Sudah sangat lama sebenarnya saya ingin menuliskan karya besar anak pertama kami; Iqbal Hakim Ardiansyah, karya inipun sudah dia tulis sejak lama.
Sebuah karangan 16 halaman mengenai pengalaman mudik lebaran ke Pekalongan tahun lalu.
Sudah menjadi rutinitas kami, setiap lebaran kami selalu ke Pekalongan bersilaturahmi dengan orang tua di Pekalongan dan saudara-saudara yang lain, kami biasanya berangkat satu hari setelah lebaran untuk menghindari kemacetan. Namun lebaran tahun lalu, kemacetan juga masih terasa walaupun satu hari setelah lebaran.
Sebagian halaman adalah ilustrasi gambar kemacetan, tempat pemberhentian, warung makan, pom bensin, masjid tempat kami beristirahat sholat yang digambar dengan sangat lucu, sayang tidak bisa saya tampilkan diblog ini.
Cover buku berwarna kuning dengan susunan sebagai berikut :
……………………………………………
Saat Berwisata Ke Pekalongan
Penulis : IQBAL
Penerbit : PT. Iqbal Story’s Pustaka
Dibawahnya ada gambar dua mobil, satu mobil yang didepan adalah sebuah sedan dengan lambang depan Mercy (…he..he..he, anak saya ternyata pecinta Mercy…! ), mobil dibelakangnya adalah sebuah jeep…tidak ada lambangnya.
………………………………………..
Iqbal Saat Berwisata Ke Pekalongan : Iqbal Story’s
Di pagi hari aku Iqbal, anak laki laki yang berumur 8.5 tahun, bangun tidur, aku mandi, makan dan packing, untuk ke pekalongan. Aku membawa banyak makanan, aku membawa chiki, 2 mizone, 2 aqua merek lain, biscuit, susu, dll.
Kurang lebih aku berangkat jam 9:08 pagi, lalu aku jalan, dijalan aku menunggu sangat lama, akhirnya aku makan di restoran KFC yang ada di POM bensin pertamina. Restoran itu begitu enak makanannya.
( dia menggambar ilustrasi orang pada makan di KFC ).
Tapi karena saking banyaknya orang yang ngantri, jadi AC-nya hampir tidak terasa dinginnya.
Disana nunggunya 30 menit !!! ngantri akhirnya aku mengorder; 2 Sunday, sembilan ayam dan 5 coca cola dan tentu saja 4-5 nasi. Coca cola nya di beri es yang banyak.
(disini ada ilustrasi orang sedang ngantri, dan kita sedang makan di meja..setiap gambar kita, dia memberi nama seperti : papa, mama, iqbal, hafiz -adiknya iqbal- dan sekar –bayi kami- ).
Karena udaranya panas banget, waktu aku mau cuci tangan aku melihat orang orang ngantri sampai keringetan. Jadi suasananya sumpek sekali, gerah dan bau karena orang orang keringetan. Aku makan disitu selama 1 jam, wah lama, tadinya aku mau sholat disana tapi karena tempat wudhu dan mushola nya ngantri, bau (kamar mandi) dan juga sumpek, aku berangkat saja dan tidak jadi sholat disitu. Jadi sholatnya di jama’ deh.
Setelah berjalan cukup lama aku menemukan masjid, aku buru buru sholat ashar di jama’ zuhur.
(disini ada ilustrasi gambar masjid, lengkap dengan tulisan Allahu Akbar, Ashadu ala Ilaha illallah di diatas menara masjid, dan gerobak-gerobak penjual bakso di halaman masjid)
Aku makan, kebetulan ada tukang bakso aku nambah 2 porsi karena enak !! + pop ice. Suasana di masjid cukup ramai, enak yang bertempat di gang kecil dipinggir jalan raya, bedugnya sangat besar tak terasa sudah maghrib aku sholat maghrib di jama’ dengan isa.
(disini ada ilustasi hafiz lagi main-main bedug dan tulisan duk..duk..duk..duk, iqbal berdiri tidak jauh dari situ sambil berseru “wow keren bentuknya” papa berdiri agak jauh sambil berseru “ lagi ngapain itu Iqbal’)
Lalu aku jalan lagi aku sampai Pekalongan kota yang ramai, penuh lampu lampu tapi agak bau, aku menginap di hotel nirwana, tiga hari aku menginap.
(disini ada ilustrasi hotel dan mobil kami parkir dihalaman hotel)
Selama 3 hari aku ke rumah nenek, rumah nenek sangat besar luas, tapi kamar mandinya berlumut sedangkan nenekku sudah tua kurus, tapi kalau diajak ngomong masih kadang2 nyambung. Soalnya pekalongan itu daerah perkampungan aku ke rumah nenek 2 kali lalu aku ke lingo asri, tempat wisata alam yang luas cukup nyaman tapi kotor. Aku main main lalu aku makan di restoran, restoran itu tidak terkenal tapi enak bebek nya.
(disini dia menggambar lagi ilustrasi restoran tempat kami makan dan menggambar kami di meja makan, semua gambar kami dinamai )
Lalu aku pulang, aku ngeliat poop gajah besar sekali dan kencingnya banyak. Lalu sampai di rumah nenek, aku ketemu saudara-saudara : Kak Audi ( 2 SMA) yang suka main game; Kak Katon ( 2 SMP ) yang suka game Hand Phone; Kak Shatila ( 2 SMP ) yang suka nonton TV, Kak Rifqi ( 5 SD ) yang selalu berkomentar. Lalu aku pulang, aku pulang ke rumahku, dalam perjalanan aku main di dalam mobil, makan biscuit di tol nya macet.
(disini ada ilustrasi kemacetan dan pintu tol dengan tulisan : jalan tol tarif 2,000 )
Tapi akhirnya aku sampai dirumah, perjalanan pulang : 11 jam, pergi : 10 jam. Wow lama juga ya, soalnya pas pulang aku makan di Alam Sari restoran. Tak ber AC, lega, asri dan nyaman. Aku makan = 3 jam. Soalnya tidur dulu baru berjalan lagi, yah cukup asyik sih tapi sangat melelahkan soalnya jauh.
(halaman terakhir dibagi dua bagian, dibagian pertama dia membuat ilustrasi kemacetan dan tulisan : Berangkat macet 10% - 11%; dibagian kedua dia membuat ilustrasi : macet 25% - 15 %).
……………………………
Saya dan istri takjub membaca karangan ini, ternyata perjalanan mudik kami masuk memori anak kami dengan sangat jelas, detail dan berurutan.
Dan yang lebih hebat, Iqbal mampu menuliskannya….dengan gaya bercerita yang ringan disertai ilustrasi yang lucu-lucu…bakat menulis dan menggambarnya sungguh hebat..!
Sebagai orang tua, kewajiban kami lah untuk selalu memelihara, memupuk dan mendayagunakan bakat hebat ini bagi perjalan hidup Iqbal selanjut-nya.
Mulai saat itu pula, setiap perjalanan wisata keluarga, kami meng encourage anak-anak kami untuk menuliskan pengalamannya, kami beri hadiah untuk setiap tulisan mereka.
Bagaimana dengan anak anak Anda….? Bisa jadi mereka juga punya bakat bakat terpendam hebat yang jauh lebih hebat dari Anda, coba Anda gali, temukan dan pupuk terus bakat itu….
Niscaya mereka akan menjadi anak-anak yang hebat penerus peradaban..!
Inilah Iqbal, dengan mobil grand livina yang kami pakai untuk mudik.