Showing posts with label daily life. Show all posts
Showing posts with label daily life. Show all posts

Tuesday, January 10, 2012

Nyuapin Anak Can be Fun

Bagi sebagian laki-laki Indonesia, menyuapi anak mungkin merupakan aktifitas yang agak memalukan. Apalagi buat laki-laki yang terlahir dari keluarga Ayah yang dominan. Itu pekerjaan Ibu-Ibu atau bahkan sekarang sudah didelegasikan ke pengasuh atau prt dirumah.

Dulu, sepuluhan tahun lalu, saya juga merasakan hal itu, terutama pada tahun 1999 disaat getol-getolnya bekerja di perusahaan minyak asing. Sementara istri saya melanjutkan studi ke Inggris, saya di Jakarta bersama anak pertama saya yang belum genap dua tahun.

Walaupun hidup bersama kakek dan neneknya, sering diakhir minggu ataupun dimalam hari saya ketiban jadwal nyuapin anak. Aktifitas itu rasanya benar-benar menyebalkan, mengusik ego kelelakian saya...

Begitu juga awal tahun 2004 saat kami sekeluarga di Australia, kedua anak saya masih kecil-kecil, 5 tahun dan 3 tahun, aktifitas ini kembali saya jalani dipagi hari atau sepulang kerja, bergantian dengan istri kami jaga anak dirumah, nyuapin dan bermain...sangat melelahkan tentunya

Minggu lalu saya kembali merasakan pengalaman yang sama. Saat istri sibuk mengerjakan tugas sekolahnya, saya mengajak anak kedua saya 10 tahun dan yang ketiga 5 tahun ke mall di seputaran Bintaro.

Ketika jam makan tiba kita ke resto yang ada tempat bermainnya. Anak ketiga saya langsung saja tancap gas main tanpa peduli makanan yang sudah dipesannya. Ujung-ujungnya sayapun harus menyuapi sambil mengawasi anak bermain.

Entah kenapa aktifitas nyuapin kali ini terasa lain. Tidak ada lagi ego lelaki yang terusik, rileks saja dan saya sangat menikmati sambil melihat anak-anak bermain. Walaupun saya mesti ngejar-ngejar anak untuk disuapin bersama dengan pengasuh-pengasuh yang anak-anaknya juga sedang bermain disitu.

Ternyata aktifitas sederhana seperti ini bisa membuat kita rileks, ada kepuasan batin mengalahkan ego lelaki dan tentunya makin mendekatkan kita dengan anak-anak yang mungkin saja jarang kita temui karena waktu bekerja yang begitu padat, belum lagi jalanan yang macet makin memperlama kita berjumpa dengan anak-anak dirumah.

Bagaimana dengan Anda ? silahkan dicoba........
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Sunday, January 01, 2012

Selamat Jalan 2011, Selamat Datang 2012

Tahun 2011 baru saja kita lewati. Tahun penuh kenangan

Bagi saya banyak hal terjadi di tahun tersebut. Saya bertemu dengan tokoh-tokoh sukses banyak terjadi ditahun itu

Perjalanan ke Kalimantan dan Sumatera dalam rangka belajar bisnis energi juga banyak dilakukan di tahun itu

Berat badan saya naik 4 - 6 kg juga sering terjadi di sepanjang tahun. Kurang olahraga dan kebanyakan minum capuccino, niat mengurangi makan nasi juga belum kesampaian

Target penghasilan yang saya canangkan di awal tahun tercapai dengan sukses, bahkan ada kelebihan. Alhamdulillah !

Pada tahun itu anak pertama menjalani UAN SD. Alhamdulillah nilai rata-rata sembilan dari tiga mata kuliah. Juga berhasil masuk SMP Labschool sesuai keinginannya

Anak kedua saya juga berhasil disunat pada akhir tahun. Setelah sempat setahun sebelumnya gagal karena lari dari meja operasi.

Padahal celana sudah dilepas, sudah dibersihkan 'anu' nya dan dokter sudah pegang gunting bedah...hehehe pengalaman tak terlupakan buat kami semua...

Tambahan investasi properti tidak mencapai target. Namun kinerja dari investasi-investasi sebelumnya sungguh membanggakan.

Rata-rata return on asset mencapai 20%. Sedang return on equity ato cash on cash margin diatas 60% setahun. Ingat selalu leverage-leverage-leverage...

Melanjutkan rencana tahun sebelumnya, pada 2011 saya belum bermain saham. Hanya sedikit reksadana saham dan campuran. Sekitar 10% dari portofolio investasi. Kinerjanya sungguh mengecewakan sejalan stagnasi IHSG karena imbas krisis zona euro

Selamat jalan tahun 2011. Tahun penuh pembelajaran dan keceriaan...

Selamat datang 2012. Kata orang cina tahun Naga, tahun penuh harapan...

Saya bersama istri sudah menyusun resolusi semalem, yang sederhana-sederhana saja, yang penting menggembirakan.

Apapun resolusi anda kalau dijalani dengan penuh kegembiraan bersama pasangan, pasti akan memperkaya kehidupan.

Menambah keceriaan perjalanan penuh warna bersama keluarga...

Resolusi target pendapatan dan investasi saya set cukup tinggi, tapi saya yakin tercapai karena 'struktur bangunan dan pondasi' sudah diletakkan dua tahun sebelumnya.

Utamanya dibidang properti dan energi. Berapa angkanya ? Tidak perlulah saya sebutkan disini hehehe...

Bidang-bidang lain saya buat cukup detail. Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar, Kesehatan, Pengembangan diri dan Aktivitas ruhani.

Sambil menikmati secangkir kopi luwak diiringi hujan pagi di 1 Januari dan lenggokan gemulai koi-koi dikolam,

Kami songsong tahun 2012 dengan penuh harapan dan optimisme, menjadi orang yang selalu belajar dan menjadi lebih baik setiap hari...

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Friday, December 30, 2011

The Power of Syukur...

"La'insyakartum laadzidannakum, wala'in kaffartum inna adzabi lasyadiit"

...bersyukurlah, niscaya Aku tambah nikmatmu, dan barangsiapa yang mengingkari, sesungguhnya adzabKu sangatlah pedih...

Firman Allah diatas mengingatkan kita betapa pentingnya bersyukur, tidak hanya nikmat kita akan ditambah karenanya, tapi juga ada ancaman untuk orang-orang yang melupakan bersyukur

Bersyukur dimulai dari dua kata yang sangat sederhana ' Terima Kasih' yang kita ucapkan dengan sepenuh hati dan tulus pada semua pihak yang telah berjasa dalam kehidupan kita

Semakin sering kita mengucap trimakasih, semakin kuat kita merasakan nikmatnya dan akan semakin besar cinta yang kita berikan

Ada tiga cara untuk menggunakan kekuatan rasa syukur dalam hidup kita dan masing-masing menambah kekuatan cinta :

1. Bersyukur atas segala nikmat yang telah kita terima dalam hidup (masa lalu)

2. Bersyukur atas segala nikmat yang sedang kita terima (masa sekarang)

3. Bersyukur atas segala yang kita inginkan dalam hidup seakan-akan kita telah menerimanya (masa depan)

Saking pentingnya rasa syukur dalam hidup, seorang filsuf pernah mengatakan :

' Jika satu-satunya doa yang pernah kita ucapkan selama hidup adalah Terimakasih, itu sudah cukup '

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Wednesday, December 07, 2011

Produktivitas Nge-Blog

Pagi ini iseng-iseng saya blog walking setelah sekian lama tidak melihat blog-blog teman-teman. Salah satu yang saya cermati dan baca semua artikelnya adalah blog anak saya Iqbal Hakim dan blog Istri.

Ternyata kedua blog tersebut jauh lebih produktif dari blog saya sendiri. Padahal saya sudah jauh lebih lama nge-blog dibanding mereka. Saya mulai menulis blog sejak tahun 2005. Sementara Iqbal mulai menulis blog sejak Mei 2009 dan Istri mulai menulis sejak April 2008

Iqbal mulai menulis sejak kelas lima SD, blognya banyak bercerita penglaman sehari-hari, baik disekolah, saat bermain dengan teman-temannya maupun saat bersama keluarga dirumah ataupun bepergian liburan.

Dia juga banyak menulis ulasan-ulasan game-game unggulan yang sering dia mainkan. Belakangan juga memasukan bahasan seluk beluk virus, mungkin ini yang sering dia temui saat bermain-main dengan laptop barunya.

Produktifitas menulis Iqbal sungguh menakjubkan ! tahun pertama nge-blog dia bisa membuat 55 tulisan dari berbagai topik bahasan diatas. Padahal saat itu ia masih kelas 5 SD. Saat naik ke kelas 6 dimana beban belajar menyiapkan UAN sangat berat dan PR juga padat, Iqbal masih berhasil menelurkan 31 tulisan karyanya di blog. Pencapaian yang lumayan untuk anak seusianya...

Tahun 2011 ketika mulai masuk SMP, kebiasaan menulis di blog sempat vacum, dari Januari sampai Juni, tidak ada satu tulisanpun di blognya. Hal ini mungkin karena jadwal yang sangat padat dan penyesuaian di sekolah barunya. Menginjak Juni sampai dengan bulan Desember ini, Iqbal kembali produktif, sudah 58 tulisan berhasil dia pos kan sampai hari ini.


Pada awalnya saya mewajibkan Iqbal untuk selalu update blognya minimal seminggu sekali, kalo berhasil lebih saya tambah jatah waktu main game dan kalo tidak ada update dalam satu minggu jatah waktu main game berkurang.

Tadinya Iqbal merasakan ini sebagai sebuah kewajiban setengah paksaan, mau tidak mau karena takut waktu main game-nya berkurang, dia mesti menulis, apapun topiknya.

Namun dua tahun terakhir kebijakan seperti itu sudah tidak diterapkan lagi, Iqbal sudah memiliki kesadaran sendiri untuk nge-blog, bahkan saya lihat dia sangat menikmati update blognya...

Sementara istri saya jauh lebih produktif dari kami, blog yang dibuat sejak April 2008 sudah mengoleksi 293 tulisan. Semua tulisan bercerita kejadian sehari-hari dalam keluarga kami, kejadian remeh-temeh yang selalu menyenangkan untuk diceritakan. Terutama polah-tingkah ketiga anak kami; Iqbal, Hafiz dan Sekar disertai foto-foto lucu mereka.

Blog ini diisi dengan sangat konsisten, hampir tiap minggu selalu ada tulisan, seolah-oleh tidak pernah ada hambatan apapun untuk selalu menulis dan update blog. Kekonsistenannya patut dipuji, bahkan ditahun 2011 sangatlah produktif, rata-rata tiga belas tulisan tiap bulan atau hampir tiap dua hari sekali ada update.

Padahal istri saya juga cukup sibuk, mengurus anak-anak dirumah, menyiapkan bahan mengajar sebagai dosen dan masih harus membaca jurnal tiap hari karena sedang mengambil program doktor.

Setelah saya amati ternyata kunci produktivitasnya terletak pada kebiasaan menulis, topik keseharian seola-oleh menjadi sumber inspirasi yang tiada habis shg bisa dituliskan kapan saja...

........cara ngeblog-nya juga menjadi strong poin tersendiri, hampir semua update blog ditulis melalui email, dengan blackberry ditangan, dia bisa kapan saja dan dimana saja kirim tulisan ke blognya, tanpa harus ribet-ribut cari komputer atau laptop, cari koneksi internet dan login dulu.....dengan email Blackberry memudahkan semua dan makin produktif...

Dari ketiga blog tersebut, sayalah yang paling tidak produktif. Bahkan sempat vakum di tahun 2010, hanya ada tujuh tulisan dibulan April dan Agustus. Di tahun 2011 pun saya baru mulai produktif menulis di bulan November dan Desember ini, sebelumnya nol besar ! hanya ada satu tulisan di Agustus.

Mungkin ini juga akibat pengaruh twiiter, makin banyak orang update status di twitter dengan ide-ide 140 huruf yang bisa langsung dilontarkan, makin malas orang menulis blog...begitu juga saya...

Kunci produktivitas di bulan November karena saya meniru cara istri nge-blog. Saya tulis dulu di BB dan kirim email posting di Blog. Cara ini ternyata sangat efektif, menghemat banyak proses dan bisa menangkap momen/ide yang kapan saja muncul bisa langsung dituliskan karena BB selalu ditangan...

Bahkan akhir-akhir ini saya lebih sering nge-blog saat diperjalanan, sambil menunggu kemacetan terurai, saya asyik menulis di BB, kalau selesai saya bisa langsung posting ke blog....

Bagaimana dengan Anda ...?

Tuesday, November 22, 2011

Kami Bangga Garuda Muda...

Ratusan ribu penonton yang memadati stadion gelora Bung Karno dan jutaan lainnya yang menyaksikan melalui layar kaca patut bangga dengan tim nasional Garuda Muda.

Walau kalah melalui adu penalti, anak-anak asuhan Coach RD ini menunjukkan level permainan yg bagus, determinasi yang tinggi dan kemampuan menjaga emosi yang cukup baik.

Kalah menang adalah hal biasa dalam sebuah pertandingan, seperti juga kata pepatah : Pejuang sejati tidak pernah meratapi setiap kekalahan yang dideritanya, mereka hanya menarik pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi...

Ayo tim Garuda Muda ! Perjalanan masih panjang, perebutan gelar piala AFF sudah didepan mata. Asah terus kemampuan, perbaiki kerjasama tim dan tingkatkan stamina.

Kami tetap bangga dengan Anda !!


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Friday, April 23, 2010

Behind Every ‘Problem’ is a Bigger You in Waiting (But Only If You Believe It)

by T. Harv Eker

If you think having more money means you’ll have fewer problems, then think twice about wanting to be a millionaire. Problems and obstacles don’t stop, you just get a new set of them.

Wealth and poverty aren’t distinguishable when it comes to problems, or, as I like to think of them, challenges. There are times when challenges are considerate, significant, and maybe even scary, and there are other times when we’re really just making a mountain out of a molehill.

Whether it’s over-coming a mountain of debt or making tough investment choices, it could seem daunting to take on these decisions and commit to following through.

Really, though, we all need to thank our lucky stars for mountains that seem to be in our way.

Why, because I’m a glutton for punishment? No, because personally it was the only way for me to find out for myself one of the most important ideas most millionaires share in common—you have to be bigger than any problem you can ever face.

In other words, you have to think big! That’s so easy to hear, and nod your head, and say, “Well, yeah, of course.” Understanding it, knowing it, and living it, though, are different.

The truth is few people “think” big and even fewer “play” big. Why? Because “big” often means big responsibilities, big hassles and big problems. They look at that “bigness” and shrink. They’re smaller than their problems. They back away from challenges.

Ironically, they back themselves into the biggest problem of all … being broke, or close to it.
The secret to success is to grow yourself so you’re bigger than any problem.

Imagine a “Level 2” person looking at a “Level 5” problem. Does this problem appear to be big or small? From a Level 2 perspective, a Level 5 problem would seem HUGE. How would it look to, say, a “Level 8” person? The same problem would seem small.

To a “Level 10” person? NO problem at all. It’s just an everyday occurrence, like brushing your teeth.

It’s not a special skill that separates rich from poor, but a simple yet profound understanding—if you’re breathing, you will always have situations that aren’t perfect. Therefore, the size of the problem is never the problem. It’s always the size of you!

The bigger problems you can handle; the bigger business you can handle; the bigger responsibilities you can handle, the more customers you can handle, and the more money and wealth you can handle. Your income can only grow to the extent that you do!

So here’s your exercise this time:Commit to growing yourself. This month, do not avoid problems and or complain about problems. Don’t let them bother you. In fact, don’t even call them problems; refer to them as “challenges” or “situations”.

Let go of the emotion and drama you create when you don’t get what you want. Just stay present and handle one situation at a time with an open mind and an open heart. Trust yourself and in the universe that everything will work out in the end.

I want to hear from you, so make sure you leave a comment and tell me your thoughts on this post. And after you do the exercise, let me know how it worked for you. Your feedback is valuable and others can learn from your experiences.

source : http://www.harveker.com/

the only thing you can change...



You can’t change your entire life.
You can only change your next action.

You can’t change a relationship with a loved one.
You can only change your next interaction.

You can’t change your entire job.
You can only change your next task.

You can’t change your body composition.
You can only change your next meal.

You can’t change your fitness level.
You can only start moving.

You can’t declutter your entire life.
You can only choose to get rid of one thing, right now.



You can’t eliminate your entire debt.
You can only make one payment, or buy one less unnecessary item.

You can’t change the past, or control the future.
You can only change what you’re doing right now.

You can’t change everything.
You can only change one, small thing.
And that’s all it takes.


http://mnmlist.com/small-changes

Thursday, July 30, 2009

Menumbuhkan Budaya Menulis...


Banyak orang berpendapat membaca adalah kunci membuka jendela dunia. Semua pengetahuan masa lampau, kebudayaan, teknologi dan sejarah bisa kita pelajari melalui membaca. Apalagi jaman internet seperti sekarang, hampir semua yang ingin kita ketahui telah tersedia dengan lengkap di dunia maya. Tinggal kita tanyakan saja ke mbah Google atau tante Wiki.

Namun membaca juga merupakan aktivitas satu arah. Kita hanya menjadi konsumen dari tulisan dan pemikiran orang lain, yang pasti sangat dipengaruhi karakter dan latar belakang kehidupan dan budaya penulis. Untuk itulah kita juga harus mulai menumbuhkan budaya menulis, mengungkapkan pikiran dan opini kita kepada khalayak ramai…apapun itu walau hanya ide kecil yang remeh temeh akan memicu dan meningkatkan kemampuan menulis kita…tersedianya fasilitas blog, facebook dan lainnya semkain memudahkan bagi kita untuk mengasah kemampuan menulis.

Konon setiap orang yang pandai menulis, dia pastilah seorang pembaca yang baik juga. Sementara seorang pembaca yang baik belum tentu punya kemampuan menulis…

Saya mencoba menumbuhkan budaya menulis ini pada anak saya, Iqbal Hakim, yang saat ini sudah kelas 5 SD. Hobi membacanya sudah tumbuh sejak kecil, apa saja dibacanya. Dari buku buku bacaan anak anak, majalah otomotif, trubus, majalah politik sampai majalah dan buku buku bisnis….


Dua minggu lalu Iqbal saya belikan laptop sebagai hadiah keberanian untuk disunat. Dengan laptop dan koneksi internet non stop hobi membacanya jadi makin menjadi jadi, setiap hari selalu manteng di depan laptopnya dan browsing ke Wikia atau Google mencari informasi seputar game game terbaru yang sedang dia mainkan.

Saya juga memberinya kewajiban menulis, apa saja boleh di tulis diblognya. Cerita keseharian yang dia alami atau ulasan game game yang biasa dimainkan. Seminggu harus ada minimal dua tulisan di blog kalau tidak maka tidak bisa main game online minggu berikutnya….ternyata jurus ini ampuh juga, Iqbal jadi rajin update blog nya seminggu minimal dua artikel…dan yang di tulis masih seputar game game nya…

Bagaimana dengan anak anda ? apa juga hobi menulis ….?

Wednesday, June 17, 2009

Jendela Kesempatan


Seperti biasa, setiap keluar kota saya selalu menyempatkan membawa buku untuk dibaca di bandara atau di pesawat. Kemarin saya menuju Lampung dan membawa bekal buku menarik yang saya beli dua minggu lalu, The Greatness Guide karya Robin Sharma (beliau juga pengarang buku best seller The Monk Who Sold His Ferrari).

Sambil menunggu pesawat saya baca salah satu artikel perenungan dia berjudul Harvey Keitel dan Jendela kesempatan. Ide dasarnya adalah bahwa setiap hari dalam perjalanan hidup manusia. Kita akan selalu menemukan jendela jendela kesempatan yang terbuka untuk kita masuki. Entah dalam bentuk apapun kesempatan itu. Dan pada akhirnya nasib hidup kita terajut dari bagaimana kita merespon jendela jendela kesempatan ini.

Kalau kita selalu bersembunyi dari jendela kesempatan ini, dunia kita akan menjadi sebuah dunia yang sempit. Kita selalu menghindar, menjauh dan tidak punya keberanian untuk sekedar melongok jendela yang terbuka tersebut. Jangankan memasuki dan mencari tahu apa yang ada didalamnya. Hal terbesar yang harus kita atasi adalah rasa takut akan hal baru.

Rasakan, dekati dan taklukan ketakutan ketakutan itu, niscaya kehidupan kita akan menjadi sebuah dunia yang luas. Hidup ini terlalu singkat untuk hanya memiliki dunia yang sempit.

Sebuah perenungan yang mendalam yang saya alami dalam keseharian saya. Terutama jendela jendela kesempatan yang terbuka saat saya melakukan perjalanan keluar kota. Bertemu dengan orang orang hebat di ruang tunggu bandara, antrian check in atau di pesawat. Kadang kita terlalu takut untuk sekedar menyapa dengan hangat, melempar senyum, menjabat tangan atau berbincang bincang ringan.

Untuk hal hal diatas, saya sudah sering mengalahkan ketakutan ketakutan dan ego saya. Walalupun banyak juga jendela kesempatan yang terlewat. Sepanjang 2008 hampir tiap dua minggu saya melakukan perjalanan ke luar kota, terutama ke Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Banyak orang orang hebat yang sudah saya jumpai dan akhirnya berkenalan dalam perjalanan itu.

Saya mengenal salah satu petinggi perusahaan gula terbesar di Indonesia dalam perjalanan ke Lampung, sampai saat ini kami masih berhubungan cukup akrab. Beberapa Bupati di Lampung juga sering saya jumpai di Bandara atau pesawat. Hanya butuh sedikit keberanian untuk menyapa akrab dan berkenalan dengan mereka. Kalau anda datang ke kantornya, belum tentu anda bisa langsung diterima. Mungkin butuh beberapa minggu untuk sebuah jadwal pertemuan.

Bertemu kembali dengan kawan kakak saya yang seorang pengusaha cukup sukses di Banjarmasin. Bertemu dengan tetangga masa kecil saya di Pekalongan di Bandara Banjarmasin dan sekarang beliau memiliki ribuan hectare tambang batu bara di Kalimantan Selatan. Di Banjarbaru pula saya bertemu dan silaturahmi dengan ustad Lihan di rumahnya di Cindai Alus.

Saya juga beberapa kali bertemu Gus Dur, berbincang bincang di VIP room ruang tunggu dengan beliau.

Dalam perjalanan ke Guang Xi saya bertemu dengan beberapa Jenderal di hongkong airport. Mereka baru saja mengunjungi Shenzen bersama para vendor TNI. Jenderal nya setelah di sapa ramah ramah, ajudannya yang rada galak galak karena menyangka saya TKI yang sok akrab.

Dan tahukan Anda, kemarin dalam perjalanan ke Lampung itu saya bertemu dengan tiga orang tokoh Indonesia.

Pertama bertemu kembali di dekat atm bandara dan berbincang akrab dengan Marwah Daud Ibrahim, salah satu srikandi hebat kita dan beliau tertarik dan siap membantu mengembangkan pertanian singkong. Setahun lalu beliau dan tim ICMI pernah mengunjungi pabrik kami di Lampung dan saya yang menyertainya.

Kedua bertemu Amien Rais saat menuju counter check in, sayang saya melewatkan kesempatan berjabat tangan dan berbincang ringan dengan tokoh hebat ini.

Dan terakhir bertemu dan ngobrol sebentar dengan Bang Ruhut Sitompul, tokoh kontroversial yang sedang menuju Lampung untuk kampaye SBY, kebetulan kita satu pesawat.

Lihatlah..! dalam satu perjalanan jendela kesempatan terbuka begitu banyaknya.

Semua tergantung keberanian kita mengalahkan rasa takut dan ego untuk merespon jendela kesempatan tersebut atau membiarkannya lewat dan menikmati hidup di dunia yang sempit.


Friday, June 12, 2009

Tantangan Nggowes Menuju SDIT Auliya

Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang coba saya tekuni kembali dalam persiapan ‘pensiun dini’ dari kantor. Anda jangan bayangkan saya sudah berumur 50 an atau lebih, ya saya hanya memajukan diri dari kantor AKR Group untuk bisa lebih fokus pada bisnis bisnis saya yang berserakan di beberapa tempat. Its now or never !

Sudah terbayang di benak saya kuantitas kesibukan yang akan berkurang, namun Insya Allah kualitas kesibukannya pasti akan bertambah. Ada banyak waktu luang untuk ber olahraga yang sudah lama saya tinggalkan. Bersepeda adalah salah satunya…kegiatan mengasyikan yang sejak kecil saya jalani berkilo kilometer menuju sekolah saat SMP.

Saya membeli sepeda bike to work Polygon warna kuning yang cukup cantik. Alhamdulillah setidaknya bisa nggowes seminggu 3x masing masing 15 km. Baru sebatas keliling komplek kalo pagi atau seputaran Bintaro kalo week end.

Minggu lalu saya mengajukan tantangan kepada dua anak lelaki saya, Iqbal 10 th dan Hafiz 8 th untuk bersepeda menuju SDIT Auliya tempat mereka bersekolah di seputaran Bintaro sector 9. Jarak tempuh dari rumah kira kira 10 km sekali jalan......



Kita berangkat jam 07.00 pagi, jalanan sudah cukup ramai dan polusi asap juga sudah banyak. Hafiz dengan semangatnya mampu mencapai tantangan itu, walaupun di beberapa tanjakan sepedanya mesti di tuntun dan harus ngaso 3-4 kali untuk minum.

Mas Iqbal seperti biasa, selalu tenang dan mantab kalo nggowes. Tapi juga harus beberapa kali berhenti untuk minum. Kita sampai di SDIT Auliya kira kira setelah 45 menit waktu tempuh…

Tantangan sudah teselesaikan dengan sukses…untuk merayakan kemenangan kita foto foto didepan sekolah…




Monday, June 01, 2009

3 days Kubik Adventure...


Tiga hari lalu merupakan salah satu pengalaman yang sangat berkesan dalam hidup. Saya mengikuti petualangan yang diselenggarakan oleh Kubik Training selama tiga hari di teater Salihara.

Sebuah training untuk peningkatan produktifitas hidup yang memadukan antara aset fisik, kecerdasan dan hati kita. Bagi saya training ini seakan mengisi kembali hati dan jiwa yang semakin aus termakan debu debu perjalanan.

Misi utama petulangan adalah menemukan harta kekuatan tanpa batas untuk menghasilkan kinerja yang tinggi dan meraih kehidupan yang terbaik, yaitu hidup sukses mulia.

Sukses berarti tercapainya harta, tahta, kata dan cinta. Mulia berarti menebarkan kembali harta, tahta, kata dan cinta yang kita capai untuk sebesar mungkin kemanfaatan umat manusia.

Formula utama sukses mulai adalah optimalisasi potensi diri yang kita miliki, yang dapat digambarkan dengan sebuah rumus sederhana :

Expert X Aset x Epos = Sukses Mulia


Expert, adalah seseorang yang diakui sebagai yang terhebat dan paling bisa diandalkan dalam bidang kerjanya. Kunci utama dalam menemukan

Aset, adalah sesuatu yang kita miliki yang dapat memberikan nilai tambah. Aset tersusun dari tiga komponen utama; aset fisik/metafisik, aset kecerdasan dan aset hati

Epos, adalah energi positif yang kita keluarkan dilingkungan sekitar dalam setiap langkah kehidupan kita.

Training yang didesain dengan bentuk petualangan ini melibatkan secara aktif semua peserta training. Tidak hanya full konsentrasi mendengarkan ceramah dan pengalaman para trainer, tapi juga melibatkan aktifitas otak dan fisik dengan berbagai macam permainan yang dirancang sebagai sebuah simulasi kecil kehidupan.

Yang membuat hati saya bergetar adalah saat kita bersama sama menyanyikan sebuah lagu tekad untuk meraih sukses mulia. Bagi teman teman yang belum punya rizki waktu untuk mengikuti training ini, berikut saya kutipkan lagu kebangsaan yang cukup menggetarkan hati itu….

Jalan Sukses Mulia

Kukira aku bahagia
Tlah kumiliki seisi dunia
Tetapi ada yang terlupa
Nuraniku tak terjaga

Kukira aku bahagia
Jalani hidup entah kemana
Ternyata usia semakin tua
Dan aku belum banyak bermakna

Reff..
Dalam bimbang kucari siapa diri
Inginku tegak berdiri memiliki arti
Beri aku waktu dan kesempatan
Jadikan suksesmulia sebagai jalan

Dan bila waktu memanggil
Ku kan tersenyum tanpa kecewa
Karena jalan suksesmulia
Telah mengubah segalanya

Segalanya...segalanya...segalanya

Semoga bisa memberi inspirasi. Terimakasih kepada seluruh team Kubik yang sudah bekerja keras memastikan terselenggaranya training ini dengan baik.

Terkhusus kepada semua pengisi materi ..Mas Indra, Pak Jamil Azzaini, Pak Farid Poniman dan Pak Houtman Arifin yang ceritanya sangat menginspirasi…

Friday, May 22, 2009

Hasil tergantung respon kita terhadap kejadian yang ada


Seorang teman datang kepada saya. Dengan berapi api mengeluhkan sikap atasannya yang tidak menghargai pekerjaan dia. Semua yang sudah dikerjakan selalu dicela kekurangannya, sementara sisi positifnya tidak pernah diungkap. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari dua tahun sehingga teman saya ini menyimpulkan tidak akan pernah punya prospek karir lagi diperusahaannya.

Herannya ! dia sampai sekarang tetap saja bertahan di perusahaan itu dan menjalani frustasi berkepanjangan.

Rekan lain mengeluhkan sikap mitra kerjanya yang tidak professional. Hanya di awal awal pekerjaan mitra nya semangat, begitu sampai pada titik tersulit dan mitra ini sangat dibutuhkan tim. Dia kabur. Tidak meninggalkan berita apapun dan susah di kontak. Padahal deadline pekerjaan mesti diselesaikan. Dengan susah payah dan penuh gerutuan rekan saya inipun terpaksa menyelesaikan semuanya.

Namun herannya, kalo ada project project yang menarik. Rekan saya ini masih saja mengajak mitra tersebut dengan alasan banyak ilmunya, tidak enak kalo ditinggal dan ratusan alasan pembenaran lain.

Setiap pagi atau sore kalo kita dengarkan radio. Banyak sekali keluhan yang dilontarkan masyarakat mengenai kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan ke kantor atau pulang kerumah. Lampu merah yang tidak menyala. Absennya petugas diperempatan perempatan rawan macet. Main serobot oleh pengemudi lain atau bahkan pengemudi yang tidak bisa menahan emosinya dan berantem di jalanan.

Keluhan seperti ini hampir setiap hari terjadi. Dan sudah berlangsung bertahun tahun. Namun sampai sekarang belum pernah ada perbaikan yang berarti sehingga menimbulkan frustasi masyarakat.

Dari tiga contoh keseharian diatas, semuanya berujung pada rasa frustasi kita. Kita menghadapi kondisi yang tidak bisa banyak kita ubah. Atasan yang tidak fair, rekan kerja yang tidak professional ataupun kemacetan dijalanan setiap jam berangkat dan pulang kantor.

Jack Canfield dalam sebuah bukunya membuat sebuah formula sederhana untuk menghadapi kondisi seperti diatas :

Events + Responses = Outcome

Ide dasarnya adalah hasil apapun yang kita peroleh; rasa bahagia atau frustasi, kesehatan yang prima atau sakit sakitan; kita kaya atau miskin, sukses atau gagal, merupakan hasil dari respon kita terhadap kejadian ( events ) yang kita alami dalam hidup kita.

Kita bisa saja selalu menyalahkan kejadian (events) yang menimpa kita atas hasil (outcome) buruk yang kita peroleh. Hal ini tidak akan memberikan dampak perbaikan apapun dalam kehidupan kita. Yang ada malah frustasi berkepanjangan karena kita ternyata tidak mampu mengubah kejadian tersebut.

Ternyata bukan kejadiannya yang mesti kita ubah. Tapi diri kitalah yang harus berubah. Respon kita terhadap kejadian itulah yang menentukan kualitas hasil ( outcome ) sehingga sesuai dengan yang kita inginkan. Mari kita bayangkan pada tiga situasi yang sering kita alami diatas.

Situasi pertama; kita tidak mampu merubah sikap atasan kita untuk lebih fair, namun kita bisa mengubah respon kita. Kalau kita selalu minta masukan sisi mana saja yang masih kurang dari pekerjaan kita dan solusi perbaikan apa yang dia tawarkan. Maka setahap demi setahap kualitas pekerjaan kita akan semakin meningkat.

Seandainyapun ini sudah kita lakukan bertahun tahun dan atasan tetap tidak fair. Tanpa kita sadari kualitas pekerjaan kita sudah meningkat jauh. Sudah saatnya kita mencari pekerjaan lain. Banyak sekali pekerjaan diluar sana yang membutuhkan kita. Atau bisa juga kita mendirikan perusahaan sendiri.

Situasi kedua; kita tidak mampu merubah sikap tidak professional mitra kita. Kalau respon kita hanya selalu mengeluh, maka tidak ada perbaikan apapun pada kita sendiri. Ya mudahnya kita tinggalkan saja mitra seperti ini. Kita perbaiki diri kita sendiri untuk bisa mengisi kelebihan yang dimiliki mitra kita, atau kita cari mitra baru yang lebih professional.

Situasi ketiga; banyak orang stress dan frustasi setiap hari menghadapi kemacetan lalu lintas. Usaha paling minimal yang bisa kita lakukan adalah kita berkendara dengan disiplin. Untuk menghindari kemacetan, kita bisa berangkat lebih pagi. Bisa juga kita siapkan buku atau majalah yang bisa kita baca (kalau pakai sopir) atau mendengarkan siaran radio yang bermanfaat atau musik.

Saya sendiri hampir setiap pagi juga menghadapi kemacetan lalu lintas. Sekarang saya sudah tidak frustasi lagi. Saya dengarkan Andrie Wongso, James Gwee ataupun Arvan Pradiansyah di Smart FM kalo pagi, TDW, Bambang Syumanjaya atau Jansen Sinamo kalo sore. Bisa juga Jamil Azzaini di Trijaya FM.

Walaupun dirumah langganan Kompas. Dilampu merah saya selalu sempatkan beli Kontan dan membaca ulasan saham saham layak koleksi kalau macet parah di lampu merah. Kita tidak frustasi, banyak manfaat yang bisa didapat.

Jadi keputusan ditangan Anda. Mau frustasi berkepanjangan atau merubah respon Anda dengan hal hal yang lebih bermanfaat sehingga outcome nya memperbaiki kualitas hidup anda.

Semoga bermanfaat

Saturday, May 09, 2009

TDA Goes to Matrade 2009 - story behind the scene


International business matching (IBM) & Malaysian international halal showcase (MIHAS) merupakan gelaran pemerintah Malaysia untuk mendatangkan buyer buyer mancanegara dan mempromosikan produk produk UKM Malaysia ke pasar dunia.

Tahun 2009 adalah tahun keenam di selenggarakannya acara yang cukup sukses mendatangkan buyer mancanegara ini. Bagi komunitas TDA, tahun 2009 ini merupakan tahun kedua ikut berpartisipasi aktif menggelar produk produk dan peluang usaha member TDA yang ada di Indonesia.

Dibalik sukses besar pemerintah Malaysia mendatangkan buyer mancanegara. Saya & tim Oasis Fashion mencoba memotret sisi lain perjalanan teman teman TDA yang mengikuti acara ini. Tentu saja karena saya hanyalah peserta, bukan panitia dari TDA, saya hanya melaporkan sejak keberangkatan dari cengkareng yang kami alami......

Keberangkatan
Kita berangkat menggunakan budget flight Air Asia dengan jadwal jam 07.30 dan diminta berkumpul di airport jam 05.30. Dua jam sebelum keberangkatan untuk memudahkan check in bersama. Artinya buat saya yang tinggal di Bintaro dan mesti menjemput Pak Yanto di BSD harus berangkat jam 04.30, satu jam perjalanan menjelang subuh....taksi sudah saya pesen sebelum tidur utk stand by dirumah jam 04.15.

Namun apa mau dikata, jam 04.00 saya bangun pagi dan cek sms, ada pemberitahuan pesawat di tunda jam 10.45. Sementara taksi sudah menunggu sejak jam 04.15 di depan rumah. Mau membatalkan juga tidak enak dan kalau berangkat diatas jam 07.00 takut kena macet. Akhirnya dengan semangat 45 kita tetep putuskan berangkat pagi jam 05.00 setelah sholat subuh...ternyata sampai bandara sudah ada temen kita yang datang lebih pagi lagi...jam 03.00 dari tambun dan sholat subuh di bandara.

Halo Mas Faif ? gimana rasanya berangkat sambil terkantuk kantuk ? he.he.he ternyata Mas Faif tidak membaca sms dengan teliti, mungkin saking semangatnya mau ke Malaysia....

Lesson learned 1 : cek semua informasi sampai detik terakhir dengan teliti, confirm dan reconfirm kalau di perlukan !

Satu dua jam kemudian peserta lain mulai berdatangan. Dimulai dari temen temen GEC ( Garut Enterpreneur Club ) Pak Ismail, Danang dan Mas Riko...diikuti Ustadz Hertanto dan istri, sang kepala suku Mas Yurisman dan hampir semua rombongan akhirnya sampai....

Tinggal satu orang yang masih belum nongol, masih di bus dan berangkat dari Rawamangun jam 08.00 pagi. Hari senin pula ! Jam macet macetnya Jakarta. Ternyata peserta ini ( M Asrullah ) dari Samarinda dan menginap di rumah Pak Hantiar. Menurut beliaunya saran dari Pak Hantiar berangkat jam 08.00 masih cukup sampai bandara....memang masih cukup tapi sampai bandara jam 10.00, hanya tersisa 45 menit untuk check in bagasi yang berjibun dengan dodol garut, kuku macan, keripik pisang, keripik nangka dan masih harus ngurus bebas fiskal....

Check in imigrasi pesawat sudah mulai boarding..untungnya masih sempet naik pesawat. Hanya tidak dapat paket sarapan dari Air Asia sebagai kompensasi terlambatnya pesawat. Save by the bell..untungnya saya, pak yanto, mas faif, pak hertanto dan mas aris sempet check in duluan...

Lesson learned 2 : Kalo ke bandara, terutama naik bis senin pagi, alokasikan waktu yang cukup. Antisipasi kemacetan dan prosedur check in yang belum kita mengerti. Apalagi buat kepala suku Mas Yurisman, ini pengalaman pertama ke LN kali he.he.he..

Kita sampai terminal budget flight Air Asia jam 14.00 dan segera mencari team Matrade 2009 yang akan menjemput ke hotel. Namun karena pesawat terlambat, bus penjemputan kita di gabungkan dengan delegasi dari Uzbekistan, cuman kita mesti menunggu tiga jam lagi di ruang tunggu Air Asia (untungnya delegasi dari Uzbekistan cantik canti juga, jadi kesel terlalu lama menunggu terhapuskan..he.he.he.).

Terpaksa melewatkan lunch dengan Dodol Garut Picnic dan kuku macan....barang pameran dibuka satu pack untuk makan siang rombongan....

Musibah kecil beruntun menimpa salah satu peserta dari Garut Enterpreneur Club ( Bpk Ismail) ; paspor tidak dicap imigrasi Jakarta, HP hilang di pesawat, kunci koper bagasi tidak bisa dibuka karena mungkin koper dibanting dan kebentur di gemboknya.

Lesson learned 3 : Watch your belongings dan recheck everything !

Delegasi Jakarta sampai hotel jam 18.00 dan briefing dari Mbak Deasy – Matrade. Semua sudah pengen ngamar, mandi dan jalan jalan. Acara bebas kemana suka asal bisa pulang ke hotel dengan selamat.

Rombongan saya (Pak Faif, Pak Yanto, Pak Hertanto & Istri) melewatkan malam pertama di Malaysia jalan jalan ke Bukit Bintang naik MRT ke Titiwangsa (RM 1.2) dilanjut monorail (RM 1.2). Menikmati malam di pedestrian walk Bukit Bintang, melihat lihat musik jalanan dan dinner dengan Nasi Lemak..wow nikmat nian rasanya

Someday saya mesti ngajak anak istri jalan jalan ke sini...suasananya mirip mirip di pedestrian walk Swanston street Melbourne dan Nanning, Guan Xi...cuman dalam skala yang lebih kecil.

Kapan ya Jakarta punya pedestrian walk kayak gini ? mungkin setelah proyek Ciputra di sepanjang mall ambassador jadi kali ya ?

Day 1
Jadwal IBM Oasis tidaklah terlalu padat, hanya meeting dengan tiga seller Malaysia. Satu menawarkan batik kontemporer label Pink Jambu, yang kedua produsen underwear dg label Private Structure, yang terakhir fashion designer dengan label cukup terkenal di Malaysia.

Yang terakhir orangnya mirip mirip desainer kita Adji Notonegoro, dia paling lama bicara dengan kita dan terus lirak lirik Pak Yanto yang kumis dan jenggotnya kayak Freddy Mercury...saya jadi serem takut temen saya ditaksir orang dan gak boleh pulang ke Indonesia...walah walah walah...panitia MIHAS mesti tanggungjawab kalo ini terjadi...

Malamnya kembali kita berpusing pusing keliling KL. Kali ini dengan rombongan yang lebih besar ( Saya, Pak Hertanto & Istri, Pak Aris Permana & Istri, Mas Faif, Pak Yanto, Mas Yurisman dan Mas Asrullah). Tujuan perjalanan : Menara Petronas !

Dari Hotel Legend tempat kami menginap, naik MRT ke Masjid Jameek (RM 1.4), ganti jalur ke arah KLCC ( Kuala Lumpur Convention Centre) (RM 1.2).

Dari stasiun bawah tanah langsung connect ke Suria Mall. Kita jalan jalan dan menuju taman air mancur didepan menara kembar Petronas. Sebagai acara wajib member TDA adalah foto foto sebanyak mungkin untuk narsis di facebook. Saya lihat Direktur TDA Pak Hertanto dan Mas Faif paling semangat foto dengan berbagai gaya dan lokasi ha.ha.ha ( Upload foto terpisah dari laporan pandangan mata ini ).

Dinner di food court Suria Mall. Aneka pilihan makanan dengan budget RM 10 sudah kenyang dan enak. Beberapa penjaganya orang Surabaya. Pak Yanto sangat antusias ketemu saudara saudaranya dari Indonesia. Saya curiga beliau sedang ngompor ngomporin mereka untuk bikin TDA Malaysia dan segera membentuk Mastermind. Biar Pak Yanto ada alasan untuk sering sering ke Malaysia membina Mastermind disana...he..he..he..

Lesson learned 4 : Dimana ada komunitas Indonesia cukup banyak. Mari kita bentuk TDA dan buat mastermind...Pak Yanto siap coaching dimanapun Anda berada ...!

Kami sampai hotel kembali jam 11.00 dan saya harus segera nabung tidur untuk bangun lagi menyaksikan MU vs Arsenal jam 02.45 waktu KL... thanks God ! akhirnya MU lolos ke final... CR7 memang top markotob

Day 2
Hari kedua IBM kami dijadwalkan untuk bertemu dengan dua seller Malaysia. Satu adalah Zinni Group SDN BHD dan Kenko Real Organic SDN BHD. Ternyata keduanya tidak datang, kami komplain dan protes ke panitia Matrade. Tahu dari awal gak dateng kan kita bisa jalan jalan lagi mengexplore peluang bisnis di sini.

Menurut Mas Faif yang hari pertama sudah ketemu Zinni Group. Perusahaan ini adalah pemilik beberapa toko busana di Malaysia. Mereka sudah terbiasa mengambil produk produk garment berupa kerudung dan baju wanita dari Indonesia. Pemiliknya rutin sebulan sekali ke Tanah Abang tercinta. Jangan jangan dia lebih hafal lorong lorong tanah abang daripada kita.

Hari kedua juga di tandai hilangnya pemilik Kafana Distro dari stand IBM. Maklum dia tidak ada jadwal ketemu seller. Ternyata pagi pagi sudah meluncur ke Menara Petronas. Melampiaskan rasa penasaran semalam untuk naik ke tingkat paling atas.

Dilanjutkan ke Genting Higlands mencoba peruntungan, sapa tahu menang besar. Hebatnya saking semangatnya jalan jalan, semua dilakukan sendirian..ha..ha..ha.. Apa enaknya jalan jalan sendiri Pak ?

Saya menggunakan kesempatan yang ada untuk mengeksplore stand di Mihas 2009 sambil menanti jamuan dinner yang diselenggarakan panitia. Peserta pameran lebih dari 500 an booth dari 29 negara.

Saya lihat booth dari Indonesia di wakili oleh : Komunitas TDA, Garut Enterpreneur Club, Wardah Cosmetics, Dodol Mubarok dan Pemda Lampung. Hanya lima booth dari Indonesia. Negara Negara lain dengan booth yang cukup menarik adalah Palestina dengan booth yang menawarkan aneka keramik dan kurma. Booth Iran menawarkan saribuah halal yang dikemas seperti botol wine yang sangat cantik.

Booth Cina kebanyakan diwakili propinsi propinsi Cina selatan yang banyak penduduk muslimnya seperti Xin Jiang dll. Rata rata menawarkan aneka herbal, madu dan mesin pemotong hewan secara halal.

Dinner diselenggarakan dengan acara yang cukup meriah. Diiringi tari tarian traditional Malaysia. Namun saya tidak bisa membedakan dimana aspek traditionalnya wong semua tarian sama dengan tarian padang dan aceh. Apalagi diiringi musik … diding ba diding oiii..diding ba diding…ini mah di Indonesia juga banyak ya ? Ya memang bangsa serumpun ya, jadi harap maklum kalo banyak kesamaan.

Sehabis dinner jam 20.00 kami pulang ke Hotel. Saatnya bagi saya untuk istirahat. Tenggorokan sudah mulai sakit mau terserang flu. Sementara nanti malam juga masih harus menyaksikan laga Chelsea Vs Barca. Saya minum panadol flu dua sekaligus, biar cepet bisa tidur dan bangun malamnya.

Thanks God. Barca yang lolos. Kemenangan Sepakbola indah, cantik dan menyerang. Fighting spirit till the last drop. Persistensi sampai titik darah penghabisan. Sebuah pelajaran perjuangan tidak kenal lelah yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan.

Juga pelajaran musibah membawa berkah asal dimaknai dengan positif. Musibah di kartu merah nya Abidail di menit 70 an membuat Chelsea merasa diatas angin dan mulai berani menyerang. Otomatis pertahan mereka juga mulai terlihat lubang lubang kelemahan.

Sementara bagi Barca, walau dengan 10 pemain tetap tidak mengendorkan permainan mereka untuk terus istiqomah memainkan sepakbola menyerang. Perjuangan membawa hasil. Hanya dalam waktu kurang dari 2 menit pertandingan selesai dimasa injury time. Sebuah gol tercipta untuk Barca. Sejarah berhasil dibalikkan. Suka cita bergemuruh di Barcelona. Duka cita dan air mata banjir di London…

Sorry buat fans Chelsea. Walau tim anda sebenarnya berhak untuk dapat minimal dua tendangan penalty. Wasit memang kurang teliti……lho ini kok malah ngelantur bola ? he.he.he

Lesson learned 5 : Jangan pernah menyerah atas apapun yang sedang Anda perjuangkan dalam hidup. Berjuang sampai titik darah penghabisan. Persistensi seperti ini yang masih sulit saya dalami…

Day 3
Acara utama hari ketiga adalah opening ceremony by PM Malaysia Datuk M Najib Bin Tun Abdul Razak. Yang membuat saya salut adalah sang PM datang ke acara mengendarai mobil kenegaraan merk Proton Perdana. Bukan Mercedez S500 ataupun Volvo seperti yang biasa dipakai pejabat tinggi kita. Bukan pula Camry jatah para menteri di Indonesia.

Ini refleksi cinta produk dalam negeri. Satunya kata dan perbuatan. Saya jadi ingat razia sepatu yang sering dilakukan Pak Wapres terhadap pejabat pejabat lain yang ditemuinya. Its good start Pak ! coba jatah mobil diganti juga.

Lesson Learned 6 : Cintailah produk dalam negeri. Slogan ini harus dimulai dari para pemimpin. Jangan rakyat terus yang disuruh cinta produk dalam negeri sementara pemimpinnya asyik dengan barang barang mewah buatan luar negeri. Inget berita antrian panjang empat jam hanya untuk mendapatkan diskon 70% sepatu Crocs membuat saya meringis sedih dalam hati… what a mess country !

Jam 12.00 ceremony sudah selesai. Lihat lihat pameran juga sudah kami lakukan.

The next destination is exploring Genting Highlands, try our luck. Sebuah kota khusus dimana perjudian dilegalkan (ingat, dilegalkan ya ! bukan dihalalkan). Kota mini yang sangat cantik di atas pegunungan. Kira kira 800 m diatas permukaan laut dan diselimuti kabut tebal. Kami bertiga ( saya, pak yanto dan mas asrullah ) menuju ke sana dengan semangat 45.

Genting Highlands bisa dicapai dari beberapa stasiun kereta dan bis di KL. Yang sudah kami coba adalah dari stasiun KL Centre. Satu jam perjalanan ke pinggiran KL dengan tiket RM 3.3. Lumayan murah dan bis nya nyaman dengan AC dan reclining seat.

Tiba dikaki gunung kami naik Sky Way (kereta gantung) yang panjangnya 3.4 km dan ketinggian mendaki 800 m. Jauh lebih panjang dan lebih tinggi dari yang kita miliki di Ancol maupun Taman Safari. Dibawahnya terbentang hutan tropis muda dengan kerapatan sedang. Sementara di puncak diselimuti kabut samar samar terlihat pusat kota. Hotel hotel, aneka wahana permainan dan arena perjudian.

Tarif Sky Way cuman RM 5. Sangatlah murah dibanding kepuasan yang didapat. Waktu tempuh dari kaki gunung ke puncak sekitar 25 menit. Kami naik sekitar Jam 15.00 masih sore dan terang untuk bisa melihat semua pemandangan yang terbentang dibawah. Turun jam 19.30 malam hari. Semua sudah diselimuti kabut yang terlihat hanyalah kelap kelip menara Sky Way dan kabut tebal disekeliling kita. Dingin dengan suhu 15 – 19 derajat.

Saran saya kalau ke Genting Highlands, berangkatlah pagi hari dan pulang malam hari sehingga semua suasana pemandangan bisa kita nikmati. Atau kalo waktu Anda cukup menginaplah disana. Kehidupan berderak 24 jam penuh.

Empat jam kami habiskan untuk mengeksplore area Genting Highlands. Pada dasarnya area dibagi menjadi arena per hotelan, arena casino dan perjudian, arena wahana permainan dalam ruang dan area wahana permainan luar ruang.

Kami tidak mengeksplore lebih lanjut di arena casino. Karena tampang tampang seperti kami ini pasti sudah sangat di kenali oleh para penjaganya. Tampang orang yang bekalnya pasti tipis dan tidak akan menghabiskan uang untuk berjudi. Hanya lihat lihat sekilas di lobby. Hampir 90% pengunjung Casino yang kami temui adalah orang keturunan China, entah dari Negara manapun mereka berasal. Beberapa kami temui India dan Arab, lengkap pula dengan kafiyeh nya..he..he..he

Wahana permainan sangatlah lengkap seperti yang ada di Ancol. Dari mulai arung jeram mini, roller coaster, rumah salju, kereta gantung, rumah hantu dan lainnya. Hebatnya semua di sediakan di dua tempat. Dalam ruangan dan luar ruangan. Bisa anda bayangkan segede apa gedungnya untuk menampung semua wahana dalam ruangan itu ?.

Untuk urusan makanan anda tidak perlu khawatir. Makanan standard apapun yang bisa anda temukan di Jakarta bisa ditemukan disini. KFC, Pizza Hut, Kings Burger, McDonald dan Chinese food yang cukup banyak. Untuk kehalalan juga tidak ada masalah. Hampir semua restoran menempel sertifikat halal di kaca atau dindingnya. Kapan di Indonesia bisa begini ya ?

Tempat nongkrong juga banyak. Anda bisa pilih kedai kopi Starbucks, Coffee Bean atau kedai lokal lainnya. Sayang koneksi internet kurang bagus, sinyalnya lemah dan sering putus. Apa karena di ketinggian dan area terpencil ya ? seharusnya nggak dong.
Harga harga juga standar sama dengan di Plaza Senayan, Senayan City atau Citos. Jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan bekal.

Souvenir dan aneka toko pakaian branded juga lengkap. Bagi anda yang gemar shopping atau habis menang judi, jangan khawatir tidak bisa menghabiskan uang anda..ha..ha..ha

Walaupun pada dasarnya Genting Higlands ini arena perjudian. Namun sangat cocok juga buat anak anak. Karena wahana permainan yang sangat lengkap, makanan yang mudah dan standard, dan hotel hotel yang banyak. Cocok buat family holiday. Mungkin yang ada di planning pembuatnya adalah manjakan anak anaknya biar orang tua nya betah berlama lama di meja judi..ha..ha..ha..

Kami nyampai hotel jam 11.00 setelah sebelumnya menikmati dinner yang terlambat disebuah kedai kecil dipinggir jalan. Menu utama nasi Biryani dan Teh Tarik. Ternyata menu pinggir jalan jauh lebih enak dari menu standard hotel dengan harga yang lebih ekonomis pula.

Demikian laporan ringkas perjalanan mengikuti Matrade 2009. Semoga berguna buat teman teman yang akan mengikuti Matrade 2010 atau yang sudah ikutan dan pengen ikut lagi.

Sesuai dengan semangat komunitas TDA. Berbisnis itu fun, maka nikmatilah perjalanan perjalanan bisnis Anda untuk tetap menjaga spirit dan passion bisnis kita.

Salam sukses penuh berkah ! Go Triple

The Legend Hotel
Jalam Putera 100, Kuala Lumpur
Jum’at, 8 Mei 2009

Wednesday, February 04, 2009

Selalu Hidup Dalam Kebahagiaan, Berdo'alah !


"Allah tidak memberati seseorang melainkan sesuai dengan kekuatan yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. Ath-Thalaq, 7)

Saya tidak bermaksud untuk mengatakan kepada setiap orang bagaimana cara menjalani hidup ini. Saya hanya mempunyai niat untuk berbagi dengan setiap orang, mengenai pengalaman dan pengetahuan saya, yang saya tahu masih sangat terbatas ini.

Saya telah menemukan kebahagiaan dalam kehidupan ini, dan saya ingin membaginya dengan Anda. Sebagian besar kebahagiaan yang saya peroleh adalah dengan cara membantu orang lain, untuk menemukan kebahagiaan pula. Setiap hari saya selalu bersyukur kepada Allah, bukan hanya untuk materi duniawi yang memang selalu dicukupi oleh-Nya; tetapi rasa syukur ini karena saya memperoleh kebijaksanaan untuk mengenali, menerima, dan menggunakan kelimpahan materi yang ada dengan baik.

Saya yakin, Anda pasti memiliki dorongan manusiawi untuk memperoleh kebahagiaan, dan hal-hal yang lebih baik dalam hidup ini, itu suatu hal yang wajar bagi semua orang, merupakan hasrat paling hakiki yang terdapat di dalam diri setiap orang…hasrat untuk bahagia secara lahir maupun batin. Saya ingin Anda menyadari bahwa di dalam setiap diri kita, pasti mengandung 2 (dua) unsur kekuatan, yaitu unsur kekuatan “negatif” dan “positif”.

“Kekuatan negatif” di dalam diri ini, akan selalu mengarahkan Anda untuk berpikir, bertindak, dan hidup dalam nuansa keraguan, keterpurukan, ketakutan, kemiskinan, penderitaan batin, dan bahkan kesehatan yang buruk. Kekuatan negatif ini selalu membuat Anda mengharapkan kegagalan, dan membuat kedengkian. Kekuatan negatif ini selalu mengarahkan diri Anda untuk memikirkan keadaan hidup yang menyedihkan, tidak ada rasa cinta-kasih tulus, yang sebenarnya ingin Anda tolak, tetapi tetap saja harus Anda terima.


“Kekuatan positif” bersifat yang baik-baik, dia menginginkan Anda selalu berpikir dengan penuh cinta-kasih, dinamis, kreatif, penuh semangat, pantang menyerah, punya visi jelas maju ke depan, dan membuat fisik Anda semakin sehat. Kekuatan positif ini akan memimpin Anda untuk menuju sasaran-sasaran hidup Anda, dan mencapai semua impian serta cita-cita Anda.


Kalau Anda membaca cuplikan ayat suci di atas, apakah Anda percaya bahwa itu benar adanya? Bahwa Tuhan tidak akan membuat manusia sengsara? Bahwa Tuhan menginginkan manusia untuk menjalani hidup bahagia? Saya percaya dan yakin seratus persen! Keyakinan saya bahwa Tuhan Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada umat manusia adalah keyakinan mutlak. Allah sendiri berfirman, “Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku”. Ini memberikan gambaran, bahwa Allah, Tuhan kita, akan mengikuti apapun yang dipikirkan oleh manusia. Saya yakin, bahwa apapun yang Tuhan lakukan untuk manusia adalah semata-mata untuk kebaikan manusia itu sendiri. Kalau Anda memiliki “Iman” kepada Tuhan, maka tidak ada sesuatu yang tidak dapat Anda capai dalam hidup ini. Iman dapat mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh semua uang yang ada di dunia ini.

Kalau Anda beriman kepada Allah, Anda pasti percaya bahwa Allah menginginkan Anda bahagia. Jika Anda merasakan hal yang tidak membahagiakan, maka Anda tinggal meminta kepada Tuhan, agar mengganti “perasaan tidak bahagia” dengan “perasaan bahagia”. Anda tinggal berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan selalu berkenan memberikan kebahagiaan buat Anda. Doa kepada Tuhan, memberikan suatu kekuatan luar biasa prima pada diri kita, untuk bisa bertahan menghadapi hambatan, kemudian menginjak dan melewatinya dengan perasaan penuh kemenangan.

Doa merupakan kekuatan terbesar di dunia ini, yang tersedia bagi setiap orang dalam memecahkan berbagai masalahnya. Sekarang ini, banyak orang semakin menyadari pentingnya suatu doa; karena mereka sudah merasakan bahwa doa bisa meningkatkan “rasa efektivitas diri”. Doa semakin memperkuat mereka dalam segala hal yang menimpa kehidupan mereka. Doa adalah suatu energi dahsyat, yang bisa mengisi ulang energi kita, yang telah menyusut habis. Dengan doa, Anda akan merasakan aliran energi masuk ke seluruh bagian tubuh Anda. Perbanyaklah doa Anda di setiap harinya, maka Anda tidak akan pernah merasakan kekurangan energi. Doa memberi Anda semangat juang, menyegarkan diri Anda.

Kekuatan doa bisa membantu Anda menormalkan kehidupan Anda, meniadakan kelemahan atau kemunduran Anda, menyehatkan fisik Anda dan membentuk sikap Anda menjadi lebih baik. Sangat penting untuk Anda pahami, bahwa Anda berurusan dengan “Kekuatan Maha Dahsyat”, kekuatan paling hebat di dunia, ketika Anda berdoa.

Kalau Anda dengan penuh keyakinan meminta sesuatu kepada “Yang Maha Dahsyat”, maka Dia pasti mengabulkan doa Anda. Sebagaimana cuplikan firman Allah dalam sebuah Hadits,

“Mintalah kepada-Ku, maka pasti Aku beri”. Berimanlah kepada Tuhan Allah, maka Dia pasti membantu Anda. Berdoalah dengan tulus dan sungguh-sungguh. Allah pasti akan selalu menjawab “YA” atas doa Anda…artinya, apa pun yang Anda minta, bahkan sebelum itu Anda ucapkan atau yang masih ada di dalam pikiran Anda, maka pasti “di-IYA-kan” oleh Allah. Berdoalah untuk kebahagiaan Anda dan seluruh keluarga Anda…maka Anda pasti selalu hidup dalam kebahagiaan sejati. Berdoalah!


Salam Luar Biasa Prima!
WuryananoNational

Best Selling Author of:

“The Touch of Super Mind”

“Super Mind for Successful LIfe”

“The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit”

Publisher: PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO


source :

Tuesday, January 13, 2009

Tips for Better Life for 2009

Pergantian tahun sudah lewat cukup lama.........saya tidak sempet menulis apa apa dalam blog ini. Tapi dalam hati selalu mencatat semua yang terjadi di 2008 beserta pembelajarannya.

Menyongsong tahun 2009, ada beberapa tips dari istri saya, yang entah dia peroleh dari mana.. Yang jelas cukup bermanfaat menurut saya...

Berikut copiannya saya tampilkan di blog ini, semoga kita semua bisa mengambil manfaat dari sebuah nasehat nasehat sederhana.....


1. Take a 10-30 minutes walk every day. And while you walk, smile.

2. Sit in silence for at least 10 minutes each day.

3. Sleep for 7 hours.

4. Live with the 3 E's -- Energy, Enthusiasm, and Empathy.

5. Play more games.

6. Read more books than you did in 2008.

7. Make time to practice meditation, yoga, and prayer. They provide us with daily fuel for our busy lives.

8. Spend time with people over the age of 70 & under the age of 6.

9. Dream more while you are awake.

10. Eat more foods that grow on trees and plants and eat less food that is manufactured in plants.

11. Drink plenty of water.

12. Try to make at least three people smile each day.

13. Don't waste your precious energy on gossip.

14. Forget issues of the past. Don't remind your partner with his/her mistakes of the past. That will ruin your present happiness.

15. Don't have negative thoughts or things you cannot control. Instead invest your energy in the positive present moment.

16. Realize that life is a school and you are here to learn. Problems are simply part of the curriculum that appear and fade away like algebra class but the lessons you learn will last a lifetime.

17. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a beggar.

18. Smile and laugh more.

19. Life is too short to waste time hating anyone. Don't hate others.

20. Don't take yourself so seriously. No one else does.

21. You don't have to win every argument. Agree to disagree.

22. Make peace with your past so it won't spoil the present.

23. Don't compare your life to others'. You have no idea what their journey is all about. Don't compare your partner with others.

24. No one is in charge of your happiness except you.

25. Forgive everyone for everything.

26. What other people think of you is none of your business.

27. However good or bad a situation is, it will change.

28. Your job won't take care of you when you are sick. Your friends will. Stay in touch.

29. Get rid of anything that isn't useful, beautiful or joyful.

30. Envy is a waste of time. You already have all you need.

31. The best is yet to come.

32. No matter how you feel, get up, dress up and show up.

33. Do the right thing!

34. Call your family often.

35. Your inner most is always happy. So be happy.

36. Each day give something good to others.

37. Don't over do. Keep your limits.

38. Please Forward this to everyone you care about

Semoga bisa mengawali 2009 dengan penuh kebahagiaan...

Thursday, September 04, 2008

Wejangan Steve Jobs

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah.

Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.


Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO?

Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena "kecelakaan" dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi. Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya.

Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran ingin bayi perempuan. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang: "kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat? Mereka menjawab: "Tentu saja."

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.

Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah.

Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik.

Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.

Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya.

Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh: Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengansangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal.

Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat.

Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan. Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat.
Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah.
Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang.
Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.
Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.
Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi.
Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.
Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley .
Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.
Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa.
Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda.
Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat.

Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya.
Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti.
Cerita Ketiga Saya: Kematian
Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: "Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar."
Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri:
"Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?" Bila jawabannya selalu "tidak" dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada.
Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.
Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas.

Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.
Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda.
Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana , mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang.
Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi. Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna: Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya.
Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu.
Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup oranglain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.
Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama "The Whole Earth Catalog", yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park , dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid.
Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi "The Whole Earth Catalog", dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir.
Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata: "Stay Hungry. Stay Foolish." (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh). Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka.
Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu.
Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu. Stay Hungry. Stay Foolish.
(Diterjemahkan oleh Dewi Sri Takarini, alumni sebuah perguruan tinggi di Australia )

Tuesday, September 02, 2008

Lentera Jiwa


Sebuah sharing experience yang sangat menarik dari Andy F Noya. Ternyata orang sekaliber beliau yang sudah menjadi Pemimpin Redaksi Metro TV, mengasuh acara talkshow yang sangat populer 'Kick Andy' dan namanya pasti dikenal jutaan pemirsa TV diseluruh Indonesia. Masih merasakan pergulatan batin dalam menikmati pekerjaan sehari harinya.

Sebuah perjalanan jiwa mencari jati diri, membalancing antara kehidupan profesional dengan hasrat menikmati perjalanan hidup.

Saya yakin, ada jutaan profesional di seluruh dunia yang mengalami pergulatan batin yang sama, pencarian jati diri yang juga melelahkan, hanya skala dan tempatnya saja yang berbeda beda.

Perjalanan seperti ini sama dan sebangun dengan perjalanan para sufi muda dalam mencari makna hidup.....perjalanan Rumi mencari Cinta, perjalanan Sir Muhammad Iqbal melalui Javid Nama nya, Syamsi Tabriz, Hafiz dan sekondan sekondannya...........

Selamat menikmati..! Semoga semakin menyalakan cahaya dalam jiwa kita !
.............
Banyak yang bertanya mengapa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin redaksi Metro TV. Memang sulit bagi saya untuk meyakinkan setiap orang yang bertanya bahwa saya keluar bukan karena pecah kongsi dengan Surya Paloh, bukan karena sedang marah atau bukan dalam situasi yang tidak menyenangkan.

Mungkin terasa aneh pada posisi yang tinggi, dengan power yang luar biasa sebagai pimpinan sebuah stasiun televisi berita, tiba-tiba saya mengundurkan diri.
Dalam perjalanan hidup dan karir, dua kali saya mengambil keputusan sulit. Pertama, ketika saya tamat STM. Saya tidak mengambil peluang beasiswa ke IKIP Padang. Saya lebih memilih untuk melanjutkan ke Sekolah Tinggi Publisistik di Jakarta walau harus menanggung sendiri beban uang kuliah. Kedua, ya itu tadi, ketika saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Metro TV.
Dalam satu seminar, Rhenald Khasali, penulis buku Change yang saya kagumi, sembari bergurau di depan ratusan hadirin mencoba menganalisa mengapa saya keluar dari Metro TV. Andy ibarat ikan di dalam kolam. Ikannya terus membesar sehingga kolamnya menjadi kekecilan. Ikan tersebut terpaksa harus mencari kolam yang lebih besar.
Saya tidak tahu apakah pandangan Rhenald benar. Tapi, jujur saja, sejak lama saya memang sudah ingin mengundurkan diri dari Metro TV. Persisnya ketika saya membaca sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese. Bagi Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci. Mereka hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan habis. Karena itu, dia selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain. Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun persediaan keju tidak akan pernah habis.
Singkat cerita, suatu hari keju habis. Kurcaci pertama mengajak sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempat lain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya dipindahkan oleh seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak dibandingkan di tempat lama.
Pesan moral buku sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah, dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.

Setelah membaca buku itu, entah mengapa ada dorongan luar biasa yang menghentak-hentak di dalam dada. Ada gairah yang luar biasa yang mendorong saya untuk keluar dari Metro TV. Keluar dari labirin yang selama ini membuat saya sangat nyaman karena setiap hari keju itu sudah tersedia di depan mata. Saya juga ingin mengikuti lentera jiwa saya. Memilih arah sesuai panggilan hati. Saya ingin berdiri sendiri.
Maka ketika mendengar sebuah lagu berjudul Lentera Hati yang dinyanyikan Nugie, hati saya melonjak-lonjak. Selain syair dan pesan yang ingin disampaikan Nugie dalam lagunya itu sesuai dengan kata hati saya, sudah sejak lama saya ingin membagi kerisauan saya kepada banyak orang.

Dalam perjalanan hidup saya, banyak saya jumpai orang-orang yang merasa tidak bahagia dengan pekerjaan mereka. Bahkan seorang kenalan saya, yang sudah menduduki posisi puncak di suatu perusahaan asuransi asing, mengaku tidak bahagia dengan pekerjaannya. Uang dan jabatan ternyata tidak membuatnya bahagia. Dia merasa lentera jiwanya ada di ajang pertunjukkan musik. Tetapi dia takut untuk melompat. Takut untuk memulai dari bawah. Dia merasa tidak siap jika kehidupan ekonominya yang sudah mapan berantakan. Maka dia menjalani sisa hidupnya dalam dilema itu.. Dia tidak bahagia.
Ketika diminta untuk menjadi pembicara di kampus-kampus, saya juga menemukan banyak mahasiswa yang tidak happy dengan jurusan yang mereka tekuni sekarang. Ada yang mengaku waktu itu belum tahu ingin menjadi apa, ada yang jujur bilang ikut-ikutan pacar (yang belakangan ternyata putus juga) atau ada yang karena solider pada teman. Tetapi yang paling banyak mengaku jurusan yang mereka tekuni sekarang -- dan membuat mereka tidak bahagia -- adalah karena mengikuti keinginan orangtua.
Dalam episode Lentera Jiwa (tayang Jumat 29 dan Minggu 31 Agustus 2008), kita dapat melihat orang-orang yang berani mengambil keputusan besar dalam hidup mereka. Ada Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastis untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak memasak. Dia memilih menjadi koki. Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya sebagai salah satu pemandu acara masak-memasak di televisi dan kini memiliki restoran sendiri. Saya sangat bahagia dengan apa yang saya kerjakan saat ini, ujarnya. Padahal, orangtuanya menghendaki Bara mengikuti jejak sang ayah sebagai dpilomat.
Juga ada Wahyu Aditya yang sangat bahagia dengan pilihan hatinya untuk menggeluti bidang animasi. Bidang yang menghantarkannya mendapat beasiswa dari British Council. Kini Adit bahkan membuka sekolah animasi. Padahal, ayah dan ibunya lebih menghendaki anak tercinta mereka mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter.

Simak juga bagaimana Gde Prama memutuskan meninggalkan posisi puncak sebuah perusahaan jamu dan jabatan komisaris di beberapa perusahaan. Konsultan manajemen dan penulis buku ini memilih tinggal di Bali dan bekerja untuk dirinya sendiri sebagai public speaker.
Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara mencapainya.
Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu gembira dalam menikmati hidup. Bagi saya, bekerja itu seperti rekreasi. Gembira terus. Nggak ada capeknya, ujar Yon Koeswoyo, salah satu personal Koes Plus, saat bertemu saya di kantor majalah Rolling Stone.

Dalam usianya menjelang 68 tahun, Yon tampak penuh enerji. Dinamis. Tak heran jika malam itu, saat pementasan Earthfest2008, Yon mampu melantunkan sepuluh lagu tanpa henti. Sungguh luar biasa. Semua karena saya mencintai pekerjaan saya. Musik adalah dunia saya. Cinta saya. Hidup saya, katanya.
Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka.

Monday, September 01, 2008

Marhaban Ya Ramadhan


Semua berlalu begitu cepatnya ! Tidak terasa sudah sebelas bulan kembali terlewatkan dan Ramadhan yang mulia itupun datang kembali. Bagi saya pribadi, Ramadhan ini merupakan Ramadhan yang ke 36 sepanjang perjalanan hidup saya.

Masih ingat betul di memori saya, ketika Ramadhan tiba desa kami tiba tiba menjadi kawasan industri yang sangat sibuk. Maklum 80% penduduk kampung kami adalah pengrajin garmen...jadi momentum Ramadhan adalah waktu yang ditunggu tunggu karena rame order..

Saya sendiri sering menjadi buruh pasang kancing, atau sekedar ikutan melipat daster batik buatan Ibu untuk segera di plastik dan di bawa pedagang yang ke pasar klewer di solo, tanah abang ataupun pasar cipulir....

Disiang hari kalo panas menyengat, kami biasa menghabiskan waktu setengah harian di sungai, berendam sambil mengurangi tekanan haus dan lapar. Kalau kok kadang kadang terteguk air sungai secara ’tidak sengaja’ kamipun mengucap Alhamdulillah..namanya juga anak anak...

Kami bisa bermain dikali seharian...sore dan malamnya bekerja..Apalagi karena saya sekolah dasar di Madrasah, setiap Ramadhan selalu libur sebulan penuh....

Beda sekali dengan anak sulung saya yang sudah belajar puasa sejak tiga tahun lalu, sejak kelas 2 SD. Tidak ada main di sungai, apalagi ikutan bantu orang tua bekerja.....untuk melupakan haus dan lapar anak saya main PS dan kalo siang sangat menyengat harus berendam di bathub...he..he..he

Yang juga sangat menarik akhir akhir ini setiap Ramadhan tiba, HP saya selalu kebanjiran SMS. Entah sejak kapan anjuran bermaaf maafan menjelang Ramadhan cukup dilakukan melalui SMS....kalo sudah kirim SMS, harapan kita semua dosa ke saudara, temen atau mitra kerja terhapus..dan kita memasuki ramadhan dengan hati bersih...

Saking kreatifnya ...banyak cara bermaafan melalui sms, dari yang straight forward, pake pantun dan bahasa bahasa puitis maupun dengan gaya bahasa yang lucu lucu........

Berikut beberapa contoh gaya bermaafan menjelang Ramadhan melalui sms ........

Jika semua HARTA adalah racun maka ZAKAT lah penawarnya, Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAKWA dan TOBAT lah OBAT nya. Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN adalah PEMUTIH nya. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin atas segala khilaf. Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Amin

Atau gaya puisi seperti ini .......

Tidaklah dikatakan laut bila tidak bergelombang, tidaklah dikatakan hidup bila tak punya khilaf dalam bertutur kata. Permintaan maaf kami sampaikan karena lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan, hati yang berprasangka dan sikap yang pernah menyakitkan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa....

Gaya boso jowo model begini juga menarik....

Mbok Paijem nggelar kloso, dodol kupat ngisore gapuro. Inggih meniko nyambut wulon poso. Menawi lepat kulo nyuwun ngapuro...

Yang ini model lucu lucuan..........

Marhaban Ya Ramadhan. Semoga Ramadhan tahun ini menjadikan BBM (Bulan Barokah dan Maghfiroh), kita ber PREMIUM (Prei Makan dan Minum), SOLAR (Sholat yang Rajin), MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman Yang Banyak, Tahan Nafsu Amarah), PERTAMAX (Perangi Tabiat Maxiat) dan BENSIN (Bebaskan Sifat Iri Dengki). Mohon maaf atas segala kesalahan.

Semoga semua permohonan maaf itu, dengan gaya apapun, dengan bahasa apapun adalah sebuah ungkapan yang tulus dari seorang hamba Allah ke saudaranya yang lain. Insya Allah semua bermakna dan makin menambah ke khusyukan kita menjalani ibadah puasa...!

Marhaban ya Ramadhan........!

Saturday, August 30, 2008

Selamat Ulang Tahun - Mr. Warren Buffet









Hari ini, 78 tahun yang lalu, 30 Agustus 1930 telah lahir seorang bocah kecil di sebuah kota bernama Omaha.

Bayi mungil ini dinama Warren Buffet, lahir dari seorang ayah yang pedagang saham dan aktivis partai Republik serta seorang ibu rumah tangga biasa.

Buffet kecil sangat menyukai bisnis. Umur 6 tahun Buffet sudah berdagang Coca Cola, membeli grosiran dari toko kakeknya dan menjualnya eceran, dari bisnis ini Buffet mengantongi keuntungan 20% dari harga beli.

Umur 11 tahun Buffet sudah mulai membeli tiga lembar saham perusahaan Cities Service pada harga $ 38 per lembar. Tak lama kemudian harga sahamnya jatuh menjadi $ 27, namun Buffet tidak menjualnya. Belakangan harga rebound ke $ 40 dan diapun menjualnya. Sebuah keputusan yang masih dia sesali karena kemudian harga saham ini naik menjadi $ 200.

Dari kejadian itu dia mengambil kesimpulan bahwa dalam permainan saham, kesabaran akan memenangkan pertempuran !

Umur 30 tahun Buffet mendirikan tujuh perusahaan investasi. Pemodal awalnya adalah para dokter. Ketika itu ada sebelas dokter yang ber investasi masing – masing $ 10,000 di perusahaan investasinya. Dua tahun kemudian, tahun 1962, pada usia 32 tahun Buffet sudah mulai menjadi miliarder dengan kekayaan bersih $ 1,025,000.

Pada tahun ini pula Buffet membeli saham prusahaan textile Berkshire Hathaway senilai $ 8 per saham. Perusahaan inilah yang kemudian menjadi kendaraan investasinya menuju kekayaan yang berlimpah. Pada tahun 1967 perusahaan ini membagikan deviden pertamanya. Buffet menjadi benar benar kaya pada usianya yang ke 37 ini dengan estimasi portfolio investasinya mencapai $ 60 juta.

Pada tahun 2008 lalu, Buffet dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia oleh majalah Forbes dengan estimasi kekayaan $ 62 Miliar ( setara Rp. 564 triliun ). Namun kesehariannya tetaplah sederhana. Rumah nya tetap di Omaha dengan tiga kamar yang dia tempati sejak tahun 1950-an. Mobilnya tetap Cadillac tua yang dia kendarai sendiri kemana mana. Bahkan Buffet tidak pernah membawa handphone dan tidak memiliki komputer di mejanya.

Tapi Buffet sangat royal ! Royal dalam hal amal, tahun 2006 dia mendermakan 85% kekayaan di perusahaan investasinya ke tujuh yayasan, diantaranya yang terbesar ke yayasan Bill & Melinda Gates..... ditaksir uang yang didermakan mencapai $ 30.7 miliar ( setara dengan Rp. 279 triliun )

Konon, kunci utama kesuksesan Buffet adalah ketelitiannya mencermati saham saham yang under value, membelinya dan mengoleksi dalam jangka panjang. Tidak peduli harga saham rontok dalam jangka pendek. Sepanjang fundamental bisnis nya kokoh, Buffet tetap tidak menjual saham seperti ini....

Kunci kedua adalah fokus pada bisnis yang dia mengerti ! Bahkan pada saat booming dot com melanda Amerika tahun 1990 an Warren Buffet tetap bergeming untuk tidak menyentuhnya. Bill Gates pun tidak mampu membujuknya untuk ikut membeli saham Microsoft........

Ketajaman analisa Buffet terbukti, saham dot com kemudian hancur berantakan mengalami reposisi..walau kemudian berjaya lagi sekarang....

42 tahun kemudian, 30 Agustus 1972, disebuah desa kecil bernama Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, telah lahir seorang bayi mungil yang kemudian dinamai Ardiansyah Bin Abdullah. Lahir dari seorang Ayah yang pedagang batik dan ketua sebuah partai non pemerintah di jaman orde baru serta seorang Ibu rumah tangga biasa....

Ardiansyah kecil biasa dipanggil Didi, karena gemuk dan lucu, orang orang sering mengolok oloknya dengan panggilan Sinyo......nama panggilan salah satu bintang komedi saat itu.

Didi kecil sangat menyukai berbisnis........disamping selalu bermain dengan teman teman sebayanya. Kelas 5 SD ia sudah mengumpulkan besi bekas onderdil truk orang tuanya untuk dijual ke lapak besi bekas, mengumpulkan koran bekas untuk dijual di toko pecinan.... Kelas 6 SD sudah ikut jadi buruh pasang kancing di industri garmen rumahan yang selalu rame order menjelang dan saat puasa..

Semua bisnis dan profesi ini ditekuninya untuk mengongkosi hobinya membaca komik dan nonton film silat.........

Beda dengan Warren Buffet yang fokus, sabar dan menekuni apa yang dia mengerti....

Didi tidaklah demikian. Ia senang mencoba hal hal baru, jarang bisa fokus dan kurang tekun mempelajari satu hal. Maunya mengerjakan banyak hal, mudah bosan dan sampai sekarang belum juga jelas entah apa yang menjadi kompetensinya......

Tidaklah heran pada usianya yang menginjak 36 tahun, sudah sembilan perusahaan sempat disinggahi, mendirikan beberapa usaha yang juga belum optimal. Namun semua disikapi sebagai hal yang wajar.......sebagai sebuah proses menuju kehidupan penuh berkah yang selalu diimpikannya.

Warren Buffet memiliki tiga anak, perempuan yang sulung, diikuti dua anak laki laki. Demikian juga Didi yang memiliki tiga anak, dua anak laki laki dan anak ketiga seorang perempuan...

He..he..he ternyata saya punya banyak kesamaan dengan Warren Buffet. Berbagi tanggal lahir yang sama, sama sama memiliki tiga anak, satu perempua dan dua laki laki juga memiliki seorang ayah yang pedagang dan politisi.

Kalau Warren Buffet mulai menuai kesuksesan luar biasa pada usia 37 tahun. Entahlah apakah tahun 2009 ini, saat usia saya menginjak 37 tahun, saya juga ikutan sukses dengan bisnis bisnis yang saya rintis bersama sahabat sahabat saya....

Wallahua’lam ! Hanya Allah yang maha tahu.......tugas kita hanya berusaha sebaik baiknya, selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberikan, meramu semua proses menjadi adonan yang bisa dinikmati dan memberi berkah semua orang...

Selamat ulang tahun Mr. Warren Buffet ! Selamat ulang tahun Ardiansyah !

Semoga keberuntungan yang menghinggapi Mr. Buffet juga menghinggapi saya !

Terimakasih !

Alhamdulillah ya Allah, telah Engkau anugerahi aku dengan nikmat yang tidak bisa kuhitung. Kesehatan yang sempurna, keluarga yang sakinah dan penuh berkah, anak anak yang sehat dan cerdas cerdas, istri yang sholihah dan rejeki yang selalu berlimpah......Amin.

Semua kemulian dan kekayaan hanyalah milik-Mu semata.