Sudah hampir sebulan sejak Mas Nano mengundurkan diri dari TDA saya tidak lagi ‘mendengar’ artikel artikel daging semua dan sentilan sentilan hangat beliau di milis TDA.
Mendengar beliau berlibur ke Jakarta, saya ber inisiatif mengganggu waktu beliau untuk belajar kenal sejurus dua jurus ilmu ilmu bisnis beliau yang dug dheng itu.
Mendengar beliau berlibur ke Jakarta, saya ber inisiatif mengganggu waktu beliau untuk belajar kenal sejurus dua jurus ilmu ilmu bisnis beliau yang dug dheng itu.
Alhamdulillah beliau bersedia menerima saya dan kita pun janjian ketemu di Sari Pan Pacific Hotel tempat beliau dan keluarga menginap.
Semalem janji ketemu itupun tertunaikan. Diiringi musik lembut sang penyanyi, kami ngopi dan ngerumpi di cafe loby hotel. Obrolan mengalir lancar ngalor ngidul membedah semua sisi bisnis dan kehidupan. Sayangnya Mas Nano alergi politik sehingga topik ini tidak kita singgung.
Ada tiga hal utama yang hendak saya gali dalam proses pembelajaran saya semalem. Pertama; bagaimana Mas Nano mengawali bisnis, termasuk pengalaman jatuh bangun beliau di terjang krismon sepuluh tahun lalu. Kedua; mohon advise dan penilaian atas proses bisnis yang sedang saya jalan kan sekarang. Ketiga; bagaimana mensinkronkan bisnis dengan perjalanan ruhani.
Topik pertama cukup mengagetkan saya..! karena saat itu juga saya diperkenalkan dengan adik Mas Nano yang kontraktor bangunan dan baru saja ’ketipu’ mitra bisnisnya senilai ratusan juga.
Hal kedua yang kembali mengagetkan saya...pada belasan tahun lalu sebelum masa krismon Mas Nano pernah mengalami kerugian mendekati Rp. 5 miliar karena naiknya harga pakan ayam dan obat obatan. Saat itu peternakan ayam beliau mencapai 1.5 juta ekor. Dan umur beliau masih 34 tahun saat itu...he..he..he. Saya jadi berkaca pada diri sendiri..tapi bukan malah minder justru menambah semangat tempur.
Kalau saat ini level bisnis beliau mencapai seperti sekarang ini, sebenarnya bukanlah capaian yang menakjubkan atau mendadak. Karena proses jatuh bangunnya sudah beliau jalani puluhan tahun lebih....
Topik kedua menyangkut bisnis yang saya jalankan bersama teman. Pada dasarnya semua bisnis adalah proses..praktek, praktek dan praktek. Biarkan semua berjalan apa adanya..di evaluasi dan diukur. Masalah pasti akan selalu ada pada berbagai level eksekusi....jadi keep moving aja ! Masalah tetap harus diselesaikan. Tapi cara pandang kita tentang masalah harus diubah..........besarkan ruang permainan kita sehingga masalahnya menjadi kecil.
Topik ketiga menyangkut sinkronisasi bisnis dan ruhani tidak perlu saya tuliskan disini. Anda bisa belajar ke blognya beliau di http://wuryanano.blogspot.com/ dan bisa menggali kedalaman ruhani yang di ajarkan.
Semalem janji ketemu itupun tertunaikan. Diiringi musik lembut sang penyanyi, kami ngopi dan ngerumpi di cafe loby hotel. Obrolan mengalir lancar ngalor ngidul membedah semua sisi bisnis dan kehidupan. Sayangnya Mas Nano alergi politik sehingga topik ini tidak kita singgung.
Ada tiga hal utama yang hendak saya gali dalam proses pembelajaran saya semalem. Pertama; bagaimana Mas Nano mengawali bisnis, termasuk pengalaman jatuh bangun beliau di terjang krismon sepuluh tahun lalu. Kedua; mohon advise dan penilaian atas proses bisnis yang sedang saya jalan kan sekarang. Ketiga; bagaimana mensinkronkan bisnis dengan perjalanan ruhani.
Topik pertama cukup mengagetkan saya..! karena saat itu juga saya diperkenalkan dengan adik Mas Nano yang kontraktor bangunan dan baru saja ’ketipu’ mitra bisnisnya senilai ratusan juga.
Hal kedua yang kembali mengagetkan saya...pada belasan tahun lalu sebelum masa krismon Mas Nano pernah mengalami kerugian mendekati Rp. 5 miliar karena naiknya harga pakan ayam dan obat obatan. Saat itu peternakan ayam beliau mencapai 1.5 juta ekor. Dan umur beliau masih 34 tahun saat itu...he..he..he. Saya jadi berkaca pada diri sendiri..tapi bukan malah minder justru menambah semangat tempur.
Kalau saat ini level bisnis beliau mencapai seperti sekarang ini, sebenarnya bukanlah capaian yang menakjubkan atau mendadak. Karena proses jatuh bangunnya sudah beliau jalani puluhan tahun lebih....
Topik kedua menyangkut bisnis yang saya jalankan bersama teman. Pada dasarnya semua bisnis adalah proses..praktek, praktek dan praktek. Biarkan semua berjalan apa adanya..di evaluasi dan diukur. Masalah pasti akan selalu ada pada berbagai level eksekusi....jadi keep moving aja ! Masalah tetap harus diselesaikan. Tapi cara pandang kita tentang masalah harus diubah..........besarkan ruang permainan kita sehingga masalahnya menjadi kecil.
Topik ketiga menyangkut sinkronisasi bisnis dan ruhani tidak perlu saya tuliskan disini. Anda bisa belajar ke blognya beliau di http://wuryanano.blogspot.com/ dan bisa menggali kedalaman ruhani yang di ajarkan.
Tak terasa...tiga jam kami habiskan ngobrol ngobrol. Maksud saya berguru sejurus dua jurus malah serasa mendapatkan sebuah kitab bisnis.
Mas Nano, Terimakasih pembelajarannya. Sukses Luar Biasa Prima selalu menyertai Anda dan semoga saya ikut ketularan.
1 comment:
Mas Didi yang baik,
Terima kasih atas kedatangannya di Sari Pan Pasific Hotel, dan bersedia "ngobrol" dengan saya, pada Selasa malam.
Sungguh sangat menyenangkan mengobrol dengan sahabat berkaliber kakap seperti Mas Didi ini.
Semoga Allah selalu memberkahi segala upaya kita semuanya. Amien.
Salam bahagia buat Mas Didi dan keluarga di rumah.
Post a Comment