Saya jadi teringat pengalaman saya terbang dengan susi air menuju Tabalong, Kalimantan Selatan. Pesawat dengan hanya enam penumpang tersebut diawaki dua pilot ekspatriat yg bekerja utk Susi Air.
Pengalaman terbang itu menjadi istimewa karena Bu Susi Pudjiastuti sendiri yang jadi cabin crew selama penerbangan, beliau dengan piawai menerangkan teknis detail pesawat yg kami naiki, posisi duduk, penyimpanan makanan dan snack, serta mengingatkan seatbelt utk tetap terpasang selama penerbangan
Kok Bu Susi sendiri yg turun tangan ? Iya, karena saya terbang bersama seorang pemilik Group pertambangan besar di Indonesia, rupa-rupanya beliau inilah yg mendukung Bu Susi untuk mengembangkan penerbangan perintis ke daerah daerah terpencil, termasuk ke lokasi tambang-tambang beliau di Kalimantan.
Tadinya dari satu dua pesawat utk mengangkut hasil laut, sekarang Susi Air berkembang menjadi puluhan pesawat yg melayani pertambangan di daerah terpencil, bahkan sampai ujung pegunungan Papua.
Bu Susi juga bercerita sudah melayani jasa perkebunan sawit, dari pemetaan lahan perkebunan sampai valuasi nilai kebun dg menghitung jumlah tegakan pohon di perkebunan melalui pesawat dan teknologi yg mereka miliki. Tak satu petak lahanpun akan tertinggal.
Sosok Bu Susi merupakan gambaran perjuangan wanita pengusaha yang jatuh bangun membangun usaha dari nol dan kemudian sukses tanpa dukungan pemerintah.
Kepeduliannya pada nelayan kecil disepanjang pantai selatan jawa menginspirasinya utk membeli pesawat dan memasarkan tangkapan mereka ke Jepang dan lainnya agar memperoleh harga yg layak.
Kepeduliannya pada masyarakat daerah-daerah terpencil kembali menginspirasinya utk menambah armada pesawat hingga berjumlah puluhan dan merintis penerbangan kesana. Kita juga ingat pesawat Susi Air lah yg pertama mendarat di Aceh pasca dihantam mega tsunami dan Bu Susi sendiri ikut dalam pesawat tersebut.
Go Susi Air ! Semoga kecelakaan kecil ini tidak menjadi sandungan utk tetap melayani masyarakat terpencil. Bangsa ini masih membutuhkan semangat dan inspirasimu
No comments:
Post a Comment