2008

Singkong Celebrity


Yang saya maksud dengan Singkong Celebrity tentu saja bukan tanaman singkong yang pandai bermain sinetron, juga bukan singkong yang biasa di konsumsi oleh para celebrity. Apa ada ya selebriti kita yang masih doyan makan singkong ?

Saya menyebutnya singkong selebriti karena singkong jenis ini sangat sering diliput oleh media. Baik itu media umum maupun media agro semacam Trubus dan lainnya. Kenapa media mau meliput singkong ? Karena hasilnya memang menakjubkan ! Satu hektar bisa menghasilkan 80 – 100 Ton singkong segar.

Jenis jenis singkong yang termasuk selebriti ini yang sudah saya sering dengar dan kenal adalah Singkong Sambung / Mukibat ( Bawah Kasesart atas Karet ) dan Darul Hidayah. Konon kedua jenis singkong ini mampu menghasilkan 100 Ton/Ha, bahkan ada yang lebih. Satu batang pohonnya yang super bisa keluar 20 – 30 kg. Sungguh luar biasa !

Efek dari pemberitaan ini bener bener seperti selebriti. Singkong ini jadi dikenal di hampir semua lapisan masyarakat yang mengikuti perkembangan agro. Apalagi sejak rame rame isu konversi energi ke bio fuel. Semua orang jadi fasih berbicara mengenai singkong, jarak pagar, sawit dan lainnya....!

Nah, informasi ini sedikit banyak menjadi problem buat saya. Karena bila bertemu dengan Pemda, Investor ataupun Bank. Mereka selalu menanyakan kenapa asumsi produksi singkong yang dipatok hanya 25 Ton/Ha. Padahal sudah banyak yang bisa membudidayakan singkong dengan hasil 100 Ton/Ha.

Bukankah dengan hasil 100 Ton/Ha produktifitas jadi naik ? petani lebih diuntungkan, lahan bisa dihemat dan supply singkong untuk pabrik jadi lebih banyak. Semua pertanyaan tersebut memang benar. Dan hasil 100 Ton/Ha pun juga sudah bisa tercapai.

Namun yang menjadi soal adalah, pada skala luasan berapa singkong selebriti tersebut di budidaya kan ? Kalau masih dalam skala 100 Ha an masih memungkinkan intensif kontrol, pemupukan dan penyiangan yang bagus. Namun bila di budidaya kan dalam skala sangat luas diatas 1,000 Ha mungkin hasil 100 Ton/Ha bakal turun sangat jauh..

Apalagi kalo plasma dengan petani. Sangat susah memastikan mereka mengikuti segala arahan mengenai penanaman, pemupukan, penyiangan dan jadwal panen. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk penanaman singkong jenis ini bisa dua kali lipat atau lebih dari singkong jenis lain karena bibit yang masih terbatas dan mahal, serta konsumsi pupuk yang lebih banyak.

Sepanjang yang saya tahu, singkong jenis selebriti ini belum berhasil di budidaya kan dalam skala luas. Salah satu perusahaan yang pernah membudidayakan singkong jenis ini di Lampung memberi hasil kurang memuaskan. Sementara ongkos produksi yang sudah keluar cukup banyak.

Semoga segera ada yang bisa membudidayakan skala luas dan hasilnya bisa kita nikmati dan pelajari bersama..!

Welcome Singkong Celebrity !

Wednesday, July 09, 2008

Membesarkan Ruang Hati


Oleh : Anonim

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ” sang Guru bertanya. “Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, ” jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.” Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru. “Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

“Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke telaga di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke telaga.” Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke telaga, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan guru, begitu pikirnya.

“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir telaga. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air telaga, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air telaga yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?” “Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.

Tentu saja, telaga ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air telaga ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.

“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?” tanya sang guru “Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air telaga sampai puas.

“Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.” Si murid terdiam, mendengarkan.

“Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan hati dalam dadamu menjadi seluas telaga agar kau bisa menikmati hidup”
Cerita ini saya kutip dari blog Pak Jamil Azzaini di :

Bertemu Mas Nano


Sudah hampir sebulan sejak Mas Nano mengundurkan diri dari TDA saya tidak lagi ‘mendengar’ artikel artikel daging semua dan sentilan sentilan hangat beliau di milis TDA.

Mendengar beliau berlibur ke Jakarta, saya ber inisiatif mengganggu waktu beliau untuk belajar kenal sejurus dua jurus ilmu ilmu bisnis beliau yang dug dheng itu.
Alhamdulillah beliau bersedia menerima saya dan kita pun janjian ketemu di Sari Pan Pacific Hotel tempat beliau dan keluarga menginap.

Semalem janji ketemu itupun tertunaikan. Diiringi musik lembut sang penyanyi, kami ngopi dan ngerumpi di cafe loby hotel. Obrolan mengalir lancar ngalor ngidul membedah semua sisi bisnis dan kehidupan. Sayangnya Mas Nano alergi politik sehingga topik ini tidak kita singgung.

Ada tiga hal utama yang hendak saya gali dalam proses pembelajaran saya semalem. Pertama; bagaimana Mas Nano mengawali bisnis, termasuk pengalaman jatuh bangun beliau di terjang krismon sepuluh tahun lalu. Kedua; mohon advise dan penilaian atas proses bisnis yang sedang saya jalan kan sekarang. Ketiga; bagaimana mensinkronkan bisnis dengan perjalanan ruhani.

Topik pertama cukup mengagetkan saya..! karena saat itu juga saya diperkenalkan dengan adik Mas Nano yang kontraktor bangunan dan baru saja ’ketipu’ mitra bisnisnya senilai ratusan juga.

Hal kedua yang kembali mengagetkan saya...pada belasan tahun lalu sebelum masa krismon Mas Nano pernah mengalami kerugian mendekati Rp. 5 miliar karena naiknya harga pakan ayam dan obat obatan. Saat itu peternakan ayam beliau mencapai 1.5 juta ekor. Dan umur beliau masih 34 tahun saat itu...he..he..he. Saya jadi berkaca pada diri sendiri..tapi bukan malah minder justru menambah semangat tempur.

Kalau saat ini level bisnis beliau mencapai seperti sekarang ini, sebenarnya bukanlah capaian yang menakjubkan atau mendadak. Karena proses jatuh bangunnya sudah beliau jalani puluhan tahun lebih....

Topik kedua menyangkut bisnis yang saya jalankan bersama teman. Pada dasarnya semua bisnis adalah proses..praktek, praktek dan praktek. Biarkan semua berjalan apa adanya..di evaluasi dan diukur. Masalah pasti akan selalu ada pada berbagai level eksekusi....jadi keep moving aja ! Masalah tetap harus diselesaikan. Tapi cara pandang kita tentang masalah harus diubah..........besarkan ruang permainan kita sehingga masalahnya menjadi kecil.

Topik ketiga menyangkut sinkronisasi bisnis dan ruhani tidak perlu saya tuliskan disini. Anda bisa belajar ke blognya beliau di http://wuryanano.blogspot.com/ dan bisa menggali kedalaman ruhani yang di ajarkan.
Tak terasa...tiga jam kami habiskan ngobrol ngobrol. Maksud saya berguru sejurus dua jurus malah serasa mendapatkan sebuah kitab bisnis.

Mas Nano, Terimakasih pembelajarannya. Sukses Luar Biasa Prima selalu menyertai Anda dan semoga saya ikut ketularan.

Monday, July 07, 2008

MEMILIKI KARAKTER "PEMBURU" KESUKSESAN


Sebagian besar dari kita menganggap bahwa kesuksesan dan kegagalan itu karena sudah ditetapkan “dari sononya”, itu sudah ketetapan Tuhan Allah, kata mereka ini. Saya tahu mereka yang “ngomong” seperti ini bukannya tanpa alasan logis yang ada di dalam pikiran mereka.

Mereka bisa bicara bahwa sukses atau gagal itu sudah ditetapkan oleh Tuhan, karena mereka ini sudah mengalaminya sendiri…mengalami berbagai kegagalan dan tidak pernah bisa bangkit lagi.

Sangat banyak jumlah manusia, yang dalam setiap usahanya meraih cita-cita impiannya, selalu kandas, dan kemudian mereka malas serta berhenti untuk mencoba berusaha lagi.

Kebanyakan mereka ini sangat pasrah terhadap nasibnya sendiri, dan berpikir bahwa itu sudah menjadi suratan takdir Ilahi, sudah takdir Tuhan jika mereka hidupnya serba kesulitan, mengalami kemunduran, tidak merasakan kebahagiaan hidup…ini sudah nasib saya, begitu jawaban mereka.

Sikap berpikir seperti mereka tersebut sebenarnya lebih merupakan “pengkambinghitaman nasib”, mereka tidak mau introspeksi diri, belum sadar terhadap potensi dirinya yang sebenarnya.

Baru satu - dua kali mencoba, merasa sudah mencoba puluhan kali, baru puluhan kali mencoba…sudah merasa mencoba ratusan bahkan ribuan kali. Kepercayaan mereka kepada dirinya sendiri sangat rendah, mereka cenderung meremehkan kemampuan dirinya, menganggap diri sendiri “tidak becus”, meskipun itu tidak disadarinya. Mereka ingin sekali menjadi seorang pemenang, tetapi justru menjadi seorang pecundang.

Untuk menjadi salah seorang pemenang dalam kehidupan, Anda harus menangkap kembali kepercayaan diri Anda sendiri. Anda harus menetapkan sasaran berharga bagi diri Anda dan benar-benar yakin akan harganya; meskipun itu terlihat sepele di mata orang lain. Banyak orang menginginkan hal yang bersifat instant, maunya serba gampang, sudah jadi.

Kalau diawalnya dia dengan penuh semangat berusaha melakukan sesuatu, ternyata kemudian hasilnya tidak sesuai harapan; orang ini merasa kapok. Kemudian dia coba bangkit lagi, lalu gagal lagi; akhirnya orang ini bisa benar-benar frustasi - dan memutuskan berhenti mencoba.

Nah, dari uraian saya di atas, Anda pasti tidak termasuk tipe orang pecundang, karena Anda dengan semangat, dan ketekunan tetap membaca buku ini sampai di halaman ini. Ini sudah menunjukkan bahwa Anda punya semangat membara, punya semangat juang, dan mempunyai spirit seorang Pemburu. Saya sengaja membuat judul sub Bab di atas dengan “Semangat Pemburu Kesuksesan”, sebagai titik acuan adalah “Pemburu” tersebut.

Anda mungkin sudah pernah tahu atau pernah membaca dan mendengar cerita tentang seorang Pemburu, yang memburu “calon mangsanya” apa pun itu.

Bagaimana menurut Anda kejiwaan sang Pemburu tersebut? Ya…sang Pemburu pasti tidak akan pernah mau melepaskan begitu saja sesuatu yang akan diburunya, dia tidak mau buruannya nanti lepas dan didapatkan oleh orang lain.

Pemburu pasti akan berusaha sekuat tenaga, pantang menyerah untuk mengejar buruannya sampai dia berhasil mendapatkan buruannya itu. Jika Pemburu belum berhasil memperoleh buruannya, pasti dia akan berusaha lagi sekuat tenaganya, sehingga akhirnya buruannya berhasil dia dapatkan.

Demikian juga halnya dengan semangat Anda dalam memburu kebahagiaan dan kesuksesan hidup. Adalah sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan wajar sekali, jika kadang-kadang Anda belum mendapatkan “buruan” yang telah Anda impi-impikan selama ini.

Tetapi pokok terpenting di sini adalah, bahwa Anda harus mau memiliki dan membina Karakter Sang Pemburu, agar diterima secara ikhlas di dalam diri Anda, maka Anda akan mendapatkan kekuatan dan semangat juang serta memiliki daya juang tangguh, untuk mengejar cita-cita dan meraih impian Anda, sehingga “buruan” Anda ini benar-benar Anda peroleh secara nyata. Anda harus menjadi seorang Pemburu kesuksesan dan kebahagiaan di dalam hidup Anda.

Setiap orang, tanpa kecuali, semestinya mempunyai prinsip-prinsip yang bisa membangun dan mengembangkan semangat juang di dalam menjalani kehidupan ini, sehingga mereka juga akan memiliki daya juang tangguh…untuk meraih impiannya. Tanpa memiliki prinsip-prinsip tersebut, kebanyakan dari kita akan menjadi orang yang mudah sekali “patah arang”, gampang putus asa, mudah menyalahkan orang lain dan lingkungan sekitarnya, dan tidak mau melakukan introspeksi diri lebih dalam lagi.

Saya sudah menuliskan tentang prinsip-prinsip juang tersebut di dalam buku saya sebelumnya berjudul, “The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit”, yang memuat 21 Prinsip Dasar untuk membangun dan mengembangkan semangat juang Anda, silakan Anda membacanya. Inilah prinsip-prinsip yang telah teruji di dalam kehidupan pada umumnya, khususnya kehidupan saya beserta keluarga saya.

Prinsip inilah yang telah menyelamatkan kehidupan saya dan keluarga dari keterpurukan ekonomi maupun psikologis. Keduapuluhsatu prinsip ini benar-benar bisa diandalkan oleh setiap orang yang telah mengetahuinya. Cobalah Anda membacanya dan memilikinya.

Camkanlah ini di dalam pikiran Anda, jika rencana Anda gagal, itu hanya kekalahan sementara; bukan kegagalan permanen. Segera buatlah rencana baru yang lebih baik. Kemudian mulailah lagi dari awal. Kekalahan sementara sebenarnya hanya berarti satu hal, bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan rencana Anda.

Banyak orang tidak pernah sukses dalam hal apa pun, sebab mereka tidak pernah sekalipun mencoba; atau sekali mencoba dan gagal, kemudian berhenti mencoba. Mereka kebanyakan terlalu mudah untuk menyerah.

Mereka itu takut mencoba lagi, karena takut akan gagal lagi. Milikilah Karakter sang Pemburu di dalam diri Anda.

Saya pahami petuah seorang ulama yang menyitir ayat Al Qur’an ini: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan, sesudah kegagalan datang keberhasilan”. Lihatlah itu, Allah juga sudah sangat memberikan penegaskan, bahwa sesudah kesulitan pasti datang kemudahan. Sesudah kegagalan pasti akan datang keberhasilan. Sesudah kekalahan akan datang kemenangan. Sesudah kesedihan akan datang kegembiraan. Percayalah!

Jadi secara prinsip, tidak akan pernah terjadi; seseorang selalu dalam kesulitan atau kesusahan. Saya sendiri sangat meyakini firman Tuhan ini; tidak mungkin Tuhan memberikan takdir kepada manusia untuk selalu mendapat kesulitan atau kegagalan - tidak mungkin itu. Jadi jika pada awalnya Anda mencoba suatu usaha tidak berhasil, gantilah dengan rencana lain yang baru dan cobalah lagi dengan cara-cara baru…cobalah lagi.

Janganlah Anda cepat menyerah untuk selalu mencoba lagi. Jadilah seorang dengan Karakter Pemburu Kesuksesan Hidup Anda sendiri! Sebuah karakter penuh semangat juang untuk meraih keinginannya, sampai apa yang diinginkannya itu benar-benar diperolehnya.

Salam Luar Biasa Prima!Wuryanano
National Best Selling Author of:
“The Touch of Super Mind”
“Super Mind for Successful LIfe”
“The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit”
Publisher: PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Blog : http://wuryanano.wordpress.com/2007/07/29/memiliki-karakter-pemburu-kesuksesan/

MY TOBE

Sebuah artikel yang sangat menarik dari Jamil Azzaini.

Membaca artikel ini, saya menemukan jawaban atas suasana hati saya saat ini yang sedang di persimpangan jalan.

Ternyata kita harus membuat grand design hidup kita sendiri. Kita komunikasikan dengan orang orang terdekat dan yang sangat penting kita komunikasikan pula dengan Sang pemberi hidup.

Kita jadikan semacam mantra dikala susah dan kehilangan pegangan, kita jadikan kompas dikala kehilangan arah, kita jadikan cermin yang memantulkan jejak langkah yang telah kita lalui...!

Terimakasih Pak Jamil atas pencerahannya...!

MYTOBE

Oleh : Jamil Azzaini

Bila Anda ingin melakukan acara di kantor atau di komplek perumahan, apakah Anda membuat proposal atau perencanaan kegiatan? Sebagian besar Anda pasti menjawab, “Ya, saya membuat.” Kepanitiaan di kantor atau di komplek perumahan hanya berlangsung beberapa bulan saja Anda membuat proposal. Mengapa? karena Anda tidak ingin kegiatan itu gagal atau berantakan. Anda tidak ingin bertaruh.

Hidup Anda jauh lebih lama dibandingkan kegiatan kepanitiaan. Seharusnya Andapun membuat proposal hidup agar hidup Anda tidak berantakan. Namun, banyak diantara kita yang justeru serius terhadap kegiatan yang hanya berlangsung beberapa bulan dan abai terhadap hidup kita yang berlangsung puluhan tahun.

Anda perlu membuat proposal hidup, blue print hidup. Saya menyebutnya MY TOBE. Isi dari MY TOBE adalah penjabaran dari bintang terang/impian hidup/prestasi tertinggi yang ingin di raih. Saya menyarankan, jangan main-main dengan hidup Anda. Susun MY TOBE Anda yang melibatkan pasangan hidup, orang tua, saudara dan kerabat serta guru kehidupan.

Saya sendiri membuat MY TOBE dengan konsep KIAT JAMIL yang merupakan singkatan Kesuksesan dimulai dengan menuliskan Bintang Terang. Identifikasi kekuatan dan kelemahan diri. Allah & Rosul merupakan hakim atas semua perbuatan saya. Tingkatkan terus kemampuan.

JAMIL. Jaringan diperluas dan dipelihara. Ambilah resiko yang menantang. Milikilah komitmen. Ikrarkan bintang terangmu. Lakukan secara bertahap. Masing-masing poin tersebut saya rinci sebagai mana layaknya proposal. Bila saya lagi lemah semangat maka segera saya baca MY TOBE dan semangat itu akhirnya muncul kembali.

KIAT JAMIL merupakan MY TOBE saya. Saya buat Jamil banget. “nendang” untuk saya tapi belum tentu “nendang” untuk orang lain. Saya sampaikan ini semoga memberi inspirasi buat Anda bukan agar Anda juga membuat KIAT JAMIL. Tapi saya menyarankan Anda membuat MY TOBE yang Anda banget.

Bila saya baca MY TOBE bulu kuduk saya berdiri, merinding. Inilah proposal yang kelak akan saya pertanggungjawabkan dan saya banggakan di hadapan Sang Pencipta.

Rincian detil MY TOBE yang berjumlah kurang lebih 12 halaman itu saya berikan kepada istri, orang tua, saudara, sahabat, guru kehidupan dan orang-orang yang saya percaya. Dari mereka semua saya memperoleh masukan dan komentar tentang MY TOBE saya. Setelah masukan dan komentar itu saya olah, jadilah MY TOBE yang berjumlah 12 halaman itu

MY TOBE itu akhirnya saya cetak dan saya bawa ke tanah suci. Disanalah MY TOBE itu saya sampaikan kepada Allah, Sang Pengatur Hidup. Merinding ketika saya menyampaikan MY TOBE itu. Menangis saya ketika menyampaikan itu kepada yang memberi saya hidup. Ketika itu, saya benar-benar sedang berdialog dengan-Nya. Saya sedang memohon agar proposal saya itu disetujui oleh Sang Pemberi Nikmat. Itulah presentasi terbesar dalam sejarah hidup saya.

“Ya Allah, inilah jalan hidup yang akan saya tempuh. Bila dengan ini Engkau semakin mencintaiku, keberadaanku memberi manfaat untuk orang-orang di sekitarku, bantu aku. Tapi bila dengan ini Engkau menjauh dariku, keberadaanku menambah beban orang-orang yang mencintaiku, jauhkan aku”

MY TOBE saya yang merupakan proposal hidup sudah saya sampaikan kepada Sang Pengatur Alam, Allah. Sejak saat itu, setiap langkah yang saya lakukan selalu merujuk pada MY TOBE. Bila saya bingung, saya baca kembali MY TOBE itu. Bila ada perkembangan terbaru yang terjadi di dunia, saya teliti lagi MY TOBE saya. Bila suatu saat perlu disesuaikan dengan perkembangan dunia, MY TOBE itu akan saya sesuaikan.

MY TOBE itu menjadikan hidup saya semakin hidup, penuh gairah dan saya merasa mengalami berbagai lompatan kehidupan setelah MY TOBE itu saya presentasikan di tanah suci. Nah, bila hidup Anda ingin lebih bergairah, terarah, semakin bermakna dan mengalami berbagai lompatan besar, buatlah MY TOBE. Jangan pertaruhkan Anda.

source : http://jamil.niriah.com/