Sebenarnya sudah sangat lama saya memimpikan memiliki sebuah toko batik. Sebagai orang Pekalongan yang sehari hari memakai batik, melihat proses pembuatan batik dan menghabiskan masa kecil membantu orang tua berdagang batik, saya kadang ngiri melihat temen temen yang memiliki beberapa toko batik.
Apalagi setahun belakangan ini, Batik menjadi sebegitu memasyarakat. Semua orang memakai batik sebagai busana sehari hari. Pekerja kantoran juga tidak canggung lagi memakai batik di hari jum’at. Presiden dan pejabat pemerintah juga sangat getol memakai batik dalam acara acara mereka. Bahkan Bill Gates pun waktu berkunjung ke Indonesia memakai batik.
Kita patut bersyukur atas klaim Malaysia terhadap batik sebagai warisan budaya asli mereka. Tanpa klaim Malaysia bisa bisa masyarakat masih malu malu atau tidak punya semangat memakai batik....he..he biasalah, sesuatu yang menjadi milik kita turun temurun biasanya kurang dihargai masyarakat kita sendiri.
Tapi begitu diklaim pihak lain, ego kita langsung naik dan baru merasa warisan berharga itu mesti dijaga... semoga kebiasaan memakai batik ini bisa bertahan lama dan mentradisi kembali...
Nah, mimpi saya membuka toko batik itupun akhirnya terlaksana. Tanggal 3 agustus 2008 kemarin toko batik pertama kami dibuka. Kami namai Teras Batik, karena memang tokonya hanya memanfaatkan teras rumah seluas 4x4 M. Dengan display yang masih sangat sederhana dan koleksi yang belum terlalu banyak.
Satu hal yang membuat saya cukup surprise adalah hari pertama buka omzet toko kecil kami mencapai Rp. 800,000. Sebuah angka yang patut di syukuri. Semoga omsetnya selalu naik seiring makin mendekatnya bulan puasa dan Idul Fitri dimana orang biasanya berbelanja pakaian baru.
Yang paling penting buat saya sebenarnya hanyalah memulai. Sekecil apapun bentuk toko itu, sesedikit apapun koleksi yang ada dan sesederhana apapun bentuk nya, langkah awal sudah diayunkan.
Seperti juga orang naik sepeda, diawal awal biasa jatuh bangun, membentuk keseimbangan rasanya susah. Namun bila sudah memulai, keseimbangan sudah otomatis bekerja, tinggal kita mengarahkan kemudi hendak kemana dan jaga stamina untuk mengayuhnya....
Semoga langkah kecil ini menjadi permulaan untuk toko toko berikutnya....
Bagi temen temen yang mau berbelanja, kulakan, menjadi supplier atapun sekedar melihat lihat dan sharing pengalaman mengenai batik. Silahkan mampir ke toko saya di : Jl. Palmerah II No. 2 Jakarta Barat.
Toko ini sehari hari dikelola oleh Ibu Dewi, mitra bisnis saya yang bisa anda hubungi di
Apalagi setahun belakangan ini, Batik menjadi sebegitu memasyarakat. Semua orang memakai batik sebagai busana sehari hari. Pekerja kantoran juga tidak canggung lagi memakai batik di hari jum’at. Presiden dan pejabat pemerintah juga sangat getol memakai batik dalam acara acara mereka. Bahkan Bill Gates pun waktu berkunjung ke Indonesia memakai batik.
Kita patut bersyukur atas klaim Malaysia terhadap batik sebagai warisan budaya asli mereka. Tanpa klaim Malaysia bisa bisa masyarakat masih malu malu atau tidak punya semangat memakai batik....he..he biasalah, sesuatu yang menjadi milik kita turun temurun biasanya kurang dihargai masyarakat kita sendiri.
Tapi begitu diklaim pihak lain, ego kita langsung naik dan baru merasa warisan berharga itu mesti dijaga... semoga kebiasaan memakai batik ini bisa bertahan lama dan mentradisi kembali...
Nah, mimpi saya membuka toko batik itupun akhirnya terlaksana. Tanggal 3 agustus 2008 kemarin toko batik pertama kami dibuka. Kami namai Teras Batik, karena memang tokonya hanya memanfaatkan teras rumah seluas 4x4 M. Dengan display yang masih sangat sederhana dan koleksi yang belum terlalu banyak.
Satu hal yang membuat saya cukup surprise adalah hari pertama buka omzet toko kecil kami mencapai Rp. 800,000. Sebuah angka yang patut di syukuri. Semoga omsetnya selalu naik seiring makin mendekatnya bulan puasa dan Idul Fitri dimana orang biasanya berbelanja pakaian baru.
Yang paling penting buat saya sebenarnya hanyalah memulai. Sekecil apapun bentuk toko itu, sesedikit apapun koleksi yang ada dan sesederhana apapun bentuk nya, langkah awal sudah diayunkan.
Seperti juga orang naik sepeda, diawal awal biasa jatuh bangun, membentuk keseimbangan rasanya susah. Namun bila sudah memulai, keseimbangan sudah otomatis bekerja, tinggal kita mengarahkan kemudi hendak kemana dan jaga stamina untuk mengayuhnya....
Semoga langkah kecil ini menjadi permulaan untuk toko toko berikutnya....
Bagi temen temen yang mau berbelanja, kulakan, menjadi supplier atapun sekedar melihat lihat dan sharing pengalaman mengenai batik. Silahkan mampir ke toko saya di : Jl. Palmerah II No. 2 Jakarta Barat.
Toko ini sehari hari dikelola oleh Ibu Dewi, mitra bisnis saya yang bisa anda hubungi di
021 3094 3955 atau 0856 318 8696.
3 comments:
Wow...SELAMAT & SUKSES!
Salut dengan Mas Didi yang selalu enerjik dalam melangkah meraih kesuksesan sejati.
Salam Hangat dari Surabaya,
Wuryanano
Terimakasih Mas Nano,
Ini juga terinspirasi mas nano dan kawan kawan TDA yg lain. Semoga saya juga sukses mengikuti jejak mas nano dan rekan lain yang sudah sukses. Gimana Rumah Herbal dan Spa Mahkota Dewa nya...apa antrian sudah panjang ?
Kapan ke Jakarta lagi..keep contact ya ?
Salam
Asiiik....profil Teras Batik ada di Blog Pak Ardian.Makasih Pak semoga usaha kita maju terus...amin
Post a Comment