Saturday, May 09, 2009

TDA Goes to Matrade 2009 - story behind the scene


International business matching (IBM) & Malaysian international halal showcase (MIHAS) merupakan gelaran pemerintah Malaysia untuk mendatangkan buyer buyer mancanegara dan mempromosikan produk produk UKM Malaysia ke pasar dunia.

Tahun 2009 adalah tahun keenam di selenggarakannya acara yang cukup sukses mendatangkan buyer mancanegara ini. Bagi komunitas TDA, tahun 2009 ini merupakan tahun kedua ikut berpartisipasi aktif menggelar produk produk dan peluang usaha member TDA yang ada di Indonesia.

Dibalik sukses besar pemerintah Malaysia mendatangkan buyer mancanegara. Saya & tim Oasis Fashion mencoba memotret sisi lain perjalanan teman teman TDA yang mengikuti acara ini. Tentu saja karena saya hanyalah peserta, bukan panitia dari TDA, saya hanya melaporkan sejak keberangkatan dari cengkareng yang kami alami......

Keberangkatan
Kita berangkat menggunakan budget flight Air Asia dengan jadwal jam 07.30 dan diminta berkumpul di airport jam 05.30. Dua jam sebelum keberangkatan untuk memudahkan check in bersama. Artinya buat saya yang tinggal di Bintaro dan mesti menjemput Pak Yanto di BSD harus berangkat jam 04.30, satu jam perjalanan menjelang subuh....taksi sudah saya pesen sebelum tidur utk stand by dirumah jam 04.15.

Namun apa mau dikata, jam 04.00 saya bangun pagi dan cek sms, ada pemberitahuan pesawat di tunda jam 10.45. Sementara taksi sudah menunggu sejak jam 04.15 di depan rumah. Mau membatalkan juga tidak enak dan kalau berangkat diatas jam 07.00 takut kena macet. Akhirnya dengan semangat 45 kita tetep putuskan berangkat pagi jam 05.00 setelah sholat subuh...ternyata sampai bandara sudah ada temen kita yang datang lebih pagi lagi...jam 03.00 dari tambun dan sholat subuh di bandara.

Halo Mas Faif ? gimana rasanya berangkat sambil terkantuk kantuk ? he.he.he ternyata Mas Faif tidak membaca sms dengan teliti, mungkin saking semangatnya mau ke Malaysia....

Lesson learned 1 : cek semua informasi sampai detik terakhir dengan teliti, confirm dan reconfirm kalau di perlukan !

Satu dua jam kemudian peserta lain mulai berdatangan. Dimulai dari temen temen GEC ( Garut Enterpreneur Club ) Pak Ismail, Danang dan Mas Riko...diikuti Ustadz Hertanto dan istri, sang kepala suku Mas Yurisman dan hampir semua rombongan akhirnya sampai....

Tinggal satu orang yang masih belum nongol, masih di bus dan berangkat dari Rawamangun jam 08.00 pagi. Hari senin pula ! Jam macet macetnya Jakarta. Ternyata peserta ini ( M Asrullah ) dari Samarinda dan menginap di rumah Pak Hantiar. Menurut beliaunya saran dari Pak Hantiar berangkat jam 08.00 masih cukup sampai bandara....memang masih cukup tapi sampai bandara jam 10.00, hanya tersisa 45 menit untuk check in bagasi yang berjibun dengan dodol garut, kuku macan, keripik pisang, keripik nangka dan masih harus ngurus bebas fiskal....

Check in imigrasi pesawat sudah mulai boarding..untungnya masih sempet naik pesawat. Hanya tidak dapat paket sarapan dari Air Asia sebagai kompensasi terlambatnya pesawat. Save by the bell..untungnya saya, pak yanto, mas faif, pak hertanto dan mas aris sempet check in duluan...

Lesson learned 2 : Kalo ke bandara, terutama naik bis senin pagi, alokasikan waktu yang cukup. Antisipasi kemacetan dan prosedur check in yang belum kita mengerti. Apalagi buat kepala suku Mas Yurisman, ini pengalaman pertama ke LN kali he.he.he..

Kita sampai terminal budget flight Air Asia jam 14.00 dan segera mencari team Matrade 2009 yang akan menjemput ke hotel. Namun karena pesawat terlambat, bus penjemputan kita di gabungkan dengan delegasi dari Uzbekistan, cuman kita mesti menunggu tiga jam lagi di ruang tunggu Air Asia (untungnya delegasi dari Uzbekistan cantik canti juga, jadi kesel terlalu lama menunggu terhapuskan..he.he.he.).

Terpaksa melewatkan lunch dengan Dodol Garut Picnic dan kuku macan....barang pameran dibuka satu pack untuk makan siang rombongan....

Musibah kecil beruntun menimpa salah satu peserta dari Garut Enterpreneur Club ( Bpk Ismail) ; paspor tidak dicap imigrasi Jakarta, HP hilang di pesawat, kunci koper bagasi tidak bisa dibuka karena mungkin koper dibanting dan kebentur di gemboknya.

Lesson learned 3 : Watch your belongings dan recheck everything !

Delegasi Jakarta sampai hotel jam 18.00 dan briefing dari Mbak Deasy – Matrade. Semua sudah pengen ngamar, mandi dan jalan jalan. Acara bebas kemana suka asal bisa pulang ke hotel dengan selamat.

Rombongan saya (Pak Faif, Pak Yanto, Pak Hertanto & Istri) melewatkan malam pertama di Malaysia jalan jalan ke Bukit Bintang naik MRT ke Titiwangsa (RM 1.2) dilanjut monorail (RM 1.2). Menikmati malam di pedestrian walk Bukit Bintang, melihat lihat musik jalanan dan dinner dengan Nasi Lemak..wow nikmat nian rasanya

Someday saya mesti ngajak anak istri jalan jalan ke sini...suasananya mirip mirip di pedestrian walk Swanston street Melbourne dan Nanning, Guan Xi...cuman dalam skala yang lebih kecil.

Kapan ya Jakarta punya pedestrian walk kayak gini ? mungkin setelah proyek Ciputra di sepanjang mall ambassador jadi kali ya ?

Day 1
Jadwal IBM Oasis tidaklah terlalu padat, hanya meeting dengan tiga seller Malaysia. Satu menawarkan batik kontemporer label Pink Jambu, yang kedua produsen underwear dg label Private Structure, yang terakhir fashion designer dengan label cukup terkenal di Malaysia.

Yang terakhir orangnya mirip mirip desainer kita Adji Notonegoro, dia paling lama bicara dengan kita dan terus lirak lirik Pak Yanto yang kumis dan jenggotnya kayak Freddy Mercury...saya jadi serem takut temen saya ditaksir orang dan gak boleh pulang ke Indonesia...walah walah walah...panitia MIHAS mesti tanggungjawab kalo ini terjadi...

Malamnya kembali kita berpusing pusing keliling KL. Kali ini dengan rombongan yang lebih besar ( Saya, Pak Hertanto & Istri, Pak Aris Permana & Istri, Mas Faif, Pak Yanto, Mas Yurisman dan Mas Asrullah). Tujuan perjalanan : Menara Petronas !

Dari Hotel Legend tempat kami menginap, naik MRT ke Masjid Jameek (RM 1.4), ganti jalur ke arah KLCC ( Kuala Lumpur Convention Centre) (RM 1.2).

Dari stasiun bawah tanah langsung connect ke Suria Mall. Kita jalan jalan dan menuju taman air mancur didepan menara kembar Petronas. Sebagai acara wajib member TDA adalah foto foto sebanyak mungkin untuk narsis di facebook. Saya lihat Direktur TDA Pak Hertanto dan Mas Faif paling semangat foto dengan berbagai gaya dan lokasi ha.ha.ha ( Upload foto terpisah dari laporan pandangan mata ini ).

Dinner di food court Suria Mall. Aneka pilihan makanan dengan budget RM 10 sudah kenyang dan enak. Beberapa penjaganya orang Surabaya. Pak Yanto sangat antusias ketemu saudara saudaranya dari Indonesia. Saya curiga beliau sedang ngompor ngomporin mereka untuk bikin TDA Malaysia dan segera membentuk Mastermind. Biar Pak Yanto ada alasan untuk sering sering ke Malaysia membina Mastermind disana...he..he..he..

Lesson learned 4 : Dimana ada komunitas Indonesia cukup banyak. Mari kita bentuk TDA dan buat mastermind...Pak Yanto siap coaching dimanapun Anda berada ...!

Kami sampai hotel kembali jam 11.00 dan saya harus segera nabung tidur untuk bangun lagi menyaksikan MU vs Arsenal jam 02.45 waktu KL... thanks God ! akhirnya MU lolos ke final... CR7 memang top markotob

Day 2
Hari kedua IBM kami dijadwalkan untuk bertemu dengan dua seller Malaysia. Satu adalah Zinni Group SDN BHD dan Kenko Real Organic SDN BHD. Ternyata keduanya tidak datang, kami komplain dan protes ke panitia Matrade. Tahu dari awal gak dateng kan kita bisa jalan jalan lagi mengexplore peluang bisnis di sini.

Menurut Mas Faif yang hari pertama sudah ketemu Zinni Group. Perusahaan ini adalah pemilik beberapa toko busana di Malaysia. Mereka sudah terbiasa mengambil produk produk garment berupa kerudung dan baju wanita dari Indonesia. Pemiliknya rutin sebulan sekali ke Tanah Abang tercinta. Jangan jangan dia lebih hafal lorong lorong tanah abang daripada kita.

Hari kedua juga di tandai hilangnya pemilik Kafana Distro dari stand IBM. Maklum dia tidak ada jadwal ketemu seller. Ternyata pagi pagi sudah meluncur ke Menara Petronas. Melampiaskan rasa penasaran semalam untuk naik ke tingkat paling atas.

Dilanjutkan ke Genting Higlands mencoba peruntungan, sapa tahu menang besar. Hebatnya saking semangatnya jalan jalan, semua dilakukan sendirian..ha..ha..ha.. Apa enaknya jalan jalan sendiri Pak ?

Saya menggunakan kesempatan yang ada untuk mengeksplore stand di Mihas 2009 sambil menanti jamuan dinner yang diselenggarakan panitia. Peserta pameran lebih dari 500 an booth dari 29 negara.

Saya lihat booth dari Indonesia di wakili oleh : Komunitas TDA, Garut Enterpreneur Club, Wardah Cosmetics, Dodol Mubarok dan Pemda Lampung. Hanya lima booth dari Indonesia. Negara Negara lain dengan booth yang cukup menarik adalah Palestina dengan booth yang menawarkan aneka keramik dan kurma. Booth Iran menawarkan saribuah halal yang dikemas seperti botol wine yang sangat cantik.

Booth Cina kebanyakan diwakili propinsi propinsi Cina selatan yang banyak penduduk muslimnya seperti Xin Jiang dll. Rata rata menawarkan aneka herbal, madu dan mesin pemotong hewan secara halal.

Dinner diselenggarakan dengan acara yang cukup meriah. Diiringi tari tarian traditional Malaysia. Namun saya tidak bisa membedakan dimana aspek traditionalnya wong semua tarian sama dengan tarian padang dan aceh. Apalagi diiringi musik … diding ba diding oiii..diding ba diding…ini mah di Indonesia juga banyak ya ? Ya memang bangsa serumpun ya, jadi harap maklum kalo banyak kesamaan.

Sehabis dinner jam 20.00 kami pulang ke Hotel. Saatnya bagi saya untuk istirahat. Tenggorokan sudah mulai sakit mau terserang flu. Sementara nanti malam juga masih harus menyaksikan laga Chelsea Vs Barca. Saya minum panadol flu dua sekaligus, biar cepet bisa tidur dan bangun malamnya.

Thanks God. Barca yang lolos. Kemenangan Sepakbola indah, cantik dan menyerang. Fighting spirit till the last drop. Persistensi sampai titik darah penghabisan. Sebuah pelajaran perjuangan tidak kenal lelah yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan.

Juga pelajaran musibah membawa berkah asal dimaknai dengan positif. Musibah di kartu merah nya Abidail di menit 70 an membuat Chelsea merasa diatas angin dan mulai berani menyerang. Otomatis pertahan mereka juga mulai terlihat lubang lubang kelemahan.

Sementara bagi Barca, walau dengan 10 pemain tetap tidak mengendorkan permainan mereka untuk terus istiqomah memainkan sepakbola menyerang. Perjuangan membawa hasil. Hanya dalam waktu kurang dari 2 menit pertandingan selesai dimasa injury time. Sebuah gol tercipta untuk Barca. Sejarah berhasil dibalikkan. Suka cita bergemuruh di Barcelona. Duka cita dan air mata banjir di London…

Sorry buat fans Chelsea. Walau tim anda sebenarnya berhak untuk dapat minimal dua tendangan penalty. Wasit memang kurang teliti……lho ini kok malah ngelantur bola ? he.he.he

Lesson learned 5 : Jangan pernah menyerah atas apapun yang sedang Anda perjuangkan dalam hidup. Berjuang sampai titik darah penghabisan. Persistensi seperti ini yang masih sulit saya dalami…

Day 3
Acara utama hari ketiga adalah opening ceremony by PM Malaysia Datuk M Najib Bin Tun Abdul Razak. Yang membuat saya salut adalah sang PM datang ke acara mengendarai mobil kenegaraan merk Proton Perdana. Bukan Mercedez S500 ataupun Volvo seperti yang biasa dipakai pejabat tinggi kita. Bukan pula Camry jatah para menteri di Indonesia.

Ini refleksi cinta produk dalam negeri. Satunya kata dan perbuatan. Saya jadi ingat razia sepatu yang sering dilakukan Pak Wapres terhadap pejabat pejabat lain yang ditemuinya. Its good start Pak ! coba jatah mobil diganti juga.

Lesson Learned 6 : Cintailah produk dalam negeri. Slogan ini harus dimulai dari para pemimpin. Jangan rakyat terus yang disuruh cinta produk dalam negeri sementara pemimpinnya asyik dengan barang barang mewah buatan luar negeri. Inget berita antrian panjang empat jam hanya untuk mendapatkan diskon 70% sepatu Crocs membuat saya meringis sedih dalam hati… what a mess country !

Jam 12.00 ceremony sudah selesai. Lihat lihat pameran juga sudah kami lakukan.

The next destination is exploring Genting Highlands, try our luck. Sebuah kota khusus dimana perjudian dilegalkan (ingat, dilegalkan ya ! bukan dihalalkan). Kota mini yang sangat cantik di atas pegunungan. Kira kira 800 m diatas permukaan laut dan diselimuti kabut tebal. Kami bertiga ( saya, pak yanto dan mas asrullah ) menuju ke sana dengan semangat 45.

Genting Highlands bisa dicapai dari beberapa stasiun kereta dan bis di KL. Yang sudah kami coba adalah dari stasiun KL Centre. Satu jam perjalanan ke pinggiran KL dengan tiket RM 3.3. Lumayan murah dan bis nya nyaman dengan AC dan reclining seat.

Tiba dikaki gunung kami naik Sky Way (kereta gantung) yang panjangnya 3.4 km dan ketinggian mendaki 800 m. Jauh lebih panjang dan lebih tinggi dari yang kita miliki di Ancol maupun Taman Safari. Dibawahnya terbentang hutan tropis muda dengan kerapatan sedang. Sementara di puncak diselimuti kabut samar samar terlihat pusat kota. Hotel hotel, aneka wahana permainan dan arena perjudian.

Tarif Sky Way cuman RM 5. Sangatlah murah dibanding kepuasan yang didapat. Waktu tempuh dari kaki gunung ke puncak sekitar 25 menit. Kami naik sekitar Jam 15.00 masih sore dan terang untuk bisa melihat semua pemandangan yang terbentang dibawah. Turun jam 19.30 malam hari. Semua sudah diselimuti kabut yang terlihat hanyalah kelap kelip menara Sky Way dan kabut tebal disekeliling kita. Dingin dengan suhu 15 – 19 derajat.

Saran saya kalau ke Genting Highlands, berangkatlah pagi hari dan pulang malam hari sehingga semua suasana pemandangan bisa kita nikmati. Atau kalo waktu Anda cukup menginaplah disana. Kehidupan berderak 24 jam penuh.

Empat jam kami habiskan untuk mengeksplore area Genting Highlands. Pada dasarnya area dibagi menjadi arena per hotelan, arena casino dan perjudian, arena wahana permainan dalam ruang dan area wahana permainan luar ruang.

Kami tidak mengeksplore lebih lanjut di arena casino. Karena tampang tampang seperti kami ini pasti sudah sangat di kenali oleh para penjaganya. Tampang orang yang bekalnya pasti tipis dan tidak akan menghabiskan uang untuk berjudi. Hanya lihat lihat sekilas di lobby. Hampir 90% pengunjung Casino yang kami temui adalah orang keturunan China, entah dari Negara manapun mereka berasal. Beberapa kami temui India dan Arab, lengkap pula dengan kafiyeh nya..he..he..he

Wahana permainan sangatlah lengkap seperti yang ada di Ancol. Dari mulai arung jeram mini, roller coaster, rumah salju, kereta gantung, rumah hantu dan lainnya. Hebatnya semua di sediakan di dua tempat. Dalam ruangan dan luar ruangan. Bisa anda bayangkan segede apa gedungnya untuk menampung semua wahana dalam ruangan itu ?.

Untuk urusan makanan anda tidak perlu khawatir. Makanan standard apapun yang bisa anda temukan di Jakarta bisa ditemukan disini. KFC, Pizza Hut, Kings Burger, McDonald dan Chinese food yang cukup banyak. Untuk kehalalan juga tidak ada masalah. Hampir semua restoran menempel sertifikat halal di kaca atau dindingnya. Kapan di Indonesia bisa begini ya ?

Tempat nongkrong juga banyak. Anda bisa pilih kedai kopi Starbucks, Coffee Bean atau kedai lokal lainnya. Sayang koneksi internet kurang bagus, sinyalnya lemah dan sering putus. Apa karena di ketinggian dan area terpencil ya ? seharusnya nggak dong.
Harga harga juga standar sama dengan di Plaza Senayan, Senayan City atau Citos. Jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan bekal.

Souvenir dan aneka toko pakaian branded juga lengkap. Bagi anda yang gemar shopping atau habis menang judi, jangan khawatir tidak bisa menghabiskan uang anda..ha..ha..ha

Walaupun pada dasarnya Genting Higlands ini arena perjudian. Namun sangat cocok juga buat anak anak. Karena wahana permainan yang sangat lengkap, makanan yang mudah dan standard, dan hotel hotel yang banyak. Cocok buat family holiday. Mungkin yang ada di planning pembuatnya adalah manjakan anak anaknya biar orang tua nya betah berlama lama di meja judi..ha..ha..ha..

Kami nyampai hotel jam 11.00 setelah sebelumnya menikmati dinner yang terlambat disebuah kedai kecil dipinggir jalan. Menu utama nasi Biryani dan Teh Tarik. Ternyata menu pinggir jalan jauh lebih enak dari menu standard hotel dengan harga yang lebih ekonomis pula.

Demikian laporan ringkas perjalanan mengikuti Matrade 2009. Semoga berguna buat teman teman yang akan mengikuti Matrade 2010 atau yang sudah ikutan dan pengen ikut lagi.

Sesuai dengan semangat komunitas TDA. Berbisnis itu fun, maka nikmatilah perjalanan perjalanan bisnis Anda untuk tetap menjaga spirit dan passion bisnis kita.

Salam sukses penuh berkah ! Go Triple

The Legend Hotel
Jalam Putera 100, Kuala Lumpur
Jum’at, 8 Mei 2009

No comments: