Saturday, June 07, 2008

Waspada Demam Berdarah

Minggu ini merupakan minggu ujian dan cobaan bagi keluarga kami. Sabtu, 31 Mei lalu sepulang dari Lampung saya mendapati kedua anak kami, Iqbal dan Hafiz, tergolek lemah ditempat tidur dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat.

Kamipun segera membawanya ke klinik terdekat untuk periksa darah. Diagnosa sementara ada kemungkinan campak, typus atau demam berdarah. Trombosit kedua anak kami masih tinggi diatas 250. Jauh diatas ambang batas vonis demam berdarah pada level trombosit 150.

Dokter hanya memberinya obat penurun panas, antibiotik dan vitamin sambil berpesan test darah lagi tiga hari kemudian.

Sesuai pesan dokter, Selasa 3 Juni kamipun test darah lagi. Ternyata trombosit kedua anak kami sudah drop mendekati angka minimum 150. Mau gak mau harus dirawat di rumah sakit untuk menghindari kondisi tubuh memburuk.

Dirumah sakit pun kondisi trombosit terus menurun, bahkan mencapai 100. Kata dokter tanda tanda demam berdarah memang seperti itu, jadi tidak usah dikhawatirkan asal di monitor setiap hari. Siklus demam dan penurunan trombosit biasanya terjadi dalam 5 - 7 hari sejak demam hari pertama. Itu siklus normal bagi penderita demam berdarah.

Seperti biasa, setiap ada anggota keluarga sakit. Banyak saudara, teman dan rekan kerja yang menyarankan bermacam macam alternatif tindakan untuk menyembuhkan demam berdarah. Dari mulai minum jus jambu merah, jus kurma, minum air kelapa, jus meniran dan minum minuman ber elektrolit banyak banyak.

Sayapun meyakininya semua tindakan diatas membantu proses penyembuhan. Namun problem utama bagi orang tua bukanlah mencari semua formula diatas, tapi bagaimana membujuk anak agar mau melakukan semua yang dianjurkan diatas.

Kebetulan kedua anak kami merupakan 'typical lawyer', semua saran tindakan diatas mesti diajak berdebat dan puluhan argumen dulu untuk dilaksanakan. Bila tidak meyakinkan ujung ujungnya ya gak mau minum..he..he. Seberapapun bergunanya itu, ternyata ilmu membujuk dan meyakinkan anak lebih penting dan berguna dalam menghadapi situasi seperti ini.

Alhamdulillah, hari ini kedua anak kami sudah menunjukan tanda tanda perbaikan yang signifikan. Trend trombosit sudah mulai naik dan infus sudah bisa dilepas. Dokter mengijinkan untuk pulang hari ini dan meneruskan masa recover dirumah.

Rekan rekan, sesuai anjuran dokter dan selalu juga diiklankan secara gencar oleh pemerintah. Kita harus menjaga lingkungan kita agar tidak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegipty, karena nyamuk ini berasarang di sekitar kita, di tempat tempat air bersih tergenang, dibalik almari baju kita dan berkeliaran antara jam 09.00 - 11.00 dan 16.00 - 17.00.

Untuk menjaga diri kita, anak anak kita dan tetangga sekitar rumah kita dari penyakit demam berdarah, mari kita lakukan 3M :

Menguras bak mandi, kolam, akuarium dan tempat penyimpanan air lainnya

Menutup tempat tempat penampungan air

Mengubur sampah sampah yang bisa menjadi tempat penampungan air

Saya tambahkan 1M lagi yaitu melakukan penyemprotan secara berkala dilingkungan kita.

Semoga semua keluarga kita terhindar dari penyakit demam berdarah

2 comments:

WURYANANO said...

Anak-anak mas Didi sudah kembali sehat ya.
Mesti dilatih ilmu pedang Naruto nih, biar semakin sehat dan bisa buat melawan nyamuk...hehehe...

Salam sehat sukses berkelimpahan.

Ardiansyah Abdullah said...

Makasih..berkat do'a suheng juga anak anak sudah membaik. Tinggal recover dirumah. Ilmu pedang melawan nyamuk belum ada ternyata, jadi pake ilmu semprot aja..

Salam luar biasa prima. Sukses selalu dan berkah