Kamis, 9 April 2009, sehabis hajatan besar pemilu kami meluncur ke Pekalongan. Jalanan sangat lancar kecuali sedikit kemacetan dari cikarang sampai belokan tol sadang yang menuju Bandung. Pasti habis hajatan besar semua orang ingin berlibur ke Bandung.
Berangkat dari Bintaro jam 14.30 sampai Pekalongan jam 21.30 an, sepanjang jalan kami perhatikan geliat bisnis pantura yang sepi karena imbas pemilu...pasar pasar kosong mengurangi kemacetan yang hampir selalu terjadi di seputar indramayu, cirebon dan brebes.
Kami datang ke Pekalongan untuk menghadiri kumpul kumpul dengan rekan rekan TDA Pekalongan, yang sudah melakukan beberapa pertemuan. Pertemuan ini adalah pertemuan yang ketiga kalinya dan berharap bisa terbentuk beberapa group mastermind. Apalagi salah satu penggiat mastermind TDA pusat Pak Rujiyanto berkenan meluangkan waktunya untuk datang sambil mencari peluang sourcing product garmen dari pekalongan. Juga turut dihadiri mas Andhika Harya Pratama dari TDA Solo Raya.
Pertemuan di adakan Jum'at malam di Gedung Kayubakar, Kertijayan. Acara yang di agendakan di mulai jam 19.00 molor satu jam lebih dan baru dimulai sekitar pukul 21.00. Dibuka oleh koordinator mas Arif Rahman Hakim kemudian dilanjutkan dengan penjelasan soal seluk beluk TDA oleh Mas Andhika.
Dimulai dari cerita asal usul TDA, ultimate success formula yang sudah dibakukan RDBSAP ( Reason, Dream, Believe, Strategy, Action and Pray ) dan diakhiri dengan Mindset & Culture TDA : Bersama Menebar Rahmat. Saya sendiri walaupun sudah menjadi member milis sejak 2006 merasa memperoleh penyegaran dengan materi ini...thanks mas andhika.
Pak Yanto melanjutkan acara dengan panduan mastermind seperti yang sudah di bakukan dan disosialisasikan disetiap pertemuan pertemuan TDA di Jakarta dan sekitarnya. Apa tujuan dan manfaat dibentuknya mastermind, nilai nilai apa yang mesti dipegang, bagaimana cara membentuk dan keanggotaannya. Semua dikupas tuntas malam itu.
Yang menarik dari pertemuan TDA Pekalongan adalah semua peserta sudah punya usaha. Jadi isu utama sudah bukan lagi bagaimana memulai usaha, mau usaha apa, bagaimana kalau rugi dll yang ternyata di wilayah wilayah lain masih mendominasi.
Ya memang Pekalongan memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Karena daerah ini memang gudangnya pengusaha UKM. Terutama yang berkecimpungg dibidang garmen dan batik. Meminjam istilahnya Pak Yanto, kalau orang pekalongan pertama kali lahir bukannya menangis, tapi nawarin jualan batik..he..he..he
Pertemuan di lanjutkan dengan agenda tanya jawab dan sharing experience...
Kalau dapat saya summary kan, beberapa problem mendasar yang menjadi PR bersama temen temen TDA Pekalongan adalah sbb :
1. Bagaimana menciptakan Hight Trust Society di kalangan internal TDA Pekalongan yang nanti bisa ditularkan kelingkungan lebih besar pelaku ukm dan pengusaha pekalongan.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa hambatan terbesar pengembangan bisnis di pekalongan, garmen dan batik khususnya, adalah persaingan tidak sehat dari masing masing pelakunya. Saling intai model, customer dan jaringan kerja menyebabkan persaingan tidak sehat banting bantingan harga atau perpanjangan credit term yg ujung ujungnya membuat kolaps...
2. Fokus pada upaya menciptakan pasar yang lebih besar daripada bersaing di pasar yang sempit. Bagaimana membesarkan kue nya, sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati oleh banyak pelaku tanpa mengobarkan persaingan harga.
Upaya penciptaan pasar yang lebih besar bisa di fasilitasi dengan teknologi internet yang bisa menjangkau pasar yang lebih besar dan massal. Alhamdulillah utk urusan ini TDA Pekalongan juga memiliki pakarnya mas Arimurti A.
3. Bagaimana mempertahankan motivasi dikala bisnis sedang susah atau baru ketimpa musibah. Saya rasa problem ini juga dihadapi semua orang. Sikap persistence untuk terus berjuang disaat fakta di lapangan berbeda dari yang di harapkan. Bagaimana kegagalan kegagalan kecil bisa diubah menjadi sebuah pelajaran untuk mencapai keberhasilan yang besar.
Untuk hal ini saya mengusulkan TDA Pekalongan secara rutin 3-4 bulan sekali mendatangkan motivator motivator internal TDA untuk mempertebal fighting spirit dan sikap pantang menyerah...saya rasa Bang Jay sekali sekali patut diundang untuk berbagi dengan kawan kawan di Pekalongan. Jangan khawatir Bang Jay, nanti saya traktir nasi kebuli di restoran PUAS ( restoran arab dipekalongan )...
4. Bagaimana membesarkan kapasitas bisnis yang sudah ada ? fokus mencari leverage nya agar bisnis bisa berkembang dengan lebih cepat....Untuk poin no. 4 TDA Pekalongan bisa mendatangkan/sharing dengan pengusaha pengusaha pekalongan yang sudah besar.
Tanpa perlu menyebutkan nama, saya yakin tidak kurang dari 10 group pengusaha pekalongan yang skala bisnis nya sudah triliunan. Tersebar dari berbagai bidang usaha; dari garmen, agrobisnis dan perkebunan sampai keuangan...Setiap kesuksesan pasti meninggalkan jejak.
Kita bisa belajar banyak dari jejak jejak mereka. Tentu saja harus selalu di customize dengan kondisi saat ini, asumsi asumsi yang sudah berubah dan pasar yang juga sudah berubah. Tapi success track selalu bisa dipelajari...
Demikian sedikit sharing dari saya....semoga temen temen lain bisa menambahi..!
Tak lupa credit ke penyedia tempat mas arman dan mas wawal ardiyanto yang menyediakan minuman sehat dan menyegarkan : KOPI TAHLIL
Mas Wawal..kalo ke pekalongan lagi saya pesen kopi tahlil nya..sumpah seger dan nikmat bener....
Berangkat dari Bintaro jam 14.30 sampai Pekalongan jam 21.30 an, sepanjang jalan kami perhatikan geliat bisnis pantura yang sepi karena imbas pemilu...pasar pasar kosong mengurangi kemacetan yang hampir selalu terjadi di seputar indramayu, cirebon dan brebes.
Kami datang ke Pekalongan untuk menghadiri kumpul kumpul dengan rekan rekan TDA Pekalongan, yang sudah melakukan beberapa pertemuan. Pertemuan ini adalah pertemuan yang ketiga kalinya dan berharap bisa terbentuk beberapa group mastermind. Apalagi salah satu penggiat mastermind TDA pusat Pak Rujiyanto berkenan meluangkan waktunya untuk datang sambil mencari peluang sourcing product garmen dari pekalongan. Juga turut dihadiri mas Andhika Harya Pratama dari TDA Solo Raya.
Pertemuan di adakan Jum'at malam di Gedung Kayubakar, Kertijayan. Acara yang di agendakan di mulai jam 19.00 molor satu jam lebih dan baru dimulai sekitar pukul 21.00. Dibuka oleh koordinator mas Arif Rahman Hakim kemudian dilanjutkan dengan penjelasan soal seluk beluk TDA oleh Mas Andhika.
Dimulai dari cerita asal usul TDA, ultimate success formula yang sudah dibakukan RDBSAP ( Reason, Dream, Believe, Strategy, Action and Pray ) dan diakhiri dengan Mindset & Culture TDA : Bersama Menebar Rahmat. Saya sendiri walaupun sudah menjadi member milis sejak 2006 merasa memperoleh penyegaran dengan materi ini...thanks mas andhika.
Pak Yanto melanjutkan acara dengan panduan mastermind seperti yang sudah di bakukan dan disosialisasikan disetiap pertemuan pertemuan TDA di Jakarta dan sekitarnya. Apa tujuan dan manfaat dibentuknya mastermind, nilai nilai apa yang mesti dipegang, bagaimana cara membentuk dan keanggotaannya. Semua dikupas tuntas malam itu.
Yang menarik dari pertemuan TDA Pekalongan adalah semua peserta sudah punya usaha. Jadi isu utama sudah bukan lagi bagaimana memulai usaha, mau usaha apa, bagaimana kalau rugi dll yang ternyata di wilayah wilayah lain masih mendominasi.
Ya memang Pekalongan memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Karena daerah ini memang gudangnya pengusaha UKM. Terutama yang berkecimpungg dibidang garmen dan batik. Meminjam istilahnya Pak Yanto, kalau orang pekalongan pertama kali lahir bukannya menangis, tapi nawarin jualan batik..he..he..he
Pertemuan di lanjutkan dengan agenda tanya jawab dan sharing experience...
Kalau dapat saya summary kan, beberapa problem mendasar yang menjadi PR bersama temen temen TDA Pekalongan adalah sbb :
1. Bagaimana menciptakan Hight Trust Society di kalangan internal TDA Pekalongan yang nanti bisa ditularkan kelingkungan lebih besar pelaku ukm dan pengusaha pekalongan.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa hambatan terbesar pengembangan bisnis di pekalongan, garmen dan batik khususnya, adalah persaingan tidak sehat dari masing masing pelakunya. Saling intai model, customer dan jaringan kerja menyebabkan persaingan tidak sehat banting bantingan harga atau perpanjangan credit term yg ujung ujungnya membuat kolaps...
2. Fokus pada upaya menciptakan pasar yang lebih besar daripada bersaing di pasar yang sempit. Bagaimana membesarkan kue nya, sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati oleh banyak pelaku tanpa mengobarkan persaingan harga.
Upaya penciptaan pasar yang lebih besar bisa di fasilitasi dengan teknologi internet yang bisa menjangkau pasar yang lebih besar dan massal. Alhamdulillah utk urusan ini TDA Pekalongan juga memiliki pakarnya mas Arimurti A.
3. Bagaimana mempertahankan motivasi dikala bisnis sedang susah atau baru ketimpa musibah. Saya rasa problem ini juga dihadapi semua orang. Sikap persistence untuk terus berjuang disaat fakta di lapangan berbeda dari yang di harapkan. Bagaimana kegagalan kegagalan kecil bisa diubah menjadi sebuah pelajaran untuk mencapai keberhasilan yang besar.
Untuk hal ini saya mengusulkan TDA Pekalongan secara rutin 3-4 bulan sekali mendatangkan motivator motivator internal TDA untuk mempertebal fighting spirit dan sikap pantang menyerah...saya rasa Bang Jay sekali sekali patut diundang untuk berbagi dengan kawan kawan di Pekalongan. Jangan khawatir Bang Jay, nanti saya traktir nasi kebuli di restoran PUAS ( restoran arab dipekalongan )...
4. Bagaimana membesarkan kapasitas bisnis yang sudah ada ? fokus mencari leverage nya agar bisnis bisa berkembang dengan lebih cepat....Untuk poin no. 4 TDA Pekalongan bisa mendatangkan/sharing dengan pengusaha pengusaha pekalongan yang sudah besar.
Tanpa perlu menyebutkan nama, saya yakin tidak kurang dari 10 group pengusaha pekalongan yang skala bisnis nya sudah triliunan. Tersebar dari berbagai bidang usaha; dari garmen, agrobisnis dan perkebunan sampai keuangan...Setiap kesuksesan pasti meninggalkan jejak.
Kita bisa belajar banyak dari jejak jejak mereka. Tentu saja harus selalu di customize dengan kondisi saat ini, asumsi asumsi yang sudah berubah dan pasar yang juga sudah berubah. Tapi success track selalu bisa dipelajari...
Demikian sedikit sharing dari saya....semoga temen temen lain bisa menambahi..!
Tak lupa credit ke penyedia tempat mas arman dan mas wawal ardiyanto yang menyediakan minuman sehat dan menyegarkan : KOPI TAHLIL
Mas Wawal..kalo ke pekalongan lagi saya pesen kopi tahlil nya..sumpah seger dan nikmat bener....
1 comment:
Wah seru yah mas kl aktif di komunitas semacam TDA, saya sejak 2005 sampai hari ini masih minder untuk "nimbrung" di TDA Bekasi, ga pede ketemu pengusaha yg sdh sukses2.
InsyaAllah Desember ini saya pindah ke Pemalang dan mau mencoba peruntungan di kota Pekalongan, banting stir dan mulai dari nol lagi.
Mudah2an nanti ada jalannya ketemu dan nimba ilmu dengan kawan2 di TDA Pekalongan.
Post a Comment