Monday, June 23, 2008

Filosofi Kami : Tidak Pernah Menyerah


Itulah kesaksian Hamit Altintop salah satu pemain Turki mengenai nasehat pelatihnya Fatih Terim. Sebelum pertandingan sang pelatih selalu mengatakan “ Jangan pernah menyerah sebelum peluit panjang berbunyi “.

Mungkin kata kata ini terdengar klise dan semua orang bisa saja mengatakannya. Tapi kata yang keluar dari mulut Fatih Terim benar benar dipatuhi oleh semua pemainnya dan menjadi kunci sukses Turki mencapai semifinal Euro 2008.

Swiss adalah korban pertama mantra magic ini. Unggul terlebih dahulu melalui gol yang disarangkan oleh pemain keturunan Turki, Swiss akhirnya takluk ditangan Turki 2-1 dan gol kedua Turki lahir pada menit ke 92. Hanya beberapa detik menjelang pertandingan berakhir.

Ceko juga mengalami nasib serupa. Memimpin 2-0 sampai limabelas menit menjelang pertandingan berakhir dan menguasai jalannya pertandingan, Ceko tidak mampu mempertahankan keunggulannya. Menit 75 Arda Turan membobol gawang Ceko disusul dua gol tornado dari Nihat Kahveci hanya 3 menit menjelang pertandingan usai meruntuhkan impian Ceko untuk melaju ke semifinal.

Mantra Fatih Terim tidak berakhir hanya di babak penyisihan. Pada babak keduapun yang menggunakan sistem gugur, mantra ini kembali makan korban. Kroasia yang memimpin group B dan merontokan panser Jerman 2-1 dibuat menangis dengan gol magic Semih Senturk hanya beberapa detik menjelang pertandingan berakhir.

Gol emas pada menit ke 122 meruntuhkan moral pemain Kroasia. Anda bayangkan, gol terjadi pada perpanjangan waktu menit ke 2 dari babak perpanjangan waktu. Benar benar semangat pantang menyerah yang patut ditiru.

Menyaksikan laga dinihari tadi, saya teringat dengan kisah herok Thariq Bin Ziad ketika pertama kali menginjakkan kaki di daratan Eropa. No way back dan berjuang sampai titik darah terakhir !

Bravo Turki, semoga panser Jerman juga bisa rontok di tangan Laskar Ottoman !

Dandang Tingang, Palangkaraya 21 Juni 2008

No comments: