Saya yakin pasti sambil menyetir, atau pakai sopir, anda akan sibuk mendengarkan musik, radio, sambil monitor timeline di twitter, status facebook atau postingan group BBM teman-teman anda
Bahkan kalo lagi macet atau menunggu lampu merah anda sekali-sekali update status atau menimpali postingan teman yang lain.
Juga sibuk menjawab telpon atau membalas sms teman dan kadang membunyikan klakson keras-keras kalau jalur anda diserobot pengemudi lain.
Saya juga menjalani rutinitas yang hampir sama setiap pagi, sepertinya terlihat produktif karena merasa eksis dimata teman-teman socmed.
Namun faktanya dunia socmed ini menjauhkan kita dari realitas sekeliling dimana kita berada.
Sangat jarang kita menikmati pemandangan deretan rumah, ruko atau taman sepanjang jalan menuju kantor. Atau memperhatikan bagaimana 'sektor riil' bergeliat disepanjang lampu merah.
Aktivitas pengamen, pedagang gurem yg menjajakan kacang, manisan buah, air mineral atau penjaja kopi, tea dan susu dingin dlm bungkusan plastik.
Saya mencoba hal lain pagi ini. Begitu duduk dibelakang kemudi, saya matikan HP dan BB, tidak menyalakan radio dan berkomitmen sebisa mungkin untuk tidak membunyikan klakson, apalagi dengan emosi, sampai kantor
Satu setengah jam perjalanan terasa nikmat, bener-bener sunyi didalam mobil kecuali suara-suara 'dunia nyata' di sepanjang perjalanan. Kita bener-bener terhubung dengan realitas saat itu.
Sepanjang jalan saya menikmati pemandangan deretan rumah, ruko, taman yang sudah ribuan kali saya lewati tapi tidak pernah secara serius diperhatikan, itu menciptakan nuansa yg berbeda
Wajah-wajah datar pedagang kaki lima diperempatan, wajah memelas para peminta-minta, wajah-wajah mengantuk para penumpang metromini yang semalam mungkin begadang
Di perempatan PLN Bulungan saya mendapati seorang pengamen dengan wajah sumringah penuh senyum turun dari metromini, mungkin saja baru dapat bonus cukup banyak dari para penumpang, rasa syukurnya mungkin lebih besar dari kita yang nyaman naik mobil
Kala jalanan lancar saya menikmati otak yang sibuk berfantasi, membayang-bayangkan impian yang sudah ditetapkan, merencanakan step-step mencapai impian dalam imajinasi dan membuat strategi eksekusi.
Walau sambil menyetir dan membayang-bayangkan saja, itu sudah menerbitkan perasaan sukses dan bahagia, serta menambah rasa syukur saya
Di lampu merah yang cukup sepi, bahkan suara blower AC pun jadi nikmat untuk didengarkan, serasa menikmati simponi arus kehidupan
Saya akan terus mencobanya, minimal dalam seminggu ini, untuk menikmati kesunyian, selalu terhubung dengan realitas lingkungan, di mobil dalam perjalanan dari rumah ke kantor.
Aktivitas ini pasti akan membuat perbedaan dalam menjalani keseharian kita. Kearah yang lebih baik, penuh empati dan rasa syukur akan kehidupan...
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!