Wednesday, April 30, 2008

Oleh Oleh JPI Workshop

Hari Sabtu dan Minggu lalu, tanggal 26 – 27 April 2008 merupakan hari yang istimewa. Saya rela terbang dari Lampung dengan pesawat yang tiketnya makin hari makin mahal saja demi sebuah workshop yang saya tunggu tunggu, yaitu JPI workshop.

JPI workshop ini merupakan workshop yang ketiga kalinya diselenggarakan. Dihadiri oleh kurang lebih 30 orang dari berbagai daerah; Banjarmasin ( halo mas Rahmat, gimana angkutan batu baranya ?), Surabaya ( Pak Andi yang baru keluar opname ), Bandung dan daerah lainnya. Bahkan dari Singapura pun ada, hanya saja saya lupa namanya.

Pesertanya pun datang dari berbagai ragam profesi, mulai dokter, dokter gigi, pemilik toko garmen (Halo Bu Doris, gimana dagangannya ?), karyawan, pengangguran dan penjahit seperti saya juga tertarik ikutan workshop ini.

Mengikuti workshop ini, setidak tidaknya mengubah pandangan / mindset tradisional saya dalam membeli property, diantaranya :

1. Membeli property membutuhkan uang down payment yang cukup besar antara 20 – 30% dan kita harus menabung. Dan setiap tabungan kita mulai bertambah, harga property sudah naik melebihi pertumbuhan tabungan. Ternyata setelah mendengar teknik dan pengalaman pribadi yang diceritakan di workshop ini, hal itu tidak harus. Kita bisa beli property dengan modal minim, tanpa uang atau bahkan memperoleh cash back dari bank. Ilmu yang sangat menarik bukan ?

2. Membeli property tidak likuid, kenaikan harganya tidak bisa kita nikmati kecuali harus menjualnya yang kemungkinan memakan waktu lama. Ternyata hal ini bisa diatas dengan cara refinancing atau top up.

3. Hutang bank sebaiknya jangan terlalu panjang, hutang jangka pendek saja agar bunganya rendah. Ternyata hutang jangka pendek memang membuat bunga yang kita tanggung rendah namun memberatkan cicilan kita sehingga cash flow kita bisa berantakan. Hutang jangka panjang lebih disarankan karena cicilan yang ringan bisa kita cover dengan pendapatan sewa property yang kita beli, syukur syukur masih ada surplus.

4. Membeli property ribet, melibatkan notaries, appraisal dan bank. Ya, memang ribet karena kita belum tahu caranya. Padahal asal tahu caranya semua itu bisa dilakukan dengan mudah, semakin banyak kita berpengalaman membeli property, bisa bisa kita malah kecanduan nikmatnya beli property..he..he.

Sekian saja sharing saya, semoga bermanfaat.

Berikut foto foto hasil workshop kemarin :






Pak James yang sosoknya tinggi besar, hitam pula. Terlihat menyolok di tengah tengah siswa nya.





Tiga jagoan neon berpose di depan hotel yang sedang ditaksir untuk dibeli. "Bangunannya masih cukup bagus, letaknya strategis pula. Sayang harganya cuman Rp. 50 miliar, terlalu kecil untuk kita. Kita mencari deal property senilai minimal Rp. 500 miliar". Begitu kata salah satu jagoan neon dengan penuh percaya diri.

No comments: